Moluska



I.                   Tanggal Praktikum  : 11 November 2015

II.                Judul Praktikum       : Moluska

III.             Tujuan Praktikum    :
Setelah melakukan praktikum diharapkan mampu:
1.    Untuk mengetahui berbagai spesies dari kelas gastropoda, polyplacopora, cephallopoda dan pelecypoda.
2.    Untuk mengenal ciri-ciri yang dimiliki dari anggota masing-masing kelas dari filum moluska.

IV.             Dasar Teori                :
Filum Molluska merupakan salah satu anggota hewan invertebrata. Ciri umum yang dimiliki moluska adalah tubuhnya bersimetris bilateral, tidak bersegmen, kecuali monoplacopora, memiliki kepala yang jelas dengan organ reseptor kepala yang bersifat khusus(Rusyana, 2011: 86).
Moluska merupakan hewan tripoblastik yang mempunyai selom. Tubuhnya lunak tidak bersegmen dan simetris bilateral. Tubuh moluska terdiri dari kepala, kaki, mantel dan massa visceral (Solomon, 2011: 34).
Tubuh pelecypoda memiliki ciri khas,yaitu kaki berbentuk pipih menyerupai kapak. Pelecypoda memiliki tubuh simetris bilateral serta tidak menyerupai kepala, rahang, radula, mata dan tentakel (Harris, 2011: 345).

V.                Alat dan Bahan         :
A.      Alat
-          Alat tulis menulis
-          Mikroskop stereo
-          Cawan petri
B.       Bahan
-       Turritella terebra
-       Murex acanthostephes
-       Conus sp
-       Achatina fulica
-       Chiton sp
-       Loligo sp
-       Sepia sp
-       Octopus sp
-       Anadara sp
-       Peryglipta purpurea
-       Anadonta woodiana

VI.             Cara kerja                 :
A.    Kelas Gastropoda
1.        Pada Turritella terebra diperatikan:
-       Warna cangkang putih kecoklatan
-       Garis spiral yang jelas
-       Operculum yang keras
-    Rongga matel berisi sebuah insang dengan lamella panjang dan hidup dipantai yang berlumpur
2.        Pada Murex acanthostephes diperhatikan:
-     Lapisan luar cangkang dipenuhi garis-garis spiral dan duri-duri dengan spire agak pendek
-      Tepi bibir dalam columella mempunyai permukaan yang halus
-      Siphonal canal sangat panjang
-      Kepala dilengkapi dengan proboscis yang panjang
-      Memiliki tentakel pendek
3.        Pada Conus sp diperhatikan:
-       Cangkang berbentuk khas meruncing
-       Memiliki warna yang bervariasi
-       Spire yang pendek
-       Body whorl besar dan agak memanjang
-       Kaki ovaid dan memanjang, kepala jelas dengan sepasang tentakel panjang
-       Gigi radula berkembang menjadi alat penyengat
4.        Pada Acatina fulica diperhatikan:
-       Bernafas dengan paru (pulmonata)
-       Alat reproduksi dengan hermaprodit
-    Bagian lunak terdiri dari kepala, diujung anterior terdapat mulut, leher dan terdapat lubang genital
-       Terdapat rongga mantel
-       Pada dinding bawah mulut terdapat odontofor
-    Bagian dari cangkang ada apeks, spire, whorl, body whorl, bibir, aperture dan saluran siphon

B.       Kelas Polychaeta
1.        Pada Chiton sp diperhatikan:
-       Memiliki tubuh yang oval
-       Memiliki cangkang yang pipih berbentuk hampir segitiga berjumlah 8 buah
-       Cangkang coklat kehitaman
-       Kaki dan otot yang sangat lebar dan kuat

C.       Kelas Cephallopoda
-            Diperhatikan kaki dikepala
-            Tubuh tertutup dengan mantel yang tebal
-            Memiliki kepala yang jelas
-            Mulut dengan dua rahang dari khitin dikelilingi 8-10 tentakel
-            Terdapat pada spesies Loligo sp, Sepia sp, Octopus sp

D.      Kelas Pelecypoda
-            Memiliki dua buah cangkang
-            Tidak berkepala dan tidak memiliki mulut
-            Kaki berbentuk kapak dengan insang yang berlapis
-            Cangkang dapat ditutup buka
-            Membenamkan diri, menempel dan berenang bebas
-            Terdapat pada spesies Abadara sp, Periglypita purpurea, Anadonta woodina

E.    Diambil berbagai spesies dari phylum molluska yang berbentuk cangkangnya berbeda, lalu digambarkan dan diberi keterangan
F.        Digambarkan dan diberi keterangan terhadap spesies dalam berbagai kelas pada molluska
G.      Ditulis hierarki taksonomi

VIII.       Pembahasan               :
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa pada filum molluska terdapat tujuh kelas yaitu Aplacophora, Monocophora, Polyplacophora, Bivalvia (Pelecypoda), Gastropoda, Cephallopoda dan Scapopoda. Pembagian tersebut didasarkan pada bentuk cangkang atau jumlahnya dan jenis alat gerak yang digunakan. Pada umumnya ada empat kelas dari tujuh kelas filum moluska yang mudah dijumpai dilingkungan sekitar kita yaitu Polyplacopora, Bivalvia (Pelecypoda), Gastropoda dan Cephallopoda. Secara berturut-turut contoh spesies dari masing-masing kelas ialah Chiton sp, Kerang darah (Anadaragranosa), Bekicot (Achatina fulica), Keong mas (Pomacea canaliculata) dan Cumi-cumi (Loligo indica). Berdasarkan letaknya cangkang moluska ada dua macam yaitu cangkang internal (dalam) dan cangkang eksternal (luar).
Pada pengamatan yang dilakukan terhadapBekicot (Achatina fulica)dan keong mas (Pomacea canaliculata)diketahui bahwa kedua spesies ini tergolong ke dalam kelas Gasropoda sebab memiliki cangkang tunggal. Pada tubuh spesies ini terdapat sebanyak 1 atau 2 insang. Pada bagian depan atau muka terdapat 4 tentakel atau sebanyak 2 pasang. Sepasang tentakel bagian bawah berfungsi sebagai alat gerak, sedangkan sepasang tentakel bagian atas berfungsi sebagai alat sensoris yang membantu pergerakannya pada malam hari karena kedua spesies ini merupakan hewan nokturnal yaitu aktif pada malam hari
Pada pengamatan yang dilakukan terhadap Chiton sp diketahui bahwa spesies ini tergolong ke dalam kelas Polyplacophora sebab pada bagian dorsal tubuhnya terdapat delapan kepingan yang merupakan modifikasi dari cangkang. Pada mantel tubuh spesies ini juga terdapat duri atau spikula yang berfungsi melindungi tubuhnya. Pada bagian ventral juga terdapat anus. Chiton sp bereproduksi secara seksual. Habitat hidupnya menempel di bebatuan atau pada karang di laut.
Pada pengamatan yang dilakukan terhadap Kerang darah (Anadaragranosa) dan terdapat dua cangkang yang menutupi seluruh permukaan tubuhnya. Oleh sebab itu spesies ini tergolong ke dalam kelas Bivalvia (Pelecypoda). Kedua cangkang atau cangkang atas maupun cangkang bawah dihubungkan oleh ligamen. Anatomi cangkangnya terdiri dari periostracum, lapisan kapur dan nacre. Kepala spesies dari kelas ini juga tidak tampak. Kerang darah (Anadaragranosa) bereproduksi secara seksual dan termasuk ke dalam hermaprodit, dioceus atau kelaminnya terpisah.
Pada pengamatan terhadap Cumi-cumi (Loligo indica)dapat diketahui bahwa spesies ini tergolong ke dalam kelas Cephallopoda karena spesies ini menggunakan tentakel pada kepalanya sebagai alat gerak, yaitu 2 pasang tentakel atas dan bawah. Dari empat tentakel atau 2 pasang tentakel terdapat satu pasang tentakel yang lebih panjang ukurannya digunakan sebagai lengan. Berbeda dengan kelas lainnya, kelas Cephallopoda memiliki cangkang yang terdapat di dalam tubuhnya atau biasanya disebut sebagai cangkang internal yang melindungi tubuh dan memberi bentuk tubuh pada bagian dalamnya. Berbeda dengan tulang, cangkang internal ini tidak memiliki aliran darah dilamnya, namun hanya terbuat dari zat kapur atau kitin saja. Oleh sebab itu meskipun letakny di dalam dan hampir mirip dengan tulang, bagian ini tetap disebut cangkang.
Keuntungan dari filum moluska yaitu sebagai sumber makanan berprotein tinggi misalnya seperti pada tiram (Aemaea sp), kerang (Anadara sp) dan lain-lainnya. Sebagai hiasan kancing misalnya dari kancing tiram batu dan nautilus. Sebagai bahan baku hiasan misalnya tiram mutiara (Pinctada margaritifera) dan juga sebagai bahan baku teras misalnya cangkang Tridacna sp.
Sedangkan yang merugikan bagi manusia dari filum moluska misalnya bekicot (Achatina fulica) dan keong sawah yang merupakan hama pada tanaman. Sebagai penyebab penyakit, merusak lambung atau bangunan kapal dengan cara menempel contohnya Tredo navalis. Menjadi inang perantara cacing Fasciola hepatica contohnya adalah Lymnea javanica.


IX.             Kesimpulan                :
1.      Filum moluska adalah hewan yang memiliki tubuh lunak, bercangkang dan tidak beruas.
2.      Berdasarkan jumlah cangkang dan alat gerak filum moluska terbagi atas tujuh kelas yaitu Aplacophora, Monocophora, Polyplacophora, Bivalvia (Pelecypoda), Gastropoda, Cephallopoda dan Scapopoda.
3.  Berdasarkan letaknya cangkang moluska ada dua macam yaitu cangkang internal dan cangkang eksternal.
4.      Habitat hidup moluska yaitu di darat, air laut, air danau, air payau dan air sungai.
5.      Moluska bereproduksi secara seksual dn biasanya bersifat hermaprodit atau dioceus atau disebut alat kelaminnya terpisah.
6.  Anatomi cangkang dari kelas Bivalvia (Pelecypoda) terdiri dari Periostracum, lapisan kapur dan nacre.
7.    Chiton sp memiliki mantel yang dilindungi oleh duri dan spikula.
8.  Kelas Cephallopoda memiliki cangkang yang terdapat di dalam tubuhnya atau biasanya disebut sebagai cangkang internal. Contohnya Oligo sp.
9.   Keuntungan dari filum moluska yaitu sebagai sumber makanan berprotein tinggi, sebagai hiasan kancing, sebagai bahan baku hiasan dan juga sebagai bahan baku teras.
10.  Kerugian dari filum moluska merupakan hama pada tanaman, sebagai penyebab penyakit, merusak lambung atau bangunan kapal, menjadi inang perantara cacing Fasciola hepatica.


X.                Daftar Rujukan        :
James, Solomon. 2011. The Diversity of Mollusca in The Moist Habbits. Journal of Oxford. Vol3(1): 34-47.

Karl, Harris. 2011. The Diversity of Mollusca: Pelecypoda and Gastropoda in The Terestrial of Scotlandia. Journal of Science Invert. Vol 6(2): 343-379.

Rusyana. 2011. Zoology invertebrate. Bandung: Alfabeta.


Klasifikasi      :

1.    Bekicot (Achatina pulica)
Kingdom    : Animalia
Filum          : Molluska
Kelas          : Gastropoda
Ordo           : Pulmonata
Famili         : Achatinidae
Genus         Achatina
Spesies        Achatina pulica

2.    Keong mas (Pomacea canaliculta)
Kingdom   : Animalia
Filum         : Molluska
Kelas         : Gastropoda
Ordo          : Archetinaenioglossa
Famili        : Scolioidea
Genus        Pomacea
Spesies       Pomacea canaliculata


3.    Chiton sp
Kingdom    : Animalia
Filum          : Molluska
Kelas          : Polyplacopora
Ordo           : Chitonida
Famili         : Chitonidae
Genus         Chiton
Spesies        Chiton sp

4.    Kerang darah (Anadara granosa)
Kingdom    : Animalia
Filum          : Molluska
Kelas          : Bivalvia (pelecypoda)
Ordo           : Arcoida
Famili         : Arcidae
Genus         Anadara
Spesies        Anadara granosa


5.    Cumi-cumi (Loligo indica)
Kingdom    : Animalia
Filum          : Molluska
Kelas          : Cephallopoda
Ordo           : Decapoda
Famili         : Longinidae
Genus         Loligo
Spesies        Loligo indica

Gambar Pembanding           :
1.        Bekicot (Achatina pulica)
2.        Keong mas (Pomacea canaliculta)
3.        Chiton sp
4.        Kerang darah (Anadara granosa)
5.        Cumi-cumi (Loligo indica)

Pertanyaan               :
1.      Sebutkan perbedaan morfologi dan struktur dari masing-masing cangkang spesis yang diamati?
Jawab :  pada bekicot (Achatina pulica) morfologi cangkangnya sedikit keras dan menebal pada bagian umbo dan terbuat dari zat kitin atau kapur serta memiliki motif. Pada keong mas hampir sama dengan bekicot namun sedikit lebih kotor karena pengaruh habitat hidup pada lumpur serta umumnya berwarna agak keemasan. Pada kerang darah (Anadara granosa) cangkang tebuat dari zat kapur dengan dua bagian yang tertutup atau bivalvia dan dengan bentuk yang juga beragam. Pada Chiton sp cangkang terdiri atas 8 lempeng dan terletak pada bagian atas tubuhnya. Sedangkan pada Loligo indica terdapatnya cangkang internal pada bagian dalam tubuhnya.
2.      Mengapa setiap cangkang perlu dilakukan pengamatan dengan seksama. Jelaskan menurut pendapat anda!
Jawab : Pengamatan secara mendalam pada cangkang bertujuan untuk menambah pengetahuan mengenai keanekaragaman morfologi cangkang,   struktur cangkang dan dapat membedakan antar spesies pada setiap kelasnya.
3.      Apakah ada hubungannnya antara bentuk cangkang dengan bentuk tubuh darimasing-masing spesies dari moluska?
Jawab : Ada, karena bentuk tubuh mengikuti keadaan cangkang dan dimana habitat hidupnya.
4.      Apakah morfologi cangkang dari molluska yang hidup di perairan sama dengan morfologi molluska yang hidup di daratan?
Jawab : Terdapat beberapa persamaan dan perbedaan morfologi cangkang dari molluska yang hidup di darat dan di air. Umumnya cangkang berbentuk keras dan terbuat dari zat kitin atau kapur. Beberapa molluska peraira memiliki cangkang internal pada bagian dalam tubuhnya.


Keanekaragaman Bentuk Cangkang

1.        Conical
2.        Biconical
3.        Abconical
4.        Turrited
5.        Fusiform
6.        Patelliform
7.        Discoidal
8.        Cylindrical
9.        Ovoid
10.    Globose
11.    Lenticular

No comments:

Powered by Blogger.