Porifera


I.                   Tanggal Praktikum  : 28 Oktober 2015

II.                Judul Praktikum       : Porifera

III.             Tujuan Praktikum    :
Setelah melakukan praktikum diharapkan mampu:
1.    Untuk mengamati struktur dasar porifera
2.    Untuk mengetahui serabut spongin yang menyusun masing-masing tubuh porifera
3.    Untuk mengetahui contoh spesies masing-masing kelas dari porifera yang ada disekitar manusia

IV.             Dasar Teori                :
Sponge termasuk porifera, beberapa jenis sponge diketahui memiliki senyawa bioaktif sehingga dapat dimanfaatkan dalam bidang farmasi untuk mengobati penyakit pada manusia dan hewan (Suharyanto, 2012: 209).
Susunan tubuh porifera lebih kompleks sebab tubuhnya tidak lagi terdiri dari satu sel, melainkan tersusun atas banyak sel. Oleh karena itu beberapa ahli memasukkan porifera kedalam hewan metozoa (Jasin, 2004: 56).
Porifera merupakan salah satu tantangan yang bersifat untuk menyelesaikannya pohon metazoan kehidupan dan merupakan persyaratan untuk memahami evolusi hewan awal analisis filogenetik molekuler untuk 2 dari 3 yang masih ada filum Demonspongea dan calcarea (Dohirman, 2008: 388).

V.                Alat dan Bahan         :
A.      Alat
-          Mikroskop stereo
-          Alat bedah
-          Petridish
-          Nampan bedah
B.       Bahan
-       Aquadest
-       Porifera yang ada disekitar

VI.             Cara kerja                 :
1.        Disediakan spesies dari porifera yang ada dilingkungan tempat tinggal, diletakkan di atas petridish
2.        Diamati dari bentuk osculum dari spesies ini dengan menggunakan mikroskop stereo
3.        Disayat bagian atas dari osculum ini secara horizontal, diamati dengan mikroskop stereo
4.        Disayat secara vertikal melalui ozculum sehingga spongocoel terbagi dua. Diamati bagaimana bentuk sel bagian dalam spongocoel ini.
5.        Disayat bagian lain dari porifera ini, diamati dan apa yang terlihat
6.        Dihancurkan sebagian kecil dari tubuh porifera ini, lalu diamati
7.        Bagaimana bentuk spikula yang membentuk tubuh porifera ini
8.        Diambil porifera yang masih utuh, diperhatikan:
a)        Spongiocoel
b)        Ostium dan osculum
c)        Apopil (lubang penghubung saluran radier dengan spongiocoel)
d)       Prosofil (lubang penghubung saluran masuk dengan radier)
e)        Spicula
f)         Koanocyte (sel bulat berleher dan berflagel)
g)        Amoebocyte (sel-sel bentuk seperti amoeba)
9.        Dilengkapi tabel dan dijawab pertanyaan

VIII.       Pembahasan               :
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa porifera merupakan hewan bersel banyak atau metazoan yang paling sederhana. Habitatnya pada umunya hidup diperairan laut maupun perairan air tawar, dan bernafas dengan permukaan tubuhnya. Porifera memiliki tiga lapisan tubuh yaitu pinakocyte, mesohyl dan koanocyte. Pada tubuh terdapat ruang gastral atau ruang sentral sebagai paragastral yang berfungsi sebagai kloaka. Tubuhnya tidak dilengkapi dengan bagian yang dapat digerakkan sehingga porifera tidak memiliki alat gerak.
Porifera merupakan hewan yang memiliki ciri utama tubuh berpori. Ada dua macam pori pada tubuh porifera yaitu ostium atau ostia berupa pori kecil yang terdapat pada seluruh tubuh porifera dan osculum atau oscula berupa lubang besar pengeluaran yang terdapat pada ujung pengeluaran spongocoel.
Ostium merupakan saluran pemasukan yang terdapat pada sekitar pinggir tubuh porifera, sedangkan osculum adalah saluran pengeluaran yang terletak pada bagian tengah atas porifera, dan ada yang menghubungkan kedua saluran itu disebut saluran kloaka paragastral atau disebut juga spongocoel.
Porifera mempunyai spicula (rangka tubuh) yang berfungsi memberikan bentuk tubuh, bentuk spicula bermacam-macam sehingga dipakai sebagai indikator untuk klasifikasi dan identifikasi dari filum porifera. Berdasarkan bentuk tubuh porifera dibagi menjadi Asconoid, Syconoid dan Leuconoid. Spicula porifera memiliki jenis-jenis yaitu monoakson, diakson, triakson dan poliakson. Sedangkan berdasarkan bahan pembentuk tubuh yaitu porifera kapur, porifera lunak dan porifera silikat.
Filum porifera mempunyai tiga kelas yaitu Calcarea, Hexatinellida dan Demospongia. Contoh spesies dari masing-masing kelas adalah Leucoselonia sp, Euplectella sp dan Spongilla sp. Pada praktikum hanya ada salah satu spesies porifera dari kelas Demospongia yang diamati.
Kelas Calcarea mempunyai ciri-ciri skeleton terdiri dari spicula yang dibentuk dari kapur dan bertipe tubuh Asconoid, Syconoid dan Leuconoid. Kelas Hexatinellida spiculanya terbuat dari silikat, memiliki bentuk tubuh berbulu, berwarna suram dan sedikit gelap. Kelas Demospongia spicula terbentuk dari spongin yaitu bahan silikat dan campuran yang berbentuk lunak. Spiculanya berjurus empat dan pada umumnya hidup di perairan laut, juga ada yang hidup di perairan tawar.
Keuntungan porifera bagi kehidupan manusia, terutama sebagai alat gosok. Spongilla sp dapat menghasilkan spons sebagai alat penggosok berbagai alat rumah tangga seperti kaca dan pada waktu mandi, serta juga dijadikan perhiasan rumah tangga.

IX.             Kesimpulan    :
1.        Porifera adalah hewan bersel banyak atau metazoan yang paling sederhana.
2.        Habitat porifera pada umumnya di perairan laut dan juga di perairan tawar.
3.    Terdapat dua tipe pori pada tubuh porifera yaitu ostium atau ostia dan osculum atau oscula.
4.        Osculum merupakan saluran pelepasan yang terletak pada ujung pengeluaran spongocoel.
5.        Ostium merupakan pori kecil yang terdapat pada seluruh tubuh porifera.
6.        Bentuk spicula porifera bermacam-macam sehingga dipakai sebagai indikator klasifikasi.
7.        Bentuk tubuh porifera yaitu Asconoid, Syconoid dan Leuconoid.
8.        Jenis spikula porifera yaitu monoakson, diakson, triakson dan poliakson.
9.        Porifera bernafas dengan permukaan tubuhnya.
10.    Tiga lapisan tubuh porifera yaitu pinakocyte, mesohyl dan coanocyte.
11.    Ada tiga kelas filum porifera yaitu Calcarea, Hexatinellida dan Demospongia
12. Pada tubuh terdapat ruang gastral/ruang sentral disebut paragastral yang berfungsi sebagai kloaka.
13.    Spongilla sp dimanfaatkan sebagai alat gosok mupun perhiasan rumah tangga.
14.    Tubuh tidak dilengkapi dengan bagia yang dapat digerakkan


X.                Daftar Rujukan        :
Dohirman, M. dkk. 2008. Philogeny and Evolution of Class Sponges (Porifera, hexactnellida). Journal of Morphology. Vol. 57(3): 388-405.

Jasin, M. 2004. Sistematika Hewan. Surabaya: Sinar Emas.

Suharyanto. 2012. Distribusi dan Persentase Sponge (Porifera) Pada Kondisi Terumbu Karang dan Kedalaman Perairan Pulau Barrang Lumpo, Sulawesi Selatan.. Jurnal Sains dan Seni ITS. Vol. 9(3): 209-212.

Klasifikasi      :
Spongilla sp
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Porifera
Kelas               : Demospongiae
Ordo                : Dictioceractida
Family             : Dicticeractidaceae
Genus              : Spongilla
Species            : Spongilla sp



Pertanyaan               :
1.       Apa yang dapat diperoleh mengenai morfologi dan anatomi dari tubuh porifera, yang telah diamati?
Jawab : Tubuhnya terdapat pori, ada yang terbuat dari spon, terbuat dari silika atau bahan campuran kapur.
2.       Apakah semua tubuh porifera memiliki tipe dan bentuk yang sama, jika diperhatikan dari struktur dan morfologinya?
Jawab : Tidak, karena struktur pembentuk tubuh Porifera adalah berbeda pada setiap kelasnya. Karena strukturnya berbeda maka bentuknya juga akan berbeda.
3.             Dapatkah anda jelaskan hubungan antara Porifera dengan Protozoa?
Jawab : Keduanya merupakan organisasi tubuh yang masih pada tingkat seluler karena sel-sel cenderung bekerja secara mandiri dan belum adanya koordinasi.
4.          Sebutkan perbedaan antara Porifera kapur dengan Porifera silikat ditinjau dari unsur pembentuk tubuhnya!
Jawab : Perbedaannya terletak pada unsur pembentuk tubuh yaitu ada yang unsur pembentuk tubuhnya dari silikat, ada yang dari kapur  sehingga bentuknya otomatis berbeda.
5.         Buatlah kesimpulan dari hasil kajian terhadap Porifera pada tingkat filum, kelas, ordo, famili dan genus!
Jawab : Filum porifera mempunyai tiga kelas yaitu Calcarea, Hexatinellida dan Demospongia. Contoh spesies dari masing-masing kelas adalah Leucoselonia sp, Euplectella sp dan Spongilla sp. Berdasarkan bentuk tubuh porifera dibagi menjadi Asconoid, Syconoid dan Leuconoid.

No comments:

Powered by Blogger.