Medium PDA dan NA
Medium PDA dan NA
PDA and NA Medium
Sofia Lailatur Rahmah
Universitas Syiah Kuala
e-mail: sofialrahmah@gmail.com
Abstrak
Medium adalah
substansi yang terdiri atas campuran zat-zat makanan (nutrient) yang
dipergunakan untuk pemeliharaan dan pertumbuhan mikroorganisme. Tujuan
praktikum ini adalah untuk mengetahui cara-cara pembuatan medium. Praktikum ini
dilakukan di Laboratorium Biologi, Universitas Syiah Kuala
Banda Aceh pada tanggal 10 Oktober 2016. Alat yang digunakan dalam pada
pembuatan medium berupa autoclave, corong penyaring, hotplate stirrer, cawan
petri, neraca, labu Erlenmeyer, dan aluminium soil. Hasil yang didapat dari
praktikum ini adalah air kaldu dari PDA dan
NA.
Kata kunci: medium, alat-alat
medium dan cara pembuatan medium.
Abstract
Medium
is a substance consisting of a mixture of food substance (nutrients) are used
for the maintenance and growth of
microorganism. The purposed of this practicum were found away of making medium.
This practicum was held on October 10,2016 in Biology Laboratorium, Syiah Kuala University. The tools used in this practicum for made
the medium such as autoclave, filter funnel, hotplate stirrer, petridish,
scales, pumpkin Erlenmeyer, and aluminium soil. The result of this practicum is
a broth of PDA and NA.
Keywords:
medium, medium tools and made of medium.
Pendahuluan
Beberapa mikroorganisme dapat hidup baik pada medium yang sangat sedehana
yang hanya mengandung garam anorganik ditambah sumber karbon organik seperti
gula. Sedangkan mikroorganisme lainnya memerlukan suatu medium yang sangat
kompleks yaitu berupa medium ditambahkan darah atau bahan-bahan kompleks
lainnya (Yuanita, 2008, p.9).
Ekstrak tauge merupakan salah satu sumber
media alami yang dapat digunakan untuk media pertumbuhan mikro alga. Media
tersebut mengandung unsur makro dan mikro, vitamin, mineral serta asam amino
yang dibutukhan bagi pertumbuhan mikro alga. Kisaran pH media kultur yang
sesuai bagi Chlorella, bergantung pada jenis media (Nining, dkk, 2006, pp.
1-2).
Medium adalah substansi yang terdiri atas
campuran zat-zat makanan (nutrient). Yang dipergunakan untuk pemeliharaaan dan
pertumbuhan mikroorganisme. Mikroorganisme juga merupakan makhluk hidup, untuk
memeliharanya dibutuhkan medium yang harus mengandung semua zat yang diperlukan
untuk pertumbuhannya, yaitu antara lain senyawa-senyawa organic (protein,
karbohidrat, lemak, mineral dan vitamin) (Priadi, dkk, 2007, pp. 2-11).
Pembuatan
media pembenihan dengan menggunakan agar mullerhinton (MHA) sebanyak 13 g, agar
3 g, dilarutkan dalam 300 ml akuades di atas penangas. Selanjutnya disterilkan
dalam autoclave pada suhu 121oC selama 15 menit. Setelah itu diangkat
kemudian dituangkan di atas lapisan dasar petridish (Singkoh, 2011, p.124).
Pada akar
semai jabon dapat dilihat juga bahwa semai yang ditanam dengan media campuran
serbuk batubara B1 dan B2 telah dapat meningkatkan persen kolonisasi FMA pada
akar semai jabon dibandingkan dengan semai yang ditanam dimedia B0 dengan dua
jenis inokulan FMA yang digunakan. Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan
bahwa perkembangan antar spesies FMA dengan media tumbuh yang berbeda pula memberikan
hasil persen kolonisasi yang berbeda pula. Hal ini dapat diduga dari faktor
lingkungan tempat berkembangnya (Tamin, 2016, p.41).
Metode
Waktu
dan tempat
Praktikum dilakukan di Laboratorium Biologi, Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darussalam Banda Aceh
pada tanggal 10 Oktober 2016.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini
adalah autoclave, cawan petri, labu Erlenmeyer, neraca, hotplate stirrer. Bahan
yang digunakan dalam praktikum ini berupa daging tanpa lemak, agar-agar, air
aquadest, kentang, dan gula pasir.
Prosedur
Untuk pembuatan agar nutrisi yang
dilakukan berupa dibersihkan daging dari lemak lalu dicuci. Kemudian daging
dimasak dengan air suling sebanyak 1 liter, lalu air kaldu disaring, kemudian
ditambahkan pepton dan agar-agar ke kaldu sampai rata, kemudian dimasukkan ke
dalam tabung sesuai kebutuhan dan disumbat dengan kapas. Lalu disterilkan
dengan autoclave
Untuk pembuatan PDA yang harus
dilakukan pertama adalah kentang dicuci bersih lalu dipotong kecil kemudian dimasak
sampai empuk. Volume air dijaga. Kentang didinginkan setelah empuk lalu
dimasukkand agar dan gula pasir kedalam filtrate kemudian dipanaskan kembali
hingga semua larut. Lalu dituangkan kedalam tabung sesuai kebutuhan dan
disterilkan menggunakan autoclave.
Teknik
pengumpulan data
Praktikum ini
dilakukan dengan metode
eksperimental. Semua
bahan dilakukan sesuai prosedur lalu diamati dibawah mikroskop.
Hasil
dan Pembahasan
Dari hasil praktikum maka dapat diketahui
bagaimana cara pembuatan medium NA dan PDA serta mensterilisasikannya. Pada pembuatan agar kentang dekstrosa
atau potato dekstrosa agar (PDA). Pertama di potong kentang sekitar 4 buah,
setelah dipotong dibersihkan dan dicuci bersih, kemudian setelah bersih kentang
tersebut dipotong kecil dan diiris tipis, lalu ditimbang dalam 200 gram,
sesudah ditimbang kentang direbus dengan menggunakan air suling sebanyak 1000
mL. Kemudian sambil menunggu rebusan kentang dapat ditimbang gula pasir
sebanyak 10 gram, agar-agar sebanyak 15 gram. Kentang sudah bisa diangkat
apabila sudah terasa empuk, diangkat dalam keadaan dingin. Setelah dingin
kemudian kentang dipisahkan dengan air rebusannya karena yang dibutuhkan hanya
air rebusannya saja. Lalu air tersebut disaring dengan menggunakan kertas
saring dan corong. Kertas saring
berfungsi untuk menyaring serat-serat kecil pada air kentang tersebut. Setelah
disaring kemudian diukur dahulu air kentang, jika kurang dari 1000 mL, maka
ditambah aquadest hingga volumenya mencapai 1000 mL. setelah mencapai 1000 mL
dimasukkan kedalam tabung Erlenmeyer, setelah itu dimasukkan gula pasir dan
agar-agar yang telah ditimbang sebelumnya. Lalu ditutup menggunakan aluminium
soil dan direkatkan dengan selotip. Kemudian diletakkan diatas hotplate stirrer
untuk dihomogenkan. Jangan lupa untuk mengatur suhu dan shaker nya. Setelah muncul buih, turunkan Erlenmeyer dari hotplate,
jangan sampai tumpah. Lalu biarkan dingin sebentar, kemudian setelah dingin,
dimasukkan kedalam autoclave selama 15 menit dengan tekanan 1 atm. Jangan lupa
menambahkan klorapepton agar tidak ditumbuhi bakteri pada medium yang ditanam. Keluarkan
semua bahan dari autoclave, lalu petri disk dimasukkan ke dalam oven untuk
dikeringkan. Setelah media dingin lalu bawa kedalam ruangan mikrobiologi yang
telah disterilkan sebelumnya menggunakan lampu UV. Petri disk yang telah kering
lalu dipanaskan diatas api bunsen yang telah diletakkan didalam laminar dengan
cara dipanaskan sekeliling petri saja. Setelah itu, buka aluminium foil yang
menutup mulut labu Erlenmeyer, buka sedikit petri supaya media bisa dituang,
lalu tuang media sedikit demi sedikit hingga memenuhi setengah bagian dari
cawan petri. Kemudian tutup lalu silk petri dan diletakkan air hangat diatasnya
supaya tidak terjadi kondensasi. Lakukan hal yang sama untuk 3 cawan petri
lainnya.
Pada pembuatan agar nutrisi (NA)
yang harus dilakukan pertama kali adalah membersihkan daging dari lemaknya. Setelah
lemaknya terlepas semua lalu dicuci bersih lalu dipotong kecil. Dan direbus dengan
menggunakan air suling. Daging yang direbus gunanya untuk mendapatkan air kaldu
pada rebusan tersebut. Sambil menunggu
daging yang direbus, dapat ditimbang dulu bahan-bahan yang lain yakni sebanyak
15 gram agar-agar, dan pepton sebanyak 5 gram, sekitar 25 menit daging tersebut
sudah bisa diangkat, air rebusan kemudian dituang dengan menggunakan corong yang dilapisi oleh kertas saring
sehingga air rebusan tidak terlihat keruh lagi.
Air nutrient daging yang telat
disaring tersebut dikatakan nutrient brot. Air rebusan daging tersebut
dimasukkan agar dan pepton lalu ditutup dengan aluminium foil, kemudian di
shaker dengan hotplate stirrer agar panas yang ditimbulkan dapat diatur tingkat
kepanasannya. Setelah larutan teraduk hingga warna menjadi tidak keruh, larutan
tersebut didinginkan
Setelah medium dingin, lalu bawa
ke dalam ruangan lab mikrobiologi yang sebelumnya telah disterilkan menggunakan
lampu UV. Proses pembuatan NA dapat dlihat pada tabel 1. Lakukan prosedur yang
sama dengan penuangan media PDA.
Simpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan
bahwa medium adalah substansi yang terdiri atas campuran zat-zat makanan (nutrient) yang dipergunakan untuk
pemeliharaan dan pertumbuhan mikroorganisme. Praktikum ini bertujuan untuk
mengetahui beberapa jenis mikroba berdasarkan komposisi dan konsistensinya.
Yang dipraktikumkan adalah PDA dan NA.
Daftar
pustaka
Nining,
B. (2006). Pertumbuhan Chorella sp. Dalam Medium Ekstrak Tauge Dengan Variasi
pH Awal. Makara Sains. 9(1): 1-7.
Priadi,
Dodi. (2007). Pembuatan Medium Alami. Biodiversitas.
1(1): 9-12.
Singkoh, Marina Flora
Oktavine. (2011). Aktivitas
Antibakteri Ekstrak Alga Laut Caulerpa racemosa dari Perairan Pulau Nain. Jurnal Perikanan dan Kelautan
Tropis. VII(3): 123-127.
Tamin, Rike Puspitasari. (2016). Pertumbuhan Semai Jabon (Anthocephalus
cadamba roxb miq.) Pada Media Pasca Penambangan Batubara Yang Diperkaya
Fungi Mikoriza Arbuskula, Limbah Batubara dan Pupuk NPK. Jurnal Penelitian Universitas
Jambi Seri Sains. 18(1): 33-43.
Yuanita.
(2008). Eksplorasi Fungi Deuteromicyetes
(Aspergillus sp dan Penicillum sp) Penghasil Senyawa Anti Kolestrol Lovastatin.
Laporan Akhir Penelitian.
No
|
Gambar
|
Keterangan
|
1
|
Daging
ditimbang
|
|
2
|
Daging
dipotong kecil-kecil
|
|
3.
|
Daging
setelah dicuci bersih
|
|
4.
|
Daging
direbus selama kurang lebih 25 menit
|
|
5.
|
Daging
dipisahkan dari air kaldunya
|
|
6.
|
Air kaldu disaring
menggunakan kapas
|
|
7.
|
Air
kaldu tadi disaring kembali menggunakan kertas saring.
|
|
8.
|
Agar-agar
dan pepton yang akan ditambahkan kedalam nutrient.
|
|
9
|
Dimasukkan
pepton dan agar-agar kedalam air kaldu
|
|
10
|
Kaldu
yang telah ditambahkan air hingga volumenya mencapai 1000 mL dituangkan
kembali kedalam labu Erlenmeyer
|
|
11
|
Diletakkan diatas
hotplate stirrer untuk dihomogenkan
|
|
12
|
Dimasukkan
media dan alat ke dalam autoclave untuk disterilkan
|
No comments: