Sistem Urinaria



I.                   Tanggal Praktikum  :  05 November 2015

II.                Judul Praktikum       : Sistem Urinaria

III.             Tujuan Praktikum    :
Setelah melakukan praktikum diharapkan mahasiswa dapat:
1.        Mengetahui sistem urinaria pada hewan.
2.        Mengetahui organ-organ yang berperan dalam sistem urinaria.
3.        Mengenal fungsi-fungsi dari organ yang berperan pada sistem urinaria.

IV.             Dasar Teori                :
Sistem organ dari tubuh yang terdiri dari ginjal, vesica urinaria, ureter dan uretra. Organ-organ tersebut berperan dalam produksi dan ekskresi urin, sedangkan organ lainnya hanya struktur tambahan untuk menyimpan dan mengalirkan urin (Ramadhany, 2012: 54).
Perubahan sistem urinaria dan ginjal cukup banyak terjadi pada ibu hamil, diamana kecepatan filtrasi dari glomerulus dan aliran darah renal meningkat sampai 50% sebagai akibat dari kenaikan cardiac output. Terjadi pula sedikit hidronefrosis atau hidrometer, hal biasa dikarenakan menurunnya tonus otot atau adanya tekanan dari uterus yang membesar pada kantung kemih. Fungsi ginjal ini berubah akibat adanya hormone kehamilan, peningkatan volume darah, postur wanita, aktifitas fisik dan asupan makanan (Kartika, 2012: 125).
Sistem urinaria memiliki tiga fungsi, yaitu metabolisme, hormonal dan ekskresi. Sistem ini terdiri dari dua bagian yaitu sistem urinaria bagian atas dan bagian bawah. Sistem urinaria bagian atas hanya terdiri dari ginjal sedangkan sistem urinaria bagian bawah disusun oleh ureter, vesica urinaria (gall bladder) dan uretra (Dhanny, 2009: 86).

V.                Alat dan Bahan         :
A.    Alat
-       Alat tulis menulis
-       Nampan bedah
-       Alat bedah
-       Alat suntik (Sped)
-       Jarum pentul atau paku tekan.
B.       Bahan
-       Rana sp
-       Columba livia
-       Cavia cobaya
-       Cavia porselus

VI.             Cara kerja                 :
1.        Disediakan berbagai hewan yang akan diamati sistem urinaria pada nampan bedah.
2.        Dilakukan pembedahan terhadap hewan-hewan tersebut lalu diamati organ-organ tubuhnya yang berperan pada sistem urinaria.
3.        Sistem urinaria terdiri atas:
-            Ginjal jumlahnya sepasang, masing-masing terdiri atas 3 lobi.
-            Ureter sepasang menuju ekor (cauda) dan bermuara langsung dalam kloaka.
4.        Diperhatikan bagian-bagian yang terdapat pada organ yang berfungsi sebagai alat pada sistem urinaria seperti:
-            Pada Rana sp terdiri dari:
a)        Rem, bertipe mesonepros dengan jumlah sepasang di kiri dan kanan columna vertebralis, memanjang dan berwarna merah coklat.
b)        Ductus mesonephridicus (ureter), sepasang saluran halus masing-masing keluar dorsolateral menuju ke caudal dan jantan bermuara di dorsal kloaka, betina muaranya disebelah mediocaudal dari muara uterus. Ductus ini disebut ductus wolffii.
c)        Vesica urinaria, sebuah kantung tipis sebagai tonjolan dari kloaka.
-            Pada Columba livia (Merpati) terdiri dari:
a)        Rem, sepasang dan masing-masing terdiri dari 3 lobi.
b)        Ureter, jumlah sepasang menuju ke caudal dan bermuara langsung kedalam kloaka karena tidak memiliki vesica urinaria.
-            Pada Cavia cobaya (Marmut) atau Cavia porselus (Kelinci) terdiri dari:
a)        Rem, sepasang dengan tipe metanepros yang dibungkus oleh capsula renis.
b)        Uretra, saluran keluar dari vesica urinaria.
c)        Digambar dan diberi keterangan.

VIII.       Pembahasan               :
Sistem urinaria adalah suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak lagi dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan dan dibutuhkan tubuh. Sistem urinaria pada manusia diantaranya meliputi ginjal, vesica urinaria, uretra, ureter dan beberapa saluran-salurannya yang lain.
Pada praktikum dapat diamati struktur ginjal pada manusia. Ginjal merupakan alat pengeluaran sisa metabolisme dalam bentuk urin yang didalamnya terdapat air, amoniak (NH3), asam urat dan garam mineral lainnya. Jumlah ginjal sepasang yaitu terletak di sebelah kiri dan kanan yang terdapat didalam rongga perut. Bentuknya menyerupai kacang buncis dengan hilus renali yang merupakan tempat masuknya pembuluh darah dan keluarnya ureter. Bentuknya salah satu lebih pendek karena tertekan oleh hati sedangkan yang lebih panjang sebagai tempat menyimpan urin yang bersih.
Ginjal terbungkus oleh kapsula renalis yang terdiri dari jaringan fibrus berwarna ungu, lapisan luar terdapat lapisan korteks dan lapisan sebelah dalam bagian medulla berbentuk kerucut yang disebut renal pyramid yang terdiri dari lubang-lubang kecil yang disebut tubulus nefron yang terdiri dari glomerulus, tubulus proksimal, gelung handle, tubulus distal dan tubulus urinarium.
Pada ginjal terjadi proses penyaringan urin yang terdiri dari filtrasi, reabsorbsi dan augmentasi.  Filtrasi terjadi pada glomerulus adalah proses penyaringan atau pemisahan air dan darah, yang dihasilkan masih berupa urin primer dan belum bisa dikeluarkan. Reabsorbsi terjadi pada tubulus proksimal dimana urin yang telah dihasilkan pada tahap awal akan diserap kembali zat-zat yang masih dibutuhkan. Augmentasi terjadi pada tubulus kontortus distal adalah proses penambahan zat-zat dari hati contohnya urea sehingga menyebabkan adanya perubahan warna dan bau. Yang dihasilkan berupa urin sesungguhnya sehingga dapat dikeluarkan.
Fungsi ginjal erat hubungannya dengan paru-paru dan kulit yaitu menyaring guna mempertahankan volume dan komposisi darah terhadap beberapa zat tertentu. Pada darah zat tersebut memiliki nilai ambang yang konstan dan bila melebihi nilai ambang maka zat tersebut akan dibuang melalui ginjal.
Sistem urinaria pada burung perkutut (Geopelia striata) terdiri atas sepasang ginjal, dan masing-masing terdiri dari 3 lobi. Ureter jumlah sepasang menuju ke caudal dan bermuara langsung dalam kloaka karena tidak memiliki vesica urinaria, ureter dan vas deferens langsung menuju ke kloaka.
Sistem urinaria pada kelinci (Cavia porcellus) terdiri atas sepasang ginjal yang mempunyai struktur histologis tidak dijumpai adanya percabangan pada kalik renalis, papila renalis turun ke dalam pelvis renalis, dan duktus papilaris bermuara pada kalik., ureter yang menyalurkan urine dari pelvis renalis menuju vesica urinaria, kandung kemih (vesika urinaria) merupakan kantong penampung urine dan uretra Berupa saluran yang menyalurkan urine dari kantong seni keluar tubuh.

IX.             Kesimpulan                :
1.   Sistem urinaria adalah dimana terjadi proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan bagi tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan tubuh.
2.   Sistem urinaria pada manusia terdiri dari ginjal, vesica urinaria, uretra dan saluran-saluran lainnya.
3.  Pada ginjal terjadi proses penyaringan urin yang terdiri dari filtrasi, reabsorbsi dan augmentasi.
4.  Filtrasi pada glomerulus adalah proses penyaringan/pemisahan air dan darah, yang dihasilkan berupa urin primer dan belum bisa dikeluarkan.
5.   Dari kedua ginjal, urin dialirkan melalui uretra ke vesica urinaria kemudian melalui uretra urin dikeluarkan oleh tubuh.
6.  Sistem urinaria pada burung perkutut (Geopelia striata) meliputi ginjal dan ureter yang bermuara pada kloaka.
7.   Dalam kelas aves tidak memiliki vesica urinaria, ureter dan vas deferens sehingga langsung menuju kloaka.
8.     Vesica urinaria merupakan sebuah kantung tipis sebagai tonjolan dari dinding kloaka.
9.   Fungsi ginjal yaitu menyaring dan erat hubungannya dengan paru-paru dan kulit yaitu dalam mempertahankan volume dan komposisi darah.
10.  Reabsorbsi terjadi pada tubulus proksimal dimana urin yang telah dihasilkan pada tahap awal akan diserap kembali zat-zat yang masih dibutuhkan.

X.                Daftar Rujukan         :
Dhanny, N. Dkk. 2009. Diagnosis gangguan Sistem Urinaria Pada Anjing dan Kucing Menggunakan VFI 5. Jurnal Ilmu Komputer dan Informasi. Vol 2(2): 86-99.

Kartika, P. dkk. 2012. Studi Deskriptif Volume Urin 24 Jam Pada Ibu Hamil. Jurnal Nursing Studies. Vol. 1(1): 124-131.

Ramadhany. dkk. 2012. Diagnosa Sistem Urinaria. Bogor: IPB.

Klasifikasi      :
1.        Manusia
Kingdom  : Animalia
Phylum     : Chordata
Kelas        : Mamalia
Ordo         : Primata
Family      : Hominidae
Genus       : Homo
Spesies     : Homo sapiens

2.        Burung Perkutut
Kingdom  : Animalia
Phylum     : Chordata
Kelas        : Aves
Ordo        : Columbiformes
Family      : Columbidae
Genus       : Geopelia
Spesies     : Geopelia striata

3.        Kelinci
Kingdom  : Animalia
Phylum     : Chordata
Kelas        : Mammalia
Ordo         : Rodentia
Famili       : Cavidae
Genus       : Cavia
Spesies     : Cavia porcellus

Gambar Pembanding           :
1.        Manusia (Homo sapiens)
2.        Burung Perkutut (Geopelia striata) 
Sumber: Tenzer, Amy. 2003. Petunjuk Praktikum Struktur Hewan II. Malang. Jurusan Biologi UM
3.        Kelinci (Cavia porcellus)
Sumber: Sinaga. 2009. Pemeliharaan dan Perawatan KelinciJakarta : Agro Media Pustaka.

No comments:

Powered by Blogger.