Kelas Reptilia



I.                   Tanggal Praktikum  :  04 April 2016

II.                Judul Praktikum       : Kelas Reptilia

III.             Tujuan Praktikum    :
Setelah melakukan praktikum mahasiswa diharapkan mampu untuk mempelajari ciri-ciri reptilia yang penting untuk diidentifikasi

IV.             Dasar Teori                :
Reptil adalah satwa ekotermal, yaitu memerlukan sumber panas eksternal untuk melakukan kegiatan metabolismenya. Kadal merupakan hewan poikiloterm yang suhu tubuhnya sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Kadal menaikkan suhu tubuhnya dengan berjemur pada pagi hingga siang hari untuk menyeimbangkan metabolisme tubuhnya (Juniarmi, 2014: 51).
Kadal Tachydromus sexlineatus memiliki ciri-ciri tubuh kekar, ekor sangatt panjang hampir tiga kali lipat panjang tubuhnya. Memiliki sisik yang cukup jelas di kepala. Sisik tubuh bagian samping terlihat jelas dan memiliki batasan antara dorsal dan ventral. Bagian ekor sedikit kehijauan, bagian bawah tubuh berwarna coklat pucat. Ditemukan di daerah terbuka dan rumputan pada malam hari (Origa, 2012: 89).
Kemiringan pantai berpengaruh terhadap aktivitas penyu untuk mendarat ke pantai. Semakin curam pantai maka akan semakin sulit penyu untuk melihat objek yang berada di depannya, sehingga semakin besar pula energi yang diperlukan penyu untuk naik ke pantai. Kelembapan pasir dan suhu udara,  pasang surut permukaan air laut, kecepatan angin berperan dalam pendaratan penyu (Anshary, 2014: 237).

V.                Alat dan Bahan         :
A.    Alat
-       Alat tulis menulis
-       Alat bedah
B.       Bahan
1.    Kura-kura air tawar (Chelidra serpentina)
2.    Penyu (Chelonia sp)
3.    Cecak (Hemidactylus turcicus)
4.    Tokek (Geceo geceo)
5.    Kadal (Maboyya sp)
6.    Ular air (Natrie piscata)
7.    Ular tanah (Angistrodon rhodostana)

VI.             Cara kerja                 :
1.    Diambil preparat yang telah disediakan
2.    Diperhatikan bagian tubuh preparat
3.    Digambar dan diberi keterangan lengkap dari ciri-ciri morfologi kadal dan dibuat identifikasinya
4.    Digambar dan diberi keterangan lengkap dari ciri-ciri morfologi ular dan dibuat identifikasinya

