Superkelas Pisces (Chondrichthyes)



I.                   Tanggal Praktikum  :  21 Maret 2016

II.                Judul Praktikum       : Superkelas Pisces (Chondrichthyes)

III.             Tujuan Praktikum    :
Setelah melakukan praktikum mahasiswa diharapkan mampu untuk mengidentifikasi dan mengenal beberapa spesies anggota superkelas pisces (Chondrychthyes)

IV.             Dasar Teori                :
Pari dikenal sebagai ikan batoid, yaitu kelompok ikan bertulang rawan. Ikan pari memiliki celah insang yang terletak di sisi ventral kepala. Sirip dada ikan ini melebar menyerupai sayap, dengan sisi bagian depan bergabung dengann kepala. Bagian tubuh sangat pipih, bentuk ekor seperti cambuk pada beberapa spesies dengan duri tajam di bagian ventral dan dorsal (Jayadi, 2010: 146).
Pada beberapa spesies, ekor ikan pari dilengkapi duri penyengat disebut ‘sting-rays’. Mata ikan pari umumnya terletak di bagian samping kepala. Posisi dan bentuk mulutnya adalah terminal dan umumnya bersifat predator. Ikan ini bernapas melalui celah insang (gill openings atau gill slits) yang berjumlah 5-6 pasang. Posisi celah insang adalah dekat mulut di bagian bawah (Last, 2009: 31).
Ikan pari termasuk vertebrata dari kelas Chondrychthyes yang artinya kerangkanya tersusun atas tulang rawan. Jumlah kolagen ikan bertulang rawan adalah 10% dari total protein dan ini lebih tinggi dibandingkan dalam ikan bertulang keras, yaitu sekitar 3%. Tulang rawan ikan tidak beracun, tidak memiliki efek samping, dan sejenisnya yang cenderung berbahaya bagi manusia (Karlina, 2013: 46).

V.                Alat dan Bahan         :
A.    Alat
-       Alat tulis menulis
-       Alat bedah
B.       Bahan
1.    Ikan Hiu (Squalus sp)
2.    Ikan Pari (Raja sp)

VI.             Cara kerja                 :
1.    Diambil preparat yang telah disediakan
2.    Diperhatikan bagian tubuhnya
3.    Digambar salah satu spesimen yang telah disediakan dan diberikan keterangan bagian-bagian tubuhnya
4.    Dibuat klasifikasinya

VIII.       Pembahasan
Chondrichthyes merupakan kelompok ikan yang memiliki endoskeleton berupa tulang rawan (kartilago). Ciri lain dari spesies kelas chondrichthyes yang membedakannya dengan kelas osteichthyes adalah bahwa chondrichthyes memiliki celah insang dan tidak memiliki operkulum atau tutup insang. Selain itu kelompok ikan chondrichthyes memiliki jenis sisik placoid yaitu jenis sisik yang tertanam di dalam kulit dan susah untuk dilepas dan dipotong.
Spesies ikan dari kelas chondrichthyes juga memiliki spirakel untuk membantu pernafasan dan juga memiliki clasper pada spesies jantan yaitu alat untuk memeluk betina pada saat kawin. Contoh spesies ikan dari kelas chondrichthyes adalah ikan hiu (Squallus sp) dan ikan pari (Raja sp). Pada praktikum ini telah dilakukan pengamatan terhadap ikan hiu dan ikan pari. Ciri pada kedua ikan tersebut adalah mulutnya terletak pada bagian bawah, merupakan ciri kelas chondrichthyes.
Dari hasil pengamatan, ikan hiu memiliki organ tambahan yaitu sensor listrik pada bagian ujung mukanya, sensor listrik ini berfungsi untuk mengenal tanda-tanda lingkungan di sekitarnya. Baik tanda untuk mangsa atau makanan bahkan tanda bahaya bagi dirinya. Sensor listrik ini mampu mendeteksi medan listrik kecil. Mereka dapat menggunakannya untuk menemukan makanan yang terkubur atau untuk mencari hewan untuk makanan dalam gelap bahkan di air keruh.
Ikan hiu juga memiliki pinnae dorsalis, pada bagian ventral terdapat sepasang pinnae pectoralis. Mulut ventral dan dua buah lubang hidung. Sepasang mata disebelah lateral (samping). Celah insang 10 buah atau 5 pasang di belakang mata, pada bagian ventral disisi kanan dan kiri. Disebelah dorsal depan mata ada spirakel, yaitu peninggalan celah insang. Lubang kloaka atau muara tiga saluran diantara pinnae pelvicalis. Tubuh tertutup dengan sisik-sisik placoid dan tipe sirip ekor yaitu heterocercal. Ikan hiu yang diamati merupakan jenis jantan dan betina, sehingga dapat dilihat perbedaan adanya clasper pada jantan dan tidak adanya clasper pada betina.
Ikan pari merupakan spesies hewan dari kelas rajiformes, ikan pari memiliki morfologi tubuh dengan bentuk amat pipih. Ikan ini dikenal sebagai ikan batoid, yaitu sekelompok ikan bertulang rawan yang mempunyai ekor seperti cambuk. Pada ekor ikan pari terdapat duri-duri yang memiliki penyengat beracun dan berfungsi untuk melumpuhkan mangsa ketika mencari makanan atau merasa terganggu.
Ikan pari memiliki celah insang yang terletak disisi ventral kepala dan berjumlah sebanyak 5 pasang pada sisi kiri dan kanan. Mulut dan celah hidung juga terletak di bagian ventral. Pinnae pectoralis ikan ini melebar menyerupai sayap dan seperti tergabung dengan bagian tubuhnya. Sisi bagian depan bergabung dengan kepala. Ikan pari yang diamati merupakan jenis jantan dan betina, sehingga juga dapat diamati perbedaan adanya clasper pada jantan dan tidak ada clasper pada betina. Pada bagian dorsal (punggung) ikan pari terdapat tulang-tulang yang mengeras dan tampak seperti tulang sejati, namun itu hanya tulang rawan yang mengeras.

IX.             Kesimpulan
1.        Chondrichthyes merupakan kelompok ikan yang memiliki endoskeleton berupa tulang rawan (kartilago).
2.        Chondrichthyes memiliki celah insang dan tidak memiliki operkulum atau tutup insang.
3.        Spesies ikan dari kelas chondrichthyes juga memiliki spirakel untuk membantu pernafasan.
4.        Clasper pada spesies jantan yaitu alat untuk memeluk betina pada saat kawin.
5.        Contoh spesies ikan dari kelas chondrichthyes adalah ikan hiu (Squallus sp) dan ikan pari (Raja sp).
6.        Ikan hiu memiliki sensor listrik pada bagian ujung mukanya, sensor listrik ini berfungsi untuk mengenal tanda-tanda lingkungan di sekitarnya.
7.        Tubuh ikan hiu tertutup dengan sisik-sisik placoid dan tipe sirip ekor yaitu heterocercal.
8.        Ikan pari merupakan spesies hewan dari kelas rajiformes yaitu memiliki morfologi tubuh dengan bentuk amat pipih.
9.        Ikan pari dikenal sebagai ikan batoid, yaitu sekelompok ikan bertulang rawan yang mempunyai ekor seperti cambuk.
10.    Pada ekor ikan pari terdapat duri-duri yang memiliki penyengat beracun dan berfungsi untuk melumpuhkan mangsa ketika mencari makanan atau merasa terganggu.

X.                Daftar Rujukan         :
Jayadi, Imran. 2010. Jenis-Jenis Aspek Biologi Reproduksi Ikan Pari yang Didaratkan di Tempat Pelelangan Ikan Paotere Makassar. Jurnal Sumber Daya Perairan. Vol.2(1): 14-17.

Karlina, Intan Riezky., Atmaja, Lukman. 2013. Ekstrak Gelatin dari Tulang Rawan Ikan Pari (Himantura Gerarrdi) pada Variasi Larutan Asam Untuk Perendaman. Jurnal Media Teknologi Hasil Perikanan. Vol.1(2): 44-48.

Last, P. R., J. D. Stevens. 2009. Sharks and Rays of Australia Second Edition. Victoria Australia: CSIRO.

Klasifikasi
1.        Ikan Hiu
Kingdom        : Animalia
Phylum          : Chordata
Classis            : Chondrichtyes
Ordo               : Squalida
Familia           : Squalidae
Genus             : Squalus
Spesies           : Squalus acanthias 
2.        Ikan Pari
Kingdom        : Animalia
Phylum          : Chordata
Classis            : Chondrichtyes
Ordo               : Rajiformes
Familia           : Rajidae
Genus             : Raja
Spesies           : Raja sp 

No comments:

Powered by Blogger.