Reaksi Uji Karbohidrat dengan Uji Molisch
I.
Tanggal Praktikum : 6 Maret 2015
II.
Judul Praktikum : Reaksi Uji
Karbohidrat dengan Uji Molisch
III.
Tujuan Praktikum :
Mahasiswa
dapat mengetahui sifat-sifat karbohidrat terhadap beberapa reaksi tertutup.
IV.
Dasar Teori :
Bulan R
(2005: 209),”Telah dilakukan uji Molisch terhadap
isolat C dengan menggunakan standar glukosa. Dari hasil uji Molisch terhadap
isolat C, menunjukkan bahwa isolat C memberikan hasil yang positif dengan
terbentuknya cincin merah violet antara larutan isolat C dengan asam sulfat dan
ini menunjukkan bahwa isolat C mempunyai gugus heksosa (monosakarida)”.
Lebih lanjut yusrin (2010: 20) menjelaskan Glukosa adalah monosakarida
dengan rumus kima C6H12O6 terdapat sebagai glikosida di dalam tubuh binatang, Glukosa
dapat dibuat dari pati-patian, dan proses pembuatannya dapat dihidrolisa dengan
asam maupun enzim. Dalam proses hidrolisa, karbohidrat diubah menjadi gula larut
dalam air dilakukan dengan penambahan air dan asam kemudian dilakukan proses peruraian
atau fermentasi gula menjadi etanol dengan menambahkan yaest/ragi. Glukosa
adalah suatu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi
hewan dan tumbuhan. Analisa kualitatif glukosa dengan uji molisch, uji barfoed,
uji benedict, uji seliwanoff dan uji Iodin.
Rudi (2012 : 103) menyatakan,“ Indikator
biokimia yang diukur adalah kemampuan mempertahankan komposisi cadangan makanan
(karbohidrat) sebagai suplai energi. Karbohidrat dihidrolisis oleh α dan
β-amylase diperantai oleh giberelin menjadi gula maltosa dan glukosa. Metabolisme
glukosa dilakukan dengan glikolisis yang membentuk asam pyruvat dan adenosin
trifospat.
V.
Alat dan Bahan :
A.
Alat
- 7 tabung reaksi
- Pengaduk
- Pipet tetes
B.
Bahan
-
Reagen Molisch: Larutan 10
gram nafthol dalam 100 mL 95% alkohol.
-
H2SO4
pekat
-
Larutan glukosa 1%
-
Larutan fruktosa 1%
-
Larutan galaktosa 1%
-
Larutan maltosa 1%
-
Larutan laktosa 1%
-
Larutan sukrosa 1%
-
Larutan amilosa 1%
VI.
Cara kerja :
1.
Disediakan 7 buah tabung
reaksi, masing-masing tabung tersebut diisikan 5 mL larutan glukosa 1%,
galaktosa 1%, maltosa 1%, laktosa 1%, sukrosa 1%, amilosa 1%
2.
Pada setiap tabung tersebut
ditambahkan 2 tetes reagent molisch, lalu diaduk hingga merata
3.
Setelah itu, ditambahkan
dengan hati-hati melalui tabung reaksi tersebut 3 mL asam sulfat pekat
4. Diamati perubahan warna yang terjadi. Apabila terjadi perubahan
warna menandakan uji positif (+) dan bila tidak terjadi perubahan warna menandakan
warna uji negatif (-)
VII.
Tabel Pengamatan :
No
|
Bahan Makanan
|
Direaksikan
|
Kesimpulan
|
|
Ditambah Molisch
|
Ditambah H2SO4
|
|||
1
|
Glukosa
|
Bening
|
Ungu
|
(+)
|
2
|
Fruktosa
|
Bening
|
Coklat hitam dan
cincin fulfural tebal
|
(+)
|
3
|
Galaktosa
|
Bening
|
Ungu coklat
|
(+)
|
4
|
Maltosa
|
Bening
|
Ungu coklat
|
(+)
|
5
|
Laktosa
|
Bening
|
Ungu
|
(+)
|
6
|
Sukrosa
|
Bening
|
Coklat hitam dan
cincin fulfural tebal
|
(+)
|
7
|
Amilosa
|
Keruh
|
Ungu hitam
|
(+)
|
Disetujui
Asisten Meja
|
Pertanyaan :
1.
Warna apa yang terbentuk
antara permukaan dua larutan tersebut?
Jawaban:
warna yang terbentuk antara dua larutan untuk uji yang positif adalah ungu
merah. Namun hasil yang kami dapatkan tidak hanya perpaduan ungu merah namun
juga dua perpaduan warna antara ungu, coklat dan hitam.
2.
Gugus apa dari karbohidrat
yang menunjukkan positif terhadap uji molisch, dan larutan apa yang menunjukkan
uji negatif?
Jawaban:
semua gugus karbohidrat yang diuji menunjukkan hasil positif terhadap uji
molisch yaitu gugus karbohidrat glukosa, fruktosa, galaktosa, maltosa, laktosa,
sukrosa dan amilosa. Tidak ada gugus yang menunjukkan hasil uji negatif.
VIII.
Pembahasan :
Uji
molicsh adalah uji umum untuk karbohidrat, untuk mengatahui sifat-sifat
karbohidrat terhadap beberapa reaksi tertutup. Uji ini digunakan untuk
senyawa-senyawa yang didehidrasi oleh asam sulfat pekat menjadi senyawa
fulfural atau hidroksimetil fulfural. Warna ungu merah menyatakan reaksi
positif, sedangkan warna hijau adalah negatif.
Karbohidrat
merupakan komponen organik dalam tubuh yaitu sebagai molekul kompleks
(makromolekul) dan cadangan makanan dalam tubuh mencakup polimer-polimer gula. Karbohidrat
yang mencakup makromolekul gula disebut polisakarida, yaitu polimer yang
tersusun dari banyak blog-blog pembangun gula. Karbohidrat paling sederhana
adalah monosakarida terdiri atas 1 gula. Disakarida atau oligosakarida adalah
gula ganda terdiri atas 2–5 gula. Karbohidrat mempunyai peranan penting dalam
menentukan karakteristik bahan makanan, misalnya rasa, warna, tekstur, dan
lain-lain.
Semua
bahan ditetesi di dalam tabung reaksi sebanyak 5 ml kemudian ditambah dengan
ragent molicsh sebanyak 2 tetes, diaduk kemudian ditetesi dengan H2SO4
sebanyak 3 mL, kemudian diamati tampa perlu diaduk.
Pada saat
setelah penambahan reagent molisch gugus karbohidrat terasa panas hal ini
disebabkan karena reagent molisch sedang bereaksi. Yaitu terjadinya pemutusan
atom carbon pada rantainya. Semakin panjang rantai C pada gugus karbohidrat
maka akan semakin terasa panas. Gugus karbohidrat amilosa dengan rantai C
terpanjang terasa paling panas.
Penambahan
H2SO4 ke dalam gugus karbohidrat setelah di tetesi reagent molisch berfungsi
untuk menghirdolisis larutan tersebut agar berikatan dengan reagentnya. Warna
yang berubah pada larutan diakibatkan karna adanya reaksi-reaksi gugus fungsi
yang berikatan sehingga menyebabkan perubahan pada larutan di dalam tabung
reaksi. Perubahan warna yang terjadi pada semua gugus karboidrat yang di uji
dengan molisch menunjukkan hasil positif yaitu dengan terbentuknya cincin
fulfural ungu merah.
Pada
percobaan uji molisch yang kami lakukan mendapatkan hasil uji positif yaitu
dengan terbentuknya cincin fulfural pada semua larutan, namun warna pada cincin
fulfural tidak semuanya merah ungu namun juga bervariasi, yaitu dua paduan
warna antara coklat, ungu dan hitam.
IX.
Kesimpulan :
1.
Uji molisch untuk
mengetahui sifat karbohidrat dalam uji tersebut.
2.
Berdasarkan banyaknya
sakarida, karbohidrat terbagi monosakarida, disakarida dan polisakarida.
3.
Karbohidrat merupakan
polisakarida yaitu tersusun atas banyak gula,
4.
Monosakarida terdiri dari 1
gula, disakarida terdiri dari 2-5 gula.
5.
H2SO4 menghidrolisis larutannya agar
berikatan dengan reagentnya.
6.
Reagen molisch dan H2SO4 pekat berfungsi sebagai katalis agar
mempercepat reaksi .
7.
Cincin fulfural atau
batasan dalam larutan terlihat jelas semua.
8.
Jika uji positif (+)
terbentuk perubahan warna ungu merah.
9.
Jika negatif (-) terbentuk
perubahan warna hijau.
10.
Larutan terasa panas ketika
reagent molisch dimasukkan karena terjadi pemutusan rantai carbon.
11.
Gugus carbon terasa paling
panas adalah amilosa karena memiliki rantai C terpanjang
X.
Daftar Rujukan :
Bulan R. 2014. Lantaden XR Glikosida dari daun Lantana
camara L. Jurnal Matematika dan Sains.
Vol. 9 No. 1. Hal: 209-213.
Hartawan, rudi. 2012.
Kadar Air dan Karbohidrat Berperan penting Dalam Mempertahankan kualitas Benih
Karet . Jurnal Agrovigor. Vol. 5 No. 1. Hal: 103-113.
Yusrin. 2010. Proses Hidrolisis Onggok Dengan Variasi Asam
pada Pembuatan Etanol. Jurnal Unimus. Vol.
I No. 1. Hal: 20-25.
No comments: