Fotosintesis dan Respirasi


Fotosintesis dan Respirasi

Sofia Lailatur Rahmah
Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh

ABSTRAK
Fotosintesis adalah proses pengubahan cahaya energy matahari menjadi energy kimia. Respirasi adalah proses pertukaran O2/CO2 dari luar/dalam tumbuhan. Praktikum yang berjudul “Latihan Tentang Fotosintesis dan Respirasi” telah dilaksanakan pada tanggal 26 November 2014 Labolatorium Biologi Universitas Syiah Kuala. Praktikum ini bertujuan memahami proses fotosintesis pada tumbuhan dengan menggunakan hydrilla verticillata yaitu dengan cara melihat gelembung gas yang keluar. mengukur oksigen waktu bernapas dengan menggunakan respirometer yaitu dengan cara melihat kecepata eosin. Membuktikan bahwa  proses  transpirasi berlangsung pada tumbuhan dan Menghitung banyaknya  air  yang diuapkan persatuan waktu. Dengan menggunakan fotoremeter sederhana.

Kata kunci: Fotosintesis, Respirasi, Transpirasi, eosin, hydrilla verticillata.


PENDAHULUAN
Transpirasi yang merupakan proses dari pergerakan air dari tanah ke udara menyambung pada sistem vaskular. Arah dan intensitas dari pergerakan air disebabkan oleh adanya perbedaan potensial gravitasi di antara dua daerah (Liu, 2012: 369-373).
  Proses Transpirasi adalah proses kehilangan air karena penguapan melalui bagian dalam tubuh tanaman, yaitu air yang diserap oleh akar-akar tanaman, dipergunakan untuk membentuk jaringan tanaman dan kemudian dilepaskan melalui daun ke atmosfir (Purba, 2011: 146).
Fotosintesis adalah proses sintesis karbohidrat dari bahan anorganik (CO2 dan H2O) pada tumbuhan berpigmen dengan bantuan energi cahaya matahari. Fotosintesis terdiri atas fase I pada grana menghasilkan ATP dan NADPH2 dan fase II pada stroma menghasilkan karbohidrat. Molekul air dipecahkan melalui 2 fotosistem sehingga O2 dilepaskan ke atmosfir (Nio, 2008: 293).
METODOLOGI
Waktu dan Tempat
            Praktikum dilaksanakan di Labolatorium Pendidikan Biologi Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darussalam Banda Aceh pada tanggal 26 November 2014.

Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dipraktikum ialah: Tabung reaksi, Gelas beaker, Corong kaca, Ember plastic, Kawat pengait, Respirometer sederhana, Kapas, Fotometer  sederhana, Gelas kimia, Isolasi, Kertas kobalt, Statif, Penjepit. Hydrilla verticillata, NaHCO3, Aquades, Kecambah kacang hijau segar, Kristal KOH, Larutan eosin, Air, Tumbuhan.
Metode Penelitian
1.      Text Box: Amati dan liat bahwa itu adalah gelembung gas O2Text Box: Pasang hydrilla pada tabung reaksiFotosintesi

 






2.      Respirasi
Flowchart: Process: Amati dan buat laporan
Flowchart: Process: Masukkan larutan eosin ke pipa kapiler
 







3.      Transpirasi
Text Box: Kertas kobalt yang telah dipasang di daun Text Box: Amati warna kertas kobalt
Text Box: Amati dan catat hasilText Box: Daun tumbuhan yang segar







HASIL DAN PEMBAHASAAN
Preparat: Hydrilla verticillata
Keterangan:
1.      Tabung reaksi
2.      Kawat pengait
3.      Corong kaca
4.      Gelas beker
5.      Air (H2O)
6.      Tumbuhan Hydrilla verticillata
Disetujui Asisten Meja



Preparat: Locusta migratoria
Keterangan:
1.      Squit
2.      Larutan eosin
3.      Larutan eosin dimasukkan ke dalam pipa kapiler
4.      Papan respirometer
5.      Respirometer sederhana
6.      Vaselin
7.      Tabung specimen
8.      Belalang (Locusta migratoria)
9.      Kapas
10.  Kristal KOH
Disetujui Asisten Meja



1.    Tabel pengamatan respirasi belalang besar dengan berat 0.3 g.
No
Waktu (s)
Jarak (mm)
Kecepatan (mm/s)
1
60 s
60 mm
1 mm/s
2
120 s
40 mm
0.7 mm/s
3
180 s
34 mm
0.6 mm/s
4
240 s
28 mm
0.5 mm/s
5
300 s
20 mm
0.3 mm/s
Jumlah
300 s
 182 mm
3.1 mm/s

Jumlah jarak = 182 mm
Jumlah kecepatan = Jarak total/waktu total =  182 mm/ 300 s = 0.60 m/s.
Volume O2 = Kecepatan respirasi / berat belalang = (0.60 m/s) / (0.3 g) = 2 mhg.
2.      Tabel pengamatan respirasi belalang kecil dengan berat 0.1 g.
No
Waktu (s)
Jarak (mm)
Kecepatan (mm/s)
1
60 s
18 mm
0.3 mm/s
2
120 s
35 mm
0.5 mm/s
3
180 s
52 mm
0.8 mm/s
4
240 s
58 mm
0.9 mm/s
5
300 s
85 mm
1.4 mm/s
Jumlah
300 s
248 mm
4.1 mm/s

Jumlah jarak =  248 mm
Jumlah kecepatan = Jarak total/waktu total = 248 mm/ 300 s = 0.82 m/s.
Volume O2 = Kecepatan respirasi / berat belalang = (0.82 m/s) / (0.1 g) = 8.2 mhg.
Dari hasil pengamatan kegiatan praktikum dapat diketahui perbedaan antara fotositesis dan respirasi. Fotosintesis merupakan suatu proses sintesis makanan atau pembuatan makanan (glukosa) pada tumbuhan dengan menggunakan klorofil dan CO2, menghasilkan glukosa, oksigen dan air dengan bantuan energi cahaya matahari. Atau sintesis karbohidrat tertentu dari karbon dioksida dan air yang dilakukan oleh sel-sel yang mengandung klorofil dengan adanya cahaya matahari dan dibebaskannya oksigen. Adapun persamaan reaksi fotosintesis adalah 6CO2+ 6H2O + Cahaya à C6H12O6+ 6O2. Preparat yang digunakan adalah Hydrilla verticillata. Fotosintesis terdiri dari dua reaksi yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Pada percobaan yang kami lakukan yaitu pada tempat terang menggunakan sinar lampu ruangan. Langkah awal percobaan dilakukan di dalam air agar O2 dari luar tidak ikut masuk ke dalam tabung reaksi, kemudian rangkaian alat dimasukkan ke dalam air dan dikeluarkan dengan hati-hati dan diletakkan pada tempat cahaya lampu. Proses berlangsungnya fotosintesis pada daun Hydrilla verticillata ditandai dengan munculnya gelembung-gelembung sir saat diletakkan pada cahaya lampu. Namun pada pengamatan kami selama beberapa menit tidak terlihat gelembung-gelembung pada permukaan air hal ini dikarenakan tumbuhan Hydrilla verticillata tidak mendapatkan cahaya yang cukup dan beberapa kali terjadi kesalahan pada perangkaian alat. Maka percobaan yang kami lakukan terbilang tidak berhasil dan kami tidak mendapatkan hasil dari pengamatan kami. Pada percobaan respirasi preparat yang digunakan adalah belalang (Locusta migratoria). Di dalam tabung specimen dimasukkan kristal KOH yang dilapisi dengan kapas. Lalu belalang tersebut dimasukkan ke dalamnya, belalang tadi tetap bisa bernafas meskipun telah dimasukkan dalam tabung karena kristal KOH berfungsi mengikat O2. Kemudian tabung disambungkan dengan respirometer sederhana, pada persambungan diberi vaselin agar udara dari luar tidak masuk ke dalam. Pada ujung respirometer disuntikkan larutan eosin untuk menghitung jumlah O2 yang dibutuhkan dalam proses pernafasan. Respirometer yang digunakan Pada percobaan reaksi gelap yang kami lakukan selama kurang lebih 15 menit juga tidak terlihat munculnya gelembung pada permukaan air. Hal ini dikarenakan tidak cukupnya cahaya untuk berlangsungnya proses fotosintesis pada daun Hydrilla verticillata. Kami juga tidak mendapatkan hasil dari pengamatan reaksi gelap dan terbilang tidak berhasil. Respirasi adalah proses pembebasan energi yang tersimpan di dalam zat sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Adapun persamaan rekaksi yang terjadi dalam proses respirasi adalah sebagai berikut: C6H12O6 + 6CO à 6H20 + 38 ATP. Pada proses respirasi berfungsi mengukur banyaknya volume oksigen yang diperlukan untuk bernafas. Jarak larutan eosin pada setiap menitnya berbeda, hal ini karena adanya perbedaan aktivfitas belalang pada setiap menitnya. Respirasi yang dilakukan oleh belalang besar terlihat lebih cepat berlangsung dibandingkan respirasi yang dilakukan oleh belalang kecil karena aktifitas yang terjadi pada belalang besar lebih banyak dibandingkan belalang kecil.


SIMPULAN
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Fotosintesis adalah suatu proses terjadinya sintesis karbohidrat tertentu dari CO2 dan H2O yang dilakukan oleh sel-sel yang mengandung klorofil dengan adanya sinar matahari dan dibebaskannya O2. Hasil dari fotosintesis adalah C6H12O dan 6O2. Proses fotosintesis berlangsung cepat dalam keadaan terang. Proses fotosintesis berlangsung lambat dalam keadaan gelap. Selain cahaya matahari, fotosintesis akan terjadi bila tersedianya air dalam tanah, adanya klorofil, serta CO2. Reaksi fotosintesis adalah 6CO2+ 6H2O à C6H12O6+ 6O2. Respirasi adalah proses pembebasan energi yang tersimpan di dalam zat sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Reaksi respirasi adalah C6H12O6 + 6CO à 6H20 + 38 ATP. Hasil dari proses respirasi adalah CO2, H2O dan sejumlah energi yang digunakan untuk proses metabolisme. Pada proses repirasi hewan yang melakukan harus mempunyai tempat difusi O2 dan CO2. Aktivitas belalang berukuran besar dan berukuran kecil berbeda sehingga mempengaruhi proses respirasi.

No comments:

Powered by Blogger.