Stomata



I.                   Tanggal Praktikum  :  24 Maret 2016

II.                Judul Praktikum       : Stomata

III.             Tujuan Praktikum    :
Setelah melakukan praktikum diharapkan mampu mengamati stomata anomositik, anisositik, parasitik, fanorophor, kriptophor dan struktur stomata pada tumbuhan monocotyledon

IV.             Dasar Teori                :
Stomata biasanya ditemukan pada tumbuhan yang berhubungan dengan udara utama di dalam batang biasanya pada rizo tidak ditemukan stomata. Dan diseluruh permukaan beberapa tumbuhan porositi yang tampak klorofil (Aidil, 2010: 45).
Stomata adalah celah diatara epidermis yang diapit oleh dua sel epidermis khusus yang disebut sel penutup. Didekat sel penutup terdapat sel-sl yang mengelilinginya disebut sel tenaga (Sri, 2010: 32).
Tipe stomata pada tahun sangat bervariasi. Berdasarkan hubungan stomata dengan sel epidermis sel tetangga ada banyak tipe sel stomata. Klasifikasi ini terpisah dari klasifikasi berdasarkan perkembangan (Hidayat, 2007: 51).

V.                Alat dan Bahan         :
A.    Alat
-       Alat tulis menulis
-       Kertas pengamatan
-       Silet
-       Kaca penutup
-       Kaca objek
-       Mikroskop
B.       Bahan
1.        Persea americana
2.        Capsicum sp
3.        Alamanda chatartica
4.        Rhoe discolor
