Mengenal Alat-Alat Yang Digunakan Dalam Praktikum Microbiologi
Mengenal
Alat-Alat Yang Digunakan Dalam Praktikum Microbiologi
Getting Introduce
With Tools Used in Microbiology
Sofia Lailatur Rahmah
Universitas Syiah Kuala
e-mail: sofialrahmah@gmail.com
Abstrak
Mikrobiologi
merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang kehidupan
mikroorganisme. Dalam praktikum mikrobiologi kali ini diperlukan alat-alat
pendukung yang berfungsi untuk membantu proses berjalannya suatu pekerjaan
dalam penelitian tentang mikroorganisme. Praktikum ini dilaksanakan di
Laboratorium Biologi, Universitas Syiah Kuala (Unsyiah)
Darussalam, Banda Aceh pada tanggal 03 Oktober 2016. Tujuan praktikum ini
adalah untuk mengenalkan kembali alat-alat agar mempermudah mahasiswa dalam
melaksanakan praktikum. Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat kita
ketahui bahwa alat-alat dalam mikrobiologi ini memiliki peranan yang berbeda
dalam dunia mikroorganisme seperti inkubator, autoclave dan lainnya. Pada
praktikum ini alat yang digunakan haruslah dalam keadaan steril agar tidak
terkontaminasi dengan mikroba lain dan praktikum ini juga dituntut agar
penggunaan alat dilakukan dengan hati-hati.
Kata kunci: Mikrobiologi,
Mikroorganisme dan Alat.
Abstract
Microbiology
is one of diciplines that study the life of the microorganism. The practicum of
microbiology needs the various tools to facilitate the study of microorganism.
This practicum was done on October 03th 2016 at Biology’s Laboratory of Syiah Kuala University in Darussalam, Banda Aceh. The purposes is to
reintroduce tools to make students easier in doing practicum. The result of the
practicum presents that the tools used in microbiology practicum have different
functions in microorganism environment, such as incubator, autoclave and
others. The tools that used in microbiology’s practicum must be sterile in
order to not being contaminated with another microbe. This practicum also demands
to be carefull in using the tools.
Keywords: Microbiology,
Microorganism and Tools.
Pendahuluan
Mikrobiologi adalah salah
satucabang ilmu dari biologi yang mempelajari tentang organisme yang
mikroskopik yakni meliputi bakteri, virus, fungi, alga dan protozoa (Gibbons,
2006).
Alat merupakan salah satu
pendukung dari pada keberhasilan suatu pekerjaan di laboratorium. Sehingga
untuk memudahkan dan melancarkan berlangsungnya suatu praktikum, pengetahuan
mengenai penggunaan alat sangat diperlukan. Pada dasarnya setiap alat memiliki
nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung
ketika alat digunakan (Hafsah, 2009, p.960)
Mikroskop adalah alat
yang paling khas dalam laboratorium mikrobiologi yang memberikan pembesaran
sehingga dapat melihat mikroorganisme yang tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang dan memiliki pembesaran ribuan kali yang digunakan sebagai alat untuk
melihat mikroba (Mardayanti, 2008, p.325)
Metode/Cara Kerja
Waktu dan Tempat
Praktikum ini
dilaksanakan di Laboratorium Biologi, Universitas Syiah Kuala
(Unsyiah) Darussalam, Banda Aceh pada tanggal 03 Oktober 2016.
Alat dan Bahan
Alat praktikum yang
digunakan adalah mikroskop, mikropipet, colony counter, hot plate stirer, inkubator,
inkubator shaker, optilab, autoclave, refregerator, laminar air flow, oven, gelas
ukur, timbangan, erlenmayer, hoke borer, petridish, water bath, spektofotometer,
tabung reaksi, needle (jarum penanam) dan ose (sengkelit).
Bahan praktikum yang
digunakan adalah minyak imersi, kapas dan kertas.
Prosedur
1.
Diperkenalkan berbagai alat mikrobiologi yang tersedia di laboratorium.
2.
Diperkenalkan cara kerja dari setiap alat.
3.
Dipraktekkan cara kerja setiap alat oleh praktikan dalam melihat dan
mengamati mikoorganisme
Hasil dan Pembahasan
Tabel
Pengamatan
No.
|
Nama Alat/ Bahan
|
Fungsi
|
Cara Kerja
|
1.
|
Mikroskop
|
Melihat
mikroba dengan pembesaran yang dapat ditentukan
|
Dihidupkan
kemudian letakkan kaca preparat pada meja benda kemudian diatur pembesaran
dan cahaya sambil diamati
|
2.
|
Mikropipet
|
Mengambil
kadar air dalam jumlah yang sedikit
|
Masukkan
ujung pipet dan tekan pada sisi yang berlawanan agar air dapat masuk
|
3.
|
Colony
Counter
|
Menghitung
jumlah mikroba dalam wadah
|
Diletakkan
wadah pada tempat yang tersedia kemudian dihidupkan dan dihiitung dengan
bantuan pulpen dan kaca pembesar
|
4.
|
Hot
Plate Stirer
|
Memanaskan
medium dengan menggunakan batang magnet panjang dan pendek
|
Meletakkan
medium diatasnya kemudian atur suhu, waktu dan putaran lalu masukkan magnet
kedalamnya
|
5.
|
Inkubator
|
Menumbuhkan
mikroorganisme yang akan diamati
|
Dihidupkan
kemudian dimasukkan media
|
6.
|
Inkubator
Shaker
|
Menumbuhkan
mikroorganisme yang akan diamati pada media cair agar tumbuh merata
|
Dihidupkan
kemudian dimasukkan media
|
7.
|
Optilab
|
Melihat
objek dengan kamera yang tersambung pada laptop
|
Dihubungkan
sambungan dengan laptop sehingga gambar akan tampak lebih jelas
|
8.
|
Autoclave
|
Mensterilkan
alat secara pemanas basah
|
Hidupkan
dan panaskan terlebih dulu kemudian diisi air dan dimasukkan alat yang ingin
disterilkan. Dijaga suhu tetapt pada 120o C dan tekanan 1 atm.
Jika berlebih dikeluarkan melalui clap
|
9.
|
Refregerator
|
Menyimpan
mikroba dalam kurun waktu tertentu agar tetap steril
|
Dihidupkan
dan dimasukkan mikroba yang ingin disimpan
|
10.
|
Laminar
Air Flow
|
Menanam
atau memindahkan kultur mikroba agar tidak terkontaminasi
|
Dihidupkan
dapat digunakan secara langsung
|
11.
|
Oven
|
Mengeringkan
alat yang terbuat dari kaca dan logam
|
Dihidupkan
kemudian dimasukkan alat, kemudian diatur tombol yang tersedia
|
12.
|
Gelas
Ukur
|
Mengetahui
ukuran dari bahan berupa media cair yang akan digunakan
|
Dituang
kedalam wadah
|
13.
|
Erlenmayer
|
Wadah
untuk media sebelum diletakkan dalam petridish
|
Media
dimasukkan kedalam wadah
|
14.
|
Hoke
Borer
|
Memberi
lubang pada media
|
Dimasukkan
dalam media untuk membentuk lubang
|
15.
|
Petridish
|
Meletakkan
mikroba untuk pertumbuhan mikroba
|
Dimasukkan
mikroba yang akan dilakukan penelitian kedalam wadah ini
|
16.
|
Tabung
Reaksi
|
Wadah
untuk tempat media cair
|
Dituangkan
media kedalam wadah ini
|
17.
|
Needle
(Jarum Penanam)
|
Menanam
mikroba yang akan dibiakkan dengan memasukkan pada media
|
Diambil
mikroba dengan ujung dari needle kemudian ditanamkan pada media yang
diinginkan
|
18.
|
Ose
(Sengkelit)
|
Memberi
goresan pada wadah mikroba yang dikembangbiakkan
|
Dimasukkan
ke media yang ingin digores, digores secara benar
|
19.
|
Minyak
Imersi
|
Menghindari
pecahnya lensa dan kaca preparat jika tergesek
|
Dioles
pada lensa
|
20.
|
Kertas
|
Menyerap
uap air
|
Dilipat
untuk membalut petridish
|
21.
|
Kapas
|
Menumbuhkan
medium untuk bakteri aerob
|
Dimasukkan
pada mulut tabung reaksi
|
22.
|
Timbangan
|
Menakar
jumlah dari bahan yang akan digunakan
|
Diletakkan
bahan yang akan ditakar pada tempat yang tersedia dan dilihat takarannya
|
23.
|
Spektofotometer
|
Mengukur
intensitas cahaya dalam larutan
|
Dihidupkan
terlebih dahulu kemudian diatur panjang gelombang, intensitas cahaya dan
dimasukkan blangko
|
24.
|
Water
bath
|
Mencairkan
media yang padat
|
Masukkan
aquades dan media kedalamnya kemudian dipanaskan dengan mengatur suhu
|
Pembahasan
Dari hasil praktikum yang
telah kami lakukan, dapat diketahui bahwa di dalam mikrobiologi ini banyak
sekali jenis alat yang digunakan dalam membantu untuk berlangsungnya proses
pembiakan mikroorganisme dan untuk mensterilkan ruangan, alat yang digunakan seperti
mikroskop yaitu digunakan untuk melihat berbagai macam jenis mikroba. Autoklaf
adalah alat yang digunakan untuk mensterilkan alat, bahan dan medium secara
pemanas basah pada temperatur 120o C dengan tekanan 1 atm. Terdapat
clap pada bagian atasnya yang berfungsi untuk mengatur tekanan dan jumlah uap
dengan cara dikeluarkan ketika dibuka. Inkubator adalah alat yang
digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme didalam wadah yang akan diamati pada
media padat. Sedangkan Inkubator shaker digunakan pada media cair dengan
adanya shaker pertumbuhan bakteri dapat merata dan bisa diukur kepadatan bakteri
menggunakan spektofotometer. Terdapat juga oven yang berfungsi
untuk mengeringkan alat-alat yang terbuat dari bahan kaca dan logam agar
terhindar dari air kondensasi.
Refregerator (lemari
es) berfungsi sebagai alat untuk
menyimpan media yang steril sebelum dipakai, atau menyimpan sementara biakan
yang belum sempat diamati dan dapat digunakan dalam kurun waktu tertentu. Laminar
air flow digunakan sebagai alat untuk memindahkan kultur mikroba tetapi
mikroba tersebut tetap dalam keadaan steril dengan mengamnil udara untuk
dikeluarkan agar tidak terkontaminasi. Water bath (penangas air)
juga merupakan alat mikrobiologi yang berguna untuk melarutkkan medium baik itu
medium padat pada kelarutannya. Optilab digunakan untuk memudahkan
pengamatan terhadap mikroba dengan melihat objek pada laptop.
Colony counter merupakan alat yang berfungsi untuk menghitung
banyaknya jumlah koloni jamur atau bakteri yang tumbuh dengan bantuan alat
tunjuk seperti pulpen maka akan keluar tampilan berapa jumlah mikroba. Needle
adalah jarum penanam yang digunakan untuk memasukkan mikroba pada media.
Terdapat pula ose yaitu alat yang digunakan untuk mengambil atau menanam
mikroba pada medium agar padat atau cair dan mengambil mikroba untuk membuat
sediaan preparat yang akan diwarnai atau difiksasi. Timbangan merupakan
alat utuk menakar jumlah bahan yang akan digunakan dalam praktikum
mikrobiologi.
Hot plate stirer adalah alat yang dilengkapi dengan fasilitas pengaduk
dan pemanas sehingga dapat digunakan untuk membantu pengadukan agar suspensi
tidak mengendap dan pendistribusian mikroba dalam media kaldu atau media
fermentasi, baik pada suhu kamar maupun suhu yang lebih tinggi. Alat ini juga
dapat dipakai untuk melarutkan zat yang tidak mudah dilarutkan. Dilakukan
dengan menambah air kemudian diletakkan diatas hot plate. Hoke borer
digunakan untuk memberi lubang pada media.
Terdapat juga erlenmayer
dan tabung reaksi yaitu sebagai wadah medium sebelum dituangkan ke petridish.
Bahan yang digunakan yaitu minyak imersi sebagai bahan membantu pada
penglihatan dengan mikroskop agar lensa dengan kaca preparat tidak tergesek dan
pecah. Kertas berfungsi untuk membalut cawan petri agar dapat menyerap uap air.
Sedangkan kapas digunakan untuk menumbuhkan medium untuk bakteri aerob.
Simpulan dan Saran
Simpulan
Dari hasil praktikum yang
telah dilakukan dapat kita ketahui bahwa alat-alat dalam mikrobiologi ini
memiliki peranan yang berbeda dalam dunia mikroorganisme. Dalam mikrobiologi
banyak sekali alat yang digunakan untuk membantu berlangsungnya proses pembiakan
mikroorganisme dan untuk mensterilkan ruangan. Dengan praktikum pengenalan
kembali alat-alat mikrobiologi ini dapat membantu para mahasiswa untuk mengerti
dan memahami dengan benar tentang alat-alat praktikum mikrobiologi beserta
fungsinya.
Saran
Pada praktikum ini alat
yang digunakan haruslah dalam keadaan steril agar tidak terkotaminasi dengan
mikroba lain, juga dalam penggunaan alat dituntut untuk dilakukan dengan
hati-hati.
Daftar Pustaka
Gibbons, W. R &
Westby. (2006). Effects of Inoculum Size
on Solid-Phase Fermentation of Fodder Beets for Fuel Ethanol Production. Applied and Environmental Microbiology
Journal, 52:1, 960-962.
Hafsah. (2009). Mikrobiologi
Umum. Universitas Islam Alaudin: Makassar.
Madayanti, F.,Vierra, B. V. E., Whidiastuty, M. P & Akhmaloka. (2008).
Characterization and Identification of Thermophilic Lipase Producing Bacteria
from Thermogenic
Compost. Pure and Applied Microbiology Journal, 2:1, 325-332.
No comments: