Sifat-Sifat Fisika


Sifat-Sifat Fisika


Sofia Lailatur Rahmah
Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh

ABSTRAK
Sifat-sifat fisika terbagi menjadi beberapa, diantaranya: sifat-sifat protoplasma, difusi, osmosis, turgor, turgor II, plasmolisis, imbibisi, transportasi. Praktikum ini dilakukan dengan prngujian terhadap preparat yang disediakan. Telah dilakukan praktikum mengenai “sifat-sifat fisika”. Pada tanggal 19 november 2014. Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Biologi Universitas Syiah Kuala dengan tujuan untuk mengetahui mekanisme dan berbagai fungsi sifat-sifat fisika yang terjadi pada makhluk hidup. Dimana diketahui bahwa sifat -sifat fisika adalah perubahan yang dialami suatu benda tanpa membentuk zat baru.
Kata kunci: sifat-sifat fisika, difusi, osmosis

PENDAHULUAN
Difusi pasif bersifat tidak spesifik yaitu dengan tidak membedakan solut-solut yang lewat serta melintasi membran. Pada proses ini substansi kimiawi bergerak dengan cara melintasi membran dari suatu area yang memiliki konsentrasi yang tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi pasif bekerja untuk menyamakan konsentrasi satu pada kedua sisi membran (Heri, 2007: 6-9).
Nilai tekstur belimbing wuluh pada tahap awal relatif masih tegar karena masih baiknya stabilitas dinding sel dan komponen yang ada di  dalamnya. Perubahan tekstur berhubungan dengan dinding sel tanaman. Dinding sel tanaman merupakan organ kompleks. Dinding utama tanaman belimbing wuluh tersusun atas selulosa, pektin dan matrik polisakarida. Selulosa mempunyai fungsi memberi kekakuan dan melawan basah sementara hemiselulosa dan senyawa pektat memberikan sifat kenyal dan lunak (Muzaifa, 2013: 7-9).

Difusi adalah perpindahan molekul-molekul dari hipertonik ke hipotonik. Hipertonik berarti konsentrasi yang tinggi, sedang hipotonik berarti konsentrasi yang rendah. Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui membran semipermeabel dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi (hipertonik) ke larutan yang konsentrasi airnya rendah (hipotonik). Osmosis juga sering disebut sebagai difusi pada organisme hidup dimana molekul yang berdifusi harus menerobos pori-pori membran plasma (Ayu, 2013: 1-3).


METODOLOGI
Waktu dan tempat
            Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Biologi Universitas Syiah Kuala (UNSYIAH) Darussalam, Banda Aceh pada tanggal 19 november 2014.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah tabung reaksi, gelas beker, batang pengaduk, kompor, cawan petri, penggaris, alat pelobang, gelas piala, mikroskop, kaca benda dan kaca penutup, pipa kapiler berskala, dan benang, serta bahan yang digunakan adalah air, serbuk agar, kristal kalium permanganat (K2MnO4), garam, kentang(solanum tuberosum), eosin, aquades, telur ayam, asam asetat pekat, larutan sukrosa 10%, 15%, 20%, dan 25%, wortel (Daucus carota), daun alang-alang(Imperata cylindrical), daun adam hawa (Rhoe spatacheae), biji kacang merah/kacang hijau kering, air hangat, pucuk alameda/pacar air, dan larutan methylin blue.

Metode Penelitian
A. 

Kristal (K2MnO4)
 
Difusi
 


     Dimasukkan
 




Bandingkan kecepatan dan diameter kedua cawan petri
 
                                               
 




B.   Cube: Kentang dilobangiOsmosis

Dimasukkan garam
 





Parallelogram: Sayatan kentangTurgor
 







Turgor II
 




Plasmolisis
 





Down Arrow: dimasukkanDown Arrow: dimasukkanImbibisi

 










Flowchart: Magnetic Disk: Air hangatRight Arrow: Dimasukkan daun tumpangan airTransportasi pada tumbuhan

                                                   

 






HASIL DAN PEMBAHASAN
Difusi
Keterangan:
1.     Cawan petri
2.     KMnO4 sedikit menyebar di dalam air biasa
3.     KMnO4 sangat menyebar di dalam air panas
4.     Garis ukur

Disetujui Asisten Meja

Osmosis
Keterangan:
1.     Cawan petri
2.     Garam berbentuk kristal
3.     Garam mencair
4.     Kentang (Solanum tuberosum)
5.     Larutan eosin

Disetujui Asisten Meja

Turgur I
Keterangan:
1.     Cawan petri
2.     Larutan air biasa
3.     kentang agak keras dan permukaannya agak kasar.
4.     Kentang lembek, halus dan mengerut
5.     Larutan air garam

Disetujui Asisten Meja

Turgor II
Keterangan:
1.        Gelas piala
2.        Alang-alang menggulung
3.        Alang-alang terbuka
4.        Air

Disetujui Asisten Meja
Imbibisi
Keterangan:
1.    Cawan petri
2.    Biji kacang hijau agak mengembang
3.    Biji kacang hijau sangat mengembang
4.    Larutan air biasa
5.    Larutan air hangat

Disetujui Asisten Meja

Plasmolisis
Keterangan:
1.    Dinding sel adam hawa tersusun rapi
2.    Warna ungu pada sel merata
3.    Dinding sel adam hawa berhamburan
4.    Warna ungu hanya terdapat pada sisi sel

Disetujui Asisten Meja

Transportasi pada tumbuhan
Keterangan:
1.    Erlenmeyer
2.    Larutan eosin
3.    Warna batang tumpangan air hijau
4.    Warna batang tumpangan air menjadi hijau karena menyerap eosin


Disetujui Asisten Meja




Difusi (9 menit)
Waktu
Air panas
Air biasa
Kesimpulan
Kanan
Kiri
Atas
Bawah
Kanan
Kiri
Atas
Bawah
Difusi pada air panas lebih cepat terjadi karena suhu mempengaruhi laju difusi.
3 menit
3
3.5
3
3.2
2
2
2.5
2
6 menit
4.5
4.5
3.9
4
2.5
2.8
3
2.5
9 menit
4.7
4.7
5.1
4.9
2.5
3.2
3.4
2.5

Osmosis (15 menit)
Keadaan Kristal Garam Dalam Kentang
Kesimpulan
Sebelum dimasukkan ke dalam eosin
Setelah dimasukkan ke dalam eosin
Garamnya masih berbentuk kristal, dan struktur kentangnya terasa agak keras. Tidak terjadi perubhan apa-apa.
Garamnya menjadi cair, dan struktur kentangnya menjadi lembek. Larutan eosin naik ke atas melalui membran semipermeabel.
Terjadi peristiwa osmosis, dimana konsentrasi garam lebih tinggi daripada konsentrasi dalam kentang, sehingga zat pelarut naik.




Turgor I (15 menit)
Keadaan kentang sebelum dilakukan percobaan
Keadaan kentang di dalam air
Kesimpulan
Air garam
Air biasa
Kentangnya agak keras dan permukaannya agak kasar.
Permukaan kentang menjadi halus dan kentangnya menjadi lembek.
Kentangnya menjadi keras dan permukaannya menjadi lebih kasar dari sebelumnya.
Konsentrasi dalam garam lebih tinggi dari kentang sehingga air dari kentang keluar, terjadi proses turgor.

Turgor II (13 menit)
Keadaan daun sebelum dilakukan percobaan
Keadaan daun setelah dimasukkan ke dalam air
Kesimpulan
Daun alang-alang (Impera cylindrica) menggulung.
Daun alang-alang (Impera cylindrica) terbuka kembali.
Terjadi peristiwa turgor dimana sel-sel pada daun alang-alang (Impera cylindrica) menjadi tegang sehingga daunnya terbuka setelah dimasukkan ke dalam air.



I.                    
Imbibisi
Sebelum dimasukkan ke dalam air
Sesudah dimasukkan ke dalam air
Kesimpulan
Air biasa
Air hangat
 Biji kacang hijau (Phaseolus radiatus) masih keras seperti biasa.
Biji kacang hijau hanya mengembang sedikit.
Biji kacang hijau lebih mengembang dari pada di air biasa.
Terjadi peristiwa imbibisi dimana masuknya air ke dalam sel-sel kacang.

Plasmolisis
Keadaan daun adam hawa (Rhoe spataceae)
Kesimpulan
Yang ditetesi aquades
Yang ditetesi air garam
Dinding selnya tersusun rapi dan berwarna ungu tersebar merata di seluruh permukaan daun.
Dinding selnya berhamburan dan warna ungu di bagian sisi sel-selnya.
Terjadi peristiwa plasmolisis dimana dinding sel daun adam hawa (Rhoe spataceae) berhamburan karena konsentrasi garam berbeda dengan aquades.


Transportasi pada tumbuhan (15 menit)
Sebelum dimasukkan ke eosin
Setelah dimasukkan ke eosin
Kesimpulan
Tidak ada eosin di dalam batang tumpangan air (Pepperomia pellucida)
Setelah diamati selama 15 menit batang tumpangan air berwarna seperti larutan eosin setinggi 17 cm. Hal ini menandakan adanya larutan eosin di dalam batang tumpangan air.
Terjadi peristiwa transportasi pada tumbuhan dimana larutan eosin naik ke batang.

Difusi adalah peristiwa perpindahan suau zat pelarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Zat K2MnO4 mempunyai konsentrasi tinggi dan air memiliki konsentrasi rendah sehingga zat K2MnO4 larut dan tersebar dalam air. Pada air hangat pergerakan K2MnO4 lebih cepat daripada air biasa karena difusi dipengaruhi suhu.
Osmosis adalah perpindahan suatu zat dalam pelarut dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi. Pada percobaan terlihat garam yang dimasukkan ke dalam kentang yang telah dilubangi pertama masih berbentuk kristal, namun setelah dimasukkan ke dalam larutan eosin selama 15 menit garamnya mencair. Hal ini terjadi karena konsentrasi kedua bahan tersebut berbeda.
Turgor adalah tekanan yang menyebabkan sel-sel merenggang, hal ini terlihat pada daun alang-alang sebelm dimasukkan dalam air daunnya menggulung, namun setelah dimasukkan dalam air selama beberapa menit daunnya terbuka karena sel-selnya meregang. Peristiwa turgor juga dapat dilihat pada kentang yang dimasukkan ke aquades dan air garam selama 15 menit sehingga kentang menjadi lebih halus dan lembek dari sebelumnya karena air dalam kentang keluar disebabkan konsentrasi air garam lebih tinggi dari konsentrasi kentang.
Plasmolis adalah peristiwa mengerutnya sitoplasma dan melepasnya membran plasma dari dinding sel. Pada percobaan ini terlihat sel adam hawa yang ditetesi air ke dalam  keadaan normal, terlihat bagian-bagian sel berbetuk rongga segi enam dengan sitoplasma berwarna ungu memenuhi dinding sel.
Namun setelah ditetesi air garam, lingkungan diluar sel adalah konsentrasi tinggi sehingga air yang konsentrasinya rendah keluar dari vakuola dan menyebabkan sitoplasma yang berwarna ungu mengerut dan menjauhi dinding sel sehingga sitoplasma menjadi bercak-bercak ungu.
Imbibisi adalah peristiwa banyaknya zat yang diserap dalam sel. Imbibisi dapat dilihat pada percobaan biji kacang hijau yang direndam dalam air biasa dan air hangat. Terlihat biji kacang hijau yang direndam dalam air biasa, hal ini karena imbibisi dipengaruhi suhu. Semakin tinggi suhu semakin cepat terjadinya peristiwa imbibisi begitu juga sebaliknya.
Transportasi pada tumbuhan terjadi karena tumbuhan memiliki daya tarik kapilaritas atau penyerapan. Hal ini terlihat pada tumbuhan tumpangan air (Pepperomia pellucida) yang dimasukkan ke dalam larutan eosin, dan setelah diamati selama 15 menit terlihat bagian batangnya berwarna, ini menunjukkan terjadi penyerapan pada batang yang menyebabkan larutan eosin naik ke batang


SIMPULAN
          Dari hasil praktikum ini dapat disimpulkan bahwa Difusi adalah perpindahan zat pelarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Osmosis adalah perpindahan zat pelarut dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi. Plasmolisis terjadi jika sel ditempatkan pada larutan yang konsentrasinya tinggi.Imbibisi adalah peristiwa penyerapan air oleh suatu zat.Transportasi pada tumbuhan terjadi karena adanya daya kapilaritas pada tumbuhan. Pembuluh xylem merupakan alat transportasi tumbuhan yang menyebabkan larutan eosin naik ke batang. Difusi dan imbibisi dipengaruhi oleh suhu, semakin tinggi suhu maka semakin cepat prosesnya dan semakin rendah suhu maka semakin lambat prosesnya.

No comments:

Powered by Blogger.