VIII.       Pembahasan
Reptilia adalah kelompok hewan vertebrata yang hidupnya merayap atau melata di dalam habitatanya. Tubuh reptil ditutupi oleh sisik-sisik yang kering atau tanpa kelenjar. Umumnya reptil mempunyai dua pasang kaki, masing-masing mempunyai lima jari yang bercakar, tetapi pada jenis-jenis tertentu kakinya mereduksi atau sama sekali tidak ada contohnya ular. Jantung reptil mempunyai empat ruangan, dua atrium dan dua ventrikel, tetapi pada sekat dari ventrikel kanan dan kiri belum sempurna. Reptilia terdiri dari empat ordo yaitu Chelonia(kura-kura), Squama (kadal dan ular), Crocodila (buaya dan alligator), dan Rincocepalia (tuatara).
Pada praktikum ini telah dilakukan pengamatan terhadap beberapa jenis reptil antara lain: Angistrodon rodosmata (ular tanah), Mabouya multifasciata (kadal), dan Chelidra serpentina (kura-kura air tawar). Angistrodon rodostana (ular tanah) dan Mabouya multifasciata (kadal) tergolong ke dalam ordo squamata karena memiliki tubuh yang ditutupi oleh sisik. Meskipun tergolong tetrapoda, squamata jenis ular tidak memiliki ekstrimitas, sedangkan kadal memiliki ekstrimitas dengan jari-jari yang berjumlah 5 serta memiliki cakar. Tubuhnya dibedakan atas cepal, truncus dan caudal. Telinga reptil terdiri dari membran timpani, organum visum berupa mata yang ditutupi selaput nictitan yang berfunsi untuk melindungi mata, penciuman melalui lubang hidung. Memiliki kloaka yang berfungsi sebagai satu-satunya lubang untuk saluran pencernaan, urin, dan genital. Pada kadal jantan terdapat alat reproduksi berupa hemipenis. Ordo squamata berkembang biak baik secara ovipar, ovovivipar atau vivipar. Fertilisasi terjadi secara internal. Hewan yang berkembangbiak secara ovovivipar memiliki ciri khas dimana embrio berkembang dan tumbuh di dalam telur yang berada di dalam tubuh induk, ketika embrio telah menjadi individu baru (anak) maka telurpun menetas dan anak hewan tersebut dikeluarkan seolah-olah seperti beranak/melahirkan. Karenanya hewan ovovivipar disebut hewan bertelur dan beranak.
Selanjutnya pengamatan dilakukan terhadap kura-kura yang merupakan anggota ordo chelonia. Tubuh terlindungi diantara karapaks dan plastron. Plastron itu terbagi-bagi transversal sehingga memudahkan bergerak , sedang karapaks kurang memungkinkan pergerakan. Kepala dengan leher, ekor dan kaki semuanya menonjol ke luar diantara karapaks dan plastron. Dua lubang hidung di dekat ujung anterior kepala. Mata lateral, dengan kelopak mata atas dan bawah, mempunyai membrane niktitans. Tidak ada telinga luar. Membran timpani tertutup dengan selapis kulit. Pinggiran mulut terbentuk dari rahang berzat-bertanduk, tidak ada gigi. Kaki dengan 5 jari, yang dilengkapi dengan cakar. Lubang kloaka ventral pada dasar ekor memiliki fungsi sebagai lubang untuk saluran pencernaan, urin, genital, serta respirasi. Bangsa chelonia berkembang biak secara ovipar.

IX.             Kesimpulan
1.       Reptilia dalah kelompok hewan vertebrata yang hidupnya merayap atau melata.
2.       Tubuh reptil ditutupi oleh sisik-sisik yang kering atau tanpa kelenjar.
3.       Jantung reptil mempunyai empat ruangan, dua atrium dan dua ventrikel, tetapi pada sekat dari ventrikel kanan dan kiri belum sempurna.
4.       Reptilia terdiri dari empat ordo yaiu Chelonia(kura-kura), Squama (kadal dan ular), Crocodila (buaya dan alligator), dan Rincocepalia (tuatara).
5.       Angistrodon rodosmata (ular tanah) dan Mabouya multifasciata (kadal) tergolong ke dalam ordo squamata karena memiliki tubuh yang ditutupi oleh sisik.
6.       Ordo squamata berkembang biak baik secara ovipar, ovovivipar atau vivipar.
7.       Kura-kura termasuk ke dalam bangsa chelonia karena memiliki tubuh yang dilindungi oleh karapaks dan plastron.
8.       Plastron tu terbagi-bagi transversal untuk memudahkan pergerakan.
9.       Lubang kloaka ventral pada dasar ekor memiliki fungsi sebagai lubang untuk saluran pencernaan, urin, genital, serta respirasi.
10.   Bangsa chelonia berkembang biak secara ovipar.

X.                Daftar Rujukan         :
Anshary, Maulidil. 2014. Karakteristik Pendaratan Penyu Hijau (Chelonia mydas L) di Pesisir Pantai Tanjung Kemuning Tanjung Api dan Pantai Belacan Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas . Jurnal Protobiont. Vol.3(2): 232-239.

Juniarmi, Rezsi. 2014. Kepadatan Populasi dan Distribusi Kadal (Maboyya multifasciata K) di Pulau-Pulau Kecil Kota Padang. Jurnal Biologi Universitas Andalas. Vol.3(1): 51-56.

Origia, Kevin. 2012. Jenis-Jenis Kadal (Sub-Ordo Sauria) di Hutan Harapan Jambi. Jurnal Biologi Universitas Andalas. Vol.1(1): 86-92.

No comments:

Powered by Blogger.