Sistem Reproduksi
I.
Tanggal Praktikum : 05 November 2015
II.
Judul Praktikum : Sistem Reproduksi
III.
Tujuan Praktikum :
Setelah melakukan praktikum diharapkan mahasiswa dapat:
1.
Mengetahui sistem reproduksi pada hewan.
2.
Mengetahui organ-organ yang berperan dalam sistem reproduksi.
3.
Mengenal fungsi-fungsi dari organ yang berperan pada sistem reproduksi.
IV.
Dasar Teori :
Reproduksi hewan dapat dibedakan menjadi dua
yaitu vegetative dan generative.
Perkembangbiakan terjadi tanpa peleburan sel kelamin jantan dan betina.
Perkembangbiakan vegetative terjadi pada hewan tingkat rendah sedangkan
perkembangbiakan generative terjadi pada hewan tingkat tinggi (Kardiyanto, 2006:
31).
Reproduksi adalah suatu proses biologis
dimana individu organisme baru diproduksi. Reproduksi juga merupakan cara dasar
mempertahankan diri yang dilakukakan oleh semua bentuk kehidupan (Budi, 2008: 127).
Sistem reproduksi
memegang peranan sangat penting bagi makhluk hidup, terutama dalam menjaga
kelestarian jenisnya. Organ reproduksi penting bagi jantan adalah testis yang
terdiri dari dua komponen yaitu jaringan interstitial vaskuler yang mengandung
sel leydig dan tubulus seminiferus (Arif, 2004: 52).
V.
Alat dan Bahan :
A.
Alat
-
Alat tulis menulis
-
Nampan bedah
-
Alat bedah
-
Alat suntik
B.
Bahan
-
Mobouya multifasciata
- Columba livia
- Cavia cobaya
VI.
Cara kerja :
1.
Dibius dan diamati hewan preparat dengan menggunakan kloroform atau
formalin.
2.
Diletakkan atas nampan bedah secara terlentang.
3.
Dijepit dan ditarik ke atas kulit mengikuti arah mulut, bila berdarah
diusap dengan kapas. Dilakukan pembedahan secara pelan. Diusapkan jangan
terkena alat dalam dan dibiarkan dalam keadaan utuh.
4.
Pada kadal (Mabouya multifasciata) diamati sebagai berikut:
-
Saluran reproduksi jantan meliputi: epididimis, vas deferens dan
hemipenis
-
Glandula reproduksi jantan terdiri dari: testis dengan bentuk oval
-
Saluran reproduksi pada betina meliputi: ostium abdominale, oviduct
-
Glandula reproduksi betina meliputi: ovarium
5.
Pada merpati (Columba livia) diamati bagian sebagai berikut:
-
Saluran reproduksi pada jantan meliputi: epididimis, ductus deferens
-
Kelenjar reproduksi jantan terdiri dari: testis
-
Saluran reproduksi betina terdiri dari; oviduct dan uterus
-
Kelenjat reproduksi betina terdiri dari: ovarium
6.
Pada marmut (Cavia cobaya) diamati bagian sebagai berikut:
-
Kelenjar reproduksi jantan meliputi: testis
-
Saluran reproduksi jantan meliputi: epididimis dan ductus deferens
-
Kelenjar reproduksi betina meliputi: ovarium
-
Saluran reproduksi betina terdiri dari: oviduct, infundibulum tubae,
tuba, uterus, mesovarium dan mesosalphinx
VIII. Pembahasan :
Berdasarkan hasil
praktikum yang telah dilakukan maka dapat diketahui bahwa sistem reproduksi
adalah sistem yang melakukan atau melaksanakan proses perkembangbiakan organisme.
Sistem reproduksi terdiri dari saluran reproduksi dan kelenjar reproduksi.
Pada reproduksi pria
(jantan) testis merupakan kelenjar kelamin, berjumlah sepasang dan akan
menghasilkan sel-sel sperma serta hormon testosteron. Testis merupakan tubuler
komplek yang memiliki 2 fungsi yaitu reproduksi dn hormonal yang mana
komponen-komponen yang terdapat pada testis berdasarkan hasil pengamatan yaitu
tubulus seminiferus yang mana tubulus seminiferus bermuara ke dalam epididimis.
Epididimis berfungsi untuk menahan testis ditempatnya dan menyimpan sperma
selama proses pematangan atau sebagai tempat pematangan sperma.
Vas deferens atau yang
dikenal juga dengan ductus deferens adalah saluran reproduksi yang merupakan
saluran lanjutan dari epididimis. Saluran ini merupakan saluran lurus dan
mengarah ke atas yang ujungnya berada dalam kelenjar prostat. Fungsi dari vas
deferens ialah sebagai pengangkut atau jalan sperma dari saluran epididimis ke
kantung sperma (vesikula seminalis). Penis memiliki fungsi sebagai alat untuk
menghantarkan spermatozoa melalui saluran yang ada di dalamnya, dan sebagai
alat aktivitas seksual seorang pria.
Sistem reproduksi pada
wanita terdiri dari saluran reproduksi yaitu oviduk yang berjumlah sepasang dan
terletak disebelah kanan dan kiri serta menghubungkan ovarium dan uterus.
Pangkal oviduk ini berfungsi sebagai tempat terjadinya pembuahan serta untuk
menggerakkan ovum dengan bantuan silia. Pada saluran reproduksi ini juga
terdapat uterus (rahim) yan mempunyai bentuk bagian bawah mengecil disebut
leher rahim (cervik) dan bagian membesar disebut sebagai badan rahim.
Pada burung perkutut (Geopelia
striata) hanya diperhatikan sistem reproduksi pada betina. Burung perkutut
betina tidak memiliki organ kopulasi secara khusus. Organ reproduksinya
meliputi ovarium yang jumlahnya hanya satu yang terletak sebelah kiri. Ovarium
tersusun dari lapisan serosa dan lapisan otot. Pada ovarium inilah tempat
terbentuknya sel telur. Oviduk terletak di bahagian bawah dari ovarium. Oviduk
kanan rudimeter yang ukurannya lebih kecil dari oviduk satunya dan tidak
berkembang, dapat mensekresikan albumen pada saat pembentukan telur. Oviduk
bermuara pada kloaka yang merupakan pertemuan antara organ kopulasi dengan
anus.
Fertilisasi
pada kelinci (Cavia porcellus) terjadi secara internal. Testis terkandung dalam saku krotal, perkembangan embrio terjadi di dalam uterus. Sistem reproduksi\ yang betina berevolusi segera setelah senggama sehingga pembuahan
terjamin. Selain itu kelinci betina mempunyai sistem reproduksi yang istimewa
yaitu mampu mengandung 2 rumpun anak sekaligus karena memiliki rahim ganda.
Pembuahan pada rahim yang 1 tidak menghalangi ovulasi pada rahim lainnya.
Fertilisasi merupakan peleburan sel sperma
dengan sel telur di dalam tubuh secara kopulasi. Ovulasi merupakan pengeluaran
ovum dari ovarium. Implantasi merupakan penanaman janin atau zigot yang telah
dibuahi ke dalam rahim. Menstruasi merupakan proses pengeluaran ovum yang tidak
dibuahi.
IX.
Kesimpulan :
1.
Sistem reproduksi
merupakan suatu sistem yang melaksanakan proses perkembangbiakan organisme
hidup.
2.
Sistem reproduksi
terdiri aas organ reproduksi dan kelenjar reproduksi.
3. Uterus (rahim)
terbagi atas tiga bagian yaitu bagian yang mengecil dan memanjang hingga vagina.
Badan rahim (carpus arteri) dan kepala rahim (fundus arteri).
4. Epididimis
berfungsi untuk menahan testis ditempatnya dan menyimpan sperma selama proses
pematangan.
5. Testis yaitu
kelenjar kelamin, merupakan tubuler komplek yang memiliki 2 fungsi yaitu
reproduksi dan hormonal.
6. Fungsi ari vas
deferens ialah sebagai pengangkut atau jalan sperma dari saluran epididimis ke
kantung sperma (vesikula seminalis).
7. Penis berfungsi
sebagai alat untuk mengantarkan spermatozoa melalui saluran yang ada di
dalmnya.
8. Organ
reproduksi seorang wanita terdiri dari ovarium (indung telur), oviduk atau tuba
fallopi (saluran telur dan vagina).
9. Pada burung
perkutut (Geopelia striata) betina memiliki saluran reproduksi terdiri
dari oviduk, uterus, kelenjar repoduksi yaitu ovarium.
10. Fertilisasi merupakan
peleburan sel sperma dengan sel telur di dalam tubuh secara kopulasi
X.
Daftar Rujukan :
Arif, S. dkk. 2004. Pengaruh Fraksi Aktif Tumbuhan Aglaia angustifolia
Terhadap Sel-Sel Reproduksi Jantan Mencit (Mus muculus). Jurnal Biosmart.
Vol 5(1): 52-55.
Budi, S. dkk. 2008. Kebiasaan Makan dan Pengetahuan Reproduksi Remaja
Putri Peserta Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja
(PIK-KRR). Jurnal Gizi dan Pangan. Vol 3(3): 124-131.
Kardiyanto, E. dkk. 2006. Biologi 2. Jakarta:
Yudhistira.
Klasifikasi :
1.
Manusia
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Primata
Family : Hominidae
Genus : Homo
Spesies : Homo sapiens
2.
Burung Perkutut
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Chordata
Kelas :
Aves
Ordo :
Columbiformes
Family :
Columbidae
Genus :
Geopelia
Spesies :
Geopelia striata
3.
Kelinci
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Rodentia
Famili : Cavidae
Genus : Cavia
Spesies : Cavia porcellus
Gambar
Pembanding :
1.
Manusia (Homo sapiens)
Sumber: Didik, Wira. 2009. Multimedia Pembelajaran Reproduksi pada Manusia.
Jurnal Teknologi Informasi Vol 5(2): 695-710
2.
Burung Perkutut (Geopelia striata)
Sumber: Tenzer,
Amy. 2003. Petunjuk Praktikum Struktur Hewan II. Malang. Jurusan Biologi
UM
3.
Kelinci (Cavia porcellus)
No comments: