Jaringan Tumbuhan



I.                   Tanggal Praktikum  :  17 Maret 2016

II.                Judul Praktikum       : Jaringan Tumbuhan

III.             Tujuan Praktikum    :
Setelah melakukan praktikum diharapkan mampu mengamati bermacam-macam struktur jaringan parenkim, kolenkim, sklerenkim dan mengamati bentuk papila

IV.             Dasar Teori                :
Jaringan merupakan kumpulan sel-sel yang berlekatan satu dengan lainnya oleh perekat dari senyawa pectin. Dalam kumpulan sel tersebut dapat dibedakan  kelompok sel tertentu yang berlainan strukturnya (Hasanuddin, 2010: 16).
Tumbuhan tersusun dari berbagai organ seperti akar, batang, daun dan organ reproduksi. Organ-organ tersebut juga tersusun dari berbagai jaringan meristem seperti jaringan parenkim, sklerenkim, kolenkim, epidermis dan jaringan pengangkut (Yolanda, 2011: 11).
Epidermis merupakan jaringan terluar dari organ tanaman. Pada jaringan ini sering kali terdapat derivat-derivat epidermis seperti papilla rambut, emergen  dan stomata, struktur derivat epidermis dapat berkembang dan mengalami modifikasi seperti stomata dan trikomata (Rossa, 2005: 9).

V.                Alat dan Bahan         :
A.    Alat
-       Alat tulis menulis
-       Kertas pengamatan
-       Silet
-       Kaca penutup
-       Kaca objek
-       Mikroskop
B.       Bahan
1.        Penampang melintang empelur ubi kayu (Manihot utilissima) dalam air
2.        Penampang melintang bayam (Amaranthus sp.) dalam air
3.        Penampang melintang pelepah daun genjer (Limnocharis flava) dalam air
4.        Penampang melintang pelepah daun bunga tasbih (Canna sp.) dalam air
5.        Penampang melintang batang cabe (Capsicum sp.) dalam air
6.        Penampang paradermal permukaan dalam tempurung kelapa (Cocos nucifera) dalam air
7.        Penampang melintang akar jagung (Zea mays) dalam air
8.        Rambut bintang daun waru (Hibiscus tilliaceus) dalam air
9.        Rambut sisik daun durian (Durio zibethinus) dalam air
10.    Rambut kelenjar daun tembakau muda atau daun pucuk (Nicotina tabacum) dalam air
11.    Penampang melintang daun mahkota (petal) bunga kembang telang (Clitoria ternate) dalam air

VI.             Cara kerja                 :
1.        Diamati tumbuh-tumbuhan yang telah disediakan
2.        Dibuat sayatan melintang bahan diatas, batang cabe, akar jagung, daun tembakau muda, diletakkan pada kaca objek yang telah diberi tetesan air. Ditutup dengan kaca penutup dan diamati di bawah mikroskop
3.        Dibuat sayatan paradermal permukaan dalam tempurung kelapa. Diletakkan pada kaca objek yang telah diberi tetesan air. Lalu tutup dengan kaca penutup dan diamati di bawah mikroskop
4.        Dikerok/disayat rambut bintang pada urat daun bawah daun waru dengan hati-hati dan tampung pada kaca objek yang telah diberi tetesan air. Lalu tutup dengan kaca penutup dan diamati di bawah mikroskop
5.        Dikerok/disayat rambut sisik dengan hati-hati pada bagian bawah daun durian, dan tampung pada kaca objek yang telah diberi tetesan air. Lalu tutup dengan kaca penutup dan diamati di bawah mikroskop
6.        Dibuat sayatan melintang daun mahkota (petal) bunga kembang telang. Diletakkan pada kaca objek yang telah diberi tetesan air. Lalu tutup dengan kaca penutup dan diamati di bawah mikroskop.

VIII.       Pembahasan
Dari hasil pengamatan dapat dilihat jaringan pada tumbuhan terbagi atas jaringan dasar dan jaringan komplek. Jaringan dasar dibentuk oleh kelompok yang relatif sederhana srukturnya dan terdiri dari satu macam sel saja. Sedangkan jaringan kompleks tersusun lebih dari satu tipe sel dengan strukturnya yang lebih kompleks.
Jaringan sederhana terbagi atas parenkim, kolenkim dan sklerenkim. Jaringan parenkim terdiri dari sel-sel yang masih hidup dan mampu untuk membelah. Jaringan kolenkim tersusun atas sel-sel yang telah mengalami penebalan dinding sel terutama pada sudut-sudut. Sedangkan jaringan sklerenkim merupakan jaringan mati, dengan sel penyusunnya telah mengalami penebalan dinding sekunder dan terjadi lignifikasi.
Jaringan parenkim adalah jaringan yang pertama kali dibentuk dan belum mengalami diferensiasi, merupakan bagian utama sistem jaringan dasar yang terdapat pada berbagai organ seperti pada penampang melintang batang ubi (Manihot utilissima). Jaringan parenkim merupakan sel hidup yang dapat membelah meskipun telah dewasa, kebanyakan berdinding tipis. Umumnya jaringan parenkim berisi tanin yang berfungsi dalam proses penyembuhan luka. Pada sel parenkim di batang yang sudah dewasa, selnya tersusun rapat dengan ruang antar sel yang luas.
Jaringan kolenkim merupakan jaringan mekanik yang berfungsi untuk menyokong tumbuhan. Kolenkim terdiri dari sel-sel yang sama seperti parenkim tetapi pada kolenkim terjadi penebalan pada sel primernya dan tidak mengandung lignin. Menurut penebalan dindingnya, kolenkim dibedakan menjadi tiga yaitu sudut, papan dan lakuna. Pada penampang melintang cabai (Capsicum sp), jenis kolenkim yang diamati merupakan kolenkim papan, karena penebalannya berbentuk papan.
Jaringan sklerenkim merupakan jaringan mekanik yang terdiri dari sel dengan dinding sekunder yang tebal, yang terdapat lignin. Fungsi jaringan sklerenkim adalah untuk menyokong tumbuhan dan juga terkadang sebagai pelindung. Sklerenkim terbagi atas serat dan sklereid. Jaringan ini hanya terdapat pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan, seperti pada penampang paradermal tempurung kelapa (Cocos nucifera). Pada tempurung kelapa terdapat lumen (ruang sel) yang berfungsi sebagai tempat siklus udara.
Selanjutnya dilakukan pengamatan terhadap beberapa jenis deivat epidermis. Epidermis merupakan jaringan terluar dari organ tumbuhan. Sedangkan, derivat epidermis adalah perubahan struktur epidermis dimana fungsinya juga ikut berubah. Beberapa derivat epidermis adalah stomata, trikoma, silikat dan gabus serta sel kipas.
Trikoma adalah alat tambahan pada epidermis yang berupa tonjolan atau rambut yang dapat dijumpai pada seluruh organ tumbuhan, terutama bagian daun. Trikoma berfungsi mengurangi besarnya penguapan, mengurangi gangguan hewan atau manusia dan meneruskan rangsangan.
Trikoma dibedakan atas rambut bintang dan rambut sisik. Pada daun durian (Durio zibethinus) terdapat rambut yang menerupai sisik, memiliki bagian berupa lumen, lengan dan badan sel. Sedangkan pada daun waru (Hibiscus tiliaceus) terdapat rambut yang menyerupai bintang,  juga memiliki bagian yang sama seperti rambut sisik. Pada preparat bunga kembang telang (Clotalaria ternate) terdapat papila yang mempunyai bagian berupa papila dan badan sel serta lumen. Papila merupakan tonjolan yang terdapat pada daun mahkota.

IX.             Kesimpulan
1.        Jaringan dasar dibentuk oleh kelompok yang relatif sederhana srukturnya dan terdiri dari satu macam sel saja.
2.        Jaringan kompleks tersusun lebih dari satu tipe sel dengan strukturnya yang lebih kompleks.
3.        Jaringan sederhana terbagi atas jaringan parenkim, jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.
4.        Jaringan parenkim merupakan sel hidup yang dapat membelah meskipun telah dewasa, kebanyakan berdinding tipis.
5.        Menurut penebalan dindingnya, kolenkim dibedakan menjadi tiga yaitu sudut, papan dan lakuna.
6.        Jaringan sklerenkim terdiri dari sel dengan dinding sekunder yang tebal dan berlignin, berfungsi menyokong tumbuhan juga sebagai pelindung.
7.        Jaringan epidermis merupakan jaringan terluar dari organ tumbuhan.
8.        Derivat epidermis adalah perubahan struktur epidermis dimana fungsinya juga ikut berubah.
9.        Beberapa derivat epidermis adalah stomata, trikoma, silikat dan gabus serta sel kipas.
10.    Trikoma adalah alat tambahan pada epidermis berupa tonjolan atau rambut yang dapat dijumpai pada seluruh organ tumbuhan, terutama daun.
11.    Trikoma berfungsi mengurangi besarnya penguapan, mengurangi gangguan hewan atau manusia.
12.    Papila merupakan tonjolan yang terdapat pada daun mahkota.

X.                     Daftar Rujukan      :
Hasanuddin. 2010. Anatomi Tumbuhan. Banda Aceh: USK.

Rossa, E. 2005. Struktur Epidermis Daun Pinang Corotana di Jawa dan Bali. Jurnal Biologi. Vol.1(2): 9-11.

Yulanda, R. 2011. Struktur Sel Epidermis dan Stomata Daun Beberapa Tumbuhan Suku Orchidaceae di Manado Universitas Sam Ratulangi. Jurnal Biologi. Vol.2(10): 14-16.

No comments:

Powered by Blogger.