Persaingan Antar Tanaman Berbeda Jenis (Kompetisi Inter-Spesifik)
Persaingan
Antar Tanaman Berbeda Jenis (Kompetisi Inter-Spesifik)
Competition Between Different Types Of Plant (Interspecific competition)
Sofia Lailatur Rahmah
Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh
e-mail: sofialrahmah@gmail.com
Abstrak
Telah
dilaksanakan praktikum dengan judul “Persaingan Antar Tanaman Berbeda Jenis
(Kompetisi Inter-Spesifik)” pada tanggal 29 Oktober 2016 di Lingkungan Unsyiah. Tujuan dilaksanakannya praktikum ini adalah untuk mempelajari pengaruh interaksi antara
dua jenis (spesies) tanaman terhadap laju pertumbuhannya. Disamping itu juga
untuk mengetahui pertumbuhan tanaman monospesies dan heterospesies.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Jagung (Zea mays) dan Biji kacang
hijau (Phaseolus radiatus).
Kata Kunci: interaksi, monospesies dan
heterospesies.
Abstract
Competition is defined as the tendency of plant adjoining to use the resources available in limited quantities by two or more species of plants as together. This practicum was done on October 09th 2016 at Biology’s Laboratory of FKIP of Syiah Kuala University in Darussalam, Banda Aceh. The purposes is to know the interaction beween species of plant’s growing. Besides to know the plant’s growing of monospecies and heterospecies.
Keywords: interaction, monospecies and heterospecies.
PENDAHULUAN
Kompetisi
gulma yang berbeda memberikan bobot kering gulma yang berbeda pula. Hal
tersebut terjadi karena semakin awal saat kemunculan gulma, persaingan yang
terjadi semakin hebat, pertumbuhan tanaman pokok semakin terhambat, dan
hasilnya semakin menurun, sedang gulmanya semakin mendominasi dan
pertumbuhannya semakin cepat (Antralina, 2012: 12).
Kompetisi
diartikan sebagai kecenderungan tanaman tetangga (tanaman yang berdampingan)
untuk menggunakan quantum cahaya, ion hara, molekul air, dan volume ruang yang
sama atau penggunaan bersama sumber-sumber yang tersedia dalam jumlah terbatas
oleh dua atau lebih spesies tanaman (Budi, 2008: 31).
Pada sistem tumpang sari pola pertanaman yang
dianjurkan adalah mengusahakan tanaman yang responsif terhadap intensitas cahaya
rendah di antara tanaman yang
menghendaki intensitas cahaya
tinggi. Selain itu, tanaman yang ditumpangsarikan hendaknya
memiliki sistem perakaran dengan kedalaman yang berbeda untuk menghindari
terjadinya persaingan penyerapan air dan
unsur hara (Zulkarnain, 2008: 32).
Fase perkecambahan, pertumbuhan vegetatif
maksimum merupakan fase peka
terhadap cekaman gulma.
Penurunan hasil panen
diduga karena adanya kompetisi antara tanaman dengan gulma
dan adanya allelopati. Derajat kompetisi
yang terjadi antara tanaman dan
gulma dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain
varietas dan jenis gulma.
Jenis gulma yang
tumbuh dominan dan sangat kompetitif pada lahan kering diantaranya
adalah gulma teki (Cyperus
rotundus L.) dan Ageratum conyzoides ( Abdul, 2015: 40).
Cara agar gulma
dapat menurunkan hasil tanaman
adalah : (1) kompetisi langsung untuk memanfaatkan
sumberdaya alam yang ada dan
input yang diberikan pada tanaman.
Kompetisi ini terutama dalam hal
mendapatkan air, hara,
dan cahaya; (2) menurunkan hasil melalui racun yang dikeluarkan
dan menghambat penyakit pengganggu
tanaman yang menurunkan hasil (Wafit, 2012: 34).
Metode/Cara Kerja
Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Biologi Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darussalam, Banda Aceh pada
tanggal 29
Oktober 2016.
Alat dan Bahan
Alat
praktikum yang digunakan adalah polybag /ember, plastik berisi tanah, cawan dan kertas milimeter.
Bahan
praktikum yang digunakan adalah jagung (Zea mays) dan biji kacang hijau (Phaseolus radiatus)
Prosedur
1.
Disediakan beberapa polybag/ember plastik yang telah
akan media tanam. Pengisian media tanam dengan jenis dan komposisi serta berat
yang sama.
2.
Biji kembang dan kacang hijau yang baik sebagai bibit
direndam dalam air selama satu jam
3.
Ditanam biji kembang asar dan kacang hijau pada
polybag/ember dengan perlakuan sbb:
P1 : setiap ember ditanami satu biji
P2 : setiap ember ditanami dua biji
P3 : setiap ember ditanami tiga biji
P4 : setiap ember ditanami empat biji
Masing-masing
perlakuan sebanyak 3 ulangan. Disediakan polybag/ ember
cadangan, masing-masing perlakuan sebanyak dua polybag/ember.
4. Disiram
setiap hari dengan air secukupnya dalam jumlah yang sama. Sesuai kapasitas
lapang.
5. Diamati
setiap seminggu sekali. Parameter yang diamati adalah tinggi batang, jumlah
daun, jumlah cabang.
6. Dibuat
grafik untuk setiap parameter pertumbuhan bagi setiap perlakuan menggunakan
kertas millimeter (X: waktu, Y: pertumbuhan).
7. Setiap
parameter diuji beda secara statistik (ANAVA model RAL).
8. Dibuat
laporan seperti pada latihan I.
PEMBAHASAN
Kompetisi
didefinisikan sebagai interaksi antara dua individu baik yang sesama maupun
yang berlainan spesies yang menimbulkan pengaruh negatif bagi keduanya sebagai
akibat memanfaatkan secara bersama sumber daya yang ada dalam keadaan terbatas.
Kompetisi merupakan salah satu bentuk interaksi antar organisme. Secara umum,
organisme yang berkompetisi hampir serupa dalam kebutuhan dan ukuran ekologis,
meskipun ada perkecualiannya. Kompetisi adalah proses aktif yang mempunyai
pengaruh besar terhadap kemampuan bersaing individu-individu untuk hidup dan
bereproduksi
Kompetisi
interspesifik adalah persaingan yang terjadi antara individu dari jenis yang
berbeda. Pada dasarnya persaingan yang dilakukan oleh tumbuhan tidak secara
fisik. Dalam percobaan ini praktikan mempelajari kompetisi interspesifik secara
langsung diantara dua jenis tumbuhan yang berbeda yaitu kacang hijau (Phaseolus
radiatus) dengan jagung (Zea mays) pada suatu wilayah (tempat yang terbatas.
Persaingan ini terjadi dikarenakan individu-individu tersebut mempunyai
kebutuhan yang sama terhadap faktor-faktor tertentu yang tidak tersedia dalam
jumlah yang cukup di dalam lingkungannya seperti cahaya, oksigen, air dan
lain-lain. Akibat dari persaingan ini kedua belah pihak akan saling
mempengaruhi laju pertumbuhannya.
Spesies yang berhasil dalam bersaing bergantung pada
kemampuan pertumbuhan dan kemampuan pertumbuhan dan reproduksinya, perbedaan
perkecambahan biji walaupun di tanam pada waktu bersamaan juga sangat
mempenagaruhi efek persaingan. Persaingan interspesifik pada kacang hijau dan
tanaman jagung terjadi secara dominan, maka spesies kacang hijau akan cenderung
berada terbatas pada daerah yang lebih sempit tapi keadaannya menjadi optimum
bagi tiap-tiap spesies yang bersaing.
Secara garis besar, interaksi dapat dikelompokkan menjadi
beberapa bentuk dasar hubungan, yaitu netralisme yakni hubungan antara makhluk
hidup yang tidak saling menguntungkan dan saling merugikan satu sama lain,
mutualisme yaitu hubungan antara dua jenis makhluk hidup yang saling
menguntungkan, parasitisme yaitu hubungan yang hanya menguntungkan satu jenis
makhluk hidup saja, sedangkan yang lainnya dirugikan, predatorisme yaitu
hubungan pemangsaan antara satu jenis makhluk hidup terhadap makhluk hidup
lain, kooperasi yaitu hubungan antara dua makhluk hidup yang bersifat saling
membantu antara keduanya, komensalisme yaitu hubungan antara dua makhluk hidup
yang satu mendapat keuntungan sedang yang lain dirugikan, dan antagonis yaitu
hubungan dua makhluk hidup yang saling bermusuhan.
Simpulan dan
Saran
Simpulan
Kompetisi
didefinisikan sebagai interaksi antara dua individu baik yang sesama maupun
yang berlainan spesies yang menimbulkan pengaruh negatif bagi keduanya sebagai
akibat memanfaatkan secara bersama sumber daya yang ada dalam keadaan terbatas.
Kompetisi merupakan salah satu bentuk interaksi antar organisme. Secara umum,
organisme yang berkompetisi hampir serupa dalam kebutuhan dan ukuran ekologis,
meskipun ada perkecualiannya. Kompetisi interspesifik adalah persaingan yang
terjadi antara individu dari jenis yang berbeda. Akibat dari persaingan ini
kedua belah pihak akan saling mempengaruhi laju pertumbuhannya. Spesies yang berhasil dalam bersaing bergantung pada
kemampuan pertumbuhan dan kemampuan pertumbuhan dan reproduksinya, persaingan
interspesifik pada kacang hijau dan tanaman jagung terjadi secara dominan, maka
spesies kacang hijau akan cenderung berada terbatas pada daerah yang lebih
sempit tapi keadaannya menjadi optimum bagi tiap-tiap spesies yang bersaing.
Saran
Pada
praktikum ini perhitungan terhadap tinggi batang, lebar daun dan jumlah daun
haruslah dilakukan dengan teliti begitu juga dengan pengolahan data agar
didapat data yang benar.
Daftar Pustaka
Antralina, M. 2012. Karakteristik Gulma Dan Komponen Hasil Tanaman
Padi Sawah (Oryza Sativa L.) Sistem
Sri Pada Waktu Keberadaan Gulma Yang Berbeda. Jurnal Agribisnis dan Pengembangan Wilayah, Vol 3 (2): 9-17.
Budi, G. 2008. Kompetisi
Gulma Dengan Tanaman
Budidaya Dalam Sistem Pertanaman
Multiple Cropping. Jurnal Pertanian, Vol 2 (3): 29-35.
Karim, Abdul. 2015. Respon Allelopati Gulma Ageratum Conyzoides Dan Borreria Alata Terhadap Pertumbuhan Dan
Hasil Tiga Varietas Kedelai (Glycine Max).
Jurnal
Agro. Vol. 2(1): 40-48.
Wafit. 2012. Produktivitas Kacang Tanah Di Lahan Kering
Pada Berbagai Intensitas Penyiangan. Jurnal
AgriSains. Vol. 3(4): 34-50.
Zulkarnain,
2008. Pertumbuhan Dan Hasil Sei,Ada Pada Rerbagai Kerapatan Jagung Dalam Pola Tumpang Sari. Jurnal llmu-ilmu Pertanian. Vol. 1(2): 32-54.
No comments: