Jaringan
I.
Tanggal Praktikum : 08 Oktober 2015
II.
Judul Praktikum : Jaringan
III.
Tujuan Praktikum : Untuk mengamati lapisan sel pada jaringan
IV.
Dasar Teori :
Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan
atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Pada saat
perkembangan mebrio, lapisan kecambah (Germ layers) berdeferensiasi (dengan
proses yang disebut histogenesis) menjadi empat macam jaringan utama yaitu
jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan otot dan jaringan saraf (Waluyo, 2010: 38).
Produksi mukus yang melimpah oleh jaringan
epitel memiliki fungsi protektif, tetapi kemungkinan terlibat pada proses
fisiologi yang lain, seperti pelumasan/lubrikasi, peningkatan efisiensi
pencernaan, absorpsi makromolekul, fungsi osmotik, dan sebagai reseptor
perlekatan bakteri ke sel inang (Anni,
2014: 167).
Penjelasan dimulai dari epidermis yang
tersusun atas jaringan epitel, kemudian lapisan dermis dan subdermis. Jenis
epitel di kulit adalah epitel pipih berlapis dengan lapisan keratin karena
bentuk epitel tersebut sesuai dengan fungsi proteksi kulit (Rachmah, 2009: 50).
V.
Alat dan Bahan :
A.
Alat
-
Alat tulis menulis
-
Mikroskop
-
Kaca benda dan kaca penutup
B.
Bahan
-
Preparat awetan
VI.
Cara kerja :
1.
Epitel selapis pipih. Diamati bagian endothelium pembuluh darah, jika
diamati dari permukaan berbentuk seperti mozaik, dari samping seperti pita
bersekat-sekat dengan inti di tengah tampak pipih dan bila disayat secara
vertikal tampak selapis sel pipih yang membatasi lumen
2.
Epitel selapis kubus. Diperhatikan pembuluh penampang gijal dengan
sayatan vertical tampak selapis sel-sel bujur sangkar. Diamati dari permukaan
berbentuk seperti polygon atau hexagon, dari samping seperti segi empat pendek
tersusun berderet-deret berinti ditengah tampak bulat
3.
Epitel selapis silindris. Diperhatikan sediaan kantung empedu yang
disayat secara vertikal tampak selapis sel segi empat yang membatasi lumen. Dar
permukaan tampak seperti selapis kubus, samping tampak seperti pilar-pilar yang
berhimpitan tegak lurus dengan inti lonjong atau oval
4.
Epitel berlapis banyak palsu. Diamati sediaan tracea, tampak terdiri dari
beberapa lapisan sel akan teteapi sebenarnya hanya dibangun oleh satu lapisan
sel saja. Hal ini disebabkan sel-sel dan inti sel yang membangun epitel tidak
sama tinggi
5.
Epitel berlapis banyak pipih, berada pada permukaan yang terdedah pada
gangguan mekanik atau kimia dengan lapisan permukaan menanduk atau tidak
menanduk
6.
Epitel berlapis banyak kubus. Diperhatikan persediaan vesica urinaria
7.
Epitel transisional. Diperhatikan kantung air seni yang dalam keadaan
kosong berbentuk berlapis banyak kubus akan tetapi jika penuh berbentuk
berlapis banyak pipih
VIII.
Pembahasan :
Tubuh hewan tersusun atas banyak sel yang
pada tempat tertentu sel-sel tersebut membentuk jaringan. Jaringan adalah
kumpulan sel-sel dengan struktur dan fungsi yang sama. Suatu jaringan disatukan
oleh suatu matriks ekstraseluler lengket yang melapisi sel-sel itu atau menenun
mereka bersama-sama menjadi suatu anyaman serat.
Kita dapat mengelompokkan jaringan ke dalam
empat kategori utama yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan saraf dan
jaringan otot. Keempat jaringan tersebut ditemukan pada semua jenis hewan
kecuali hewan yang paling sederhana.
Pada praktikum ini, dilakukan pengamatan
terhadap preparat awetan jaringan epitel. Jaringan epitel merupakan jaringan
berkelompok membentuk organ, jaringan epitel juga merupakan jaringan yang
melapisi permukaan tubuh, baik bagian dalam maupun bagian luar. Jaringan epitel
berdasarkan jumlah lapisan sel dan bentuknya yaitu: epitel selapis pipih,
epitel selapis kubus, epitel selapis silindris, epitel berlapis banyak palsu,
epitel berlapis banyak pipih, epitel berlapis banyak kubus dan epitel
transisional.
Epitel selapis pipih terdiri atas selapis sel
berbentuk pipih, epitelium bentuk ini tipis dan berbentuk permeabel (dapat
ditembus) untuk dilalui ion terlarut atau difusi. Epitel silindris banyak baris
bersilia melapisi saluran pernapasan atas, misalnya trakea dan bronki. Pada
jenis epitel ini, sel-sel membentuk beberapa lapisan.
Epitel selapis kubus sitoplasmanya jernih
atau berbutir-butir, inti sel bulat di tengah, terletak di kelenjar keringat,
kelenjar air liur, retina mata, permukaan ovary dan saluran neufron. Epitel
silindris selapis bersilia berbentuk seperti epitel silindris berlapis, epitel
ini dapat ditemukan di dinding dalam rongga hidung, saluran trakea dan bronkus.
Adapun fungsinya penghasil mucus (lendir), dengan getaran silia menghalau benda
asing yang msuk atau melekat pada mucus. Epitel transisional terdapat pada
kantung air seni atau kantung kemih yang dalam keadaan kosong berbentuk epitel
berlapis banyak kubus akan teteapi jika penuh berbentuk berlapis banyak pipih.
IX.
Kesimpulan :
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan
dapat diamati suatu kesimpulan yaitu:
1.
Jarigan merupakan kumpulan sel-sel dngan
struktur dan fungsi yang sama yang akan membentuk organ.
2.
Jaringan hewan dikelompokkan menjadi empat yaitu jaringan epitel,
jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan saraf.
3.
Jenis-jenis jaringan berdasarkan jumlah lapisan dan sel penyusunnya yaitu
epitel selapis selapis dan epitel berlapis.
4.
Jaringan epitel yang berdasarkan bentuk sel yang menyusunnya yaitu epitel
pipih, epitel kubus dan epitel silindris.
5.
Jaringan epitelium tersusun sangat rapat atau dengan lainnya, lapisan sel
selalu menghadap ke permukaan.
6.
Jaringan epitelium terdiri dari dua komponen: lapisan sel dan lapisan
bawah yaitu membran basal , tempat melekatnya lapisan sel.
7.
Sel-sel epitelium terikat satu dengan yang lainnya oleh zat pengikat
(semen) antar sel, sehingga hampir tidak ada ruang antar sel.
8.
Ciri dari jaringan epitel seperti tidak mempunyai pembuluh darah,
permukaan basah dan daya regenerasi cepat.
9.
Epitel transisional terdapat pada kantung air seni atau kantung kemih
yang pada keadaan kosong berbentuk berlapis banyak kubus dan penuh berbentuk
berlapis banyak pipih.
10. Esophagus kornifikasi
yaitu sel yang tidak mengalami penandukan.
X.
Daftar Rujukan :
Anni, N. dkk. 2014. Residu Gula Glikokonjugat
pada Lambung Depan Kerbau Rawa (Bubalus bubalis) Kalimantan Selatan. Jurnal
Veteriner. Vol. 15(2): 166-172.
Rachmah, L. 2009. Model Pembelajaran Terpadu
dengan Pendekatan Fungsional Pada Mata Kuliah Histologi. Jurnal Kependidikan.
Vol. 39(1): 41-52.
Waluyo, Joko. 2010. Biologi Umum. Jember:
Unej.
No comments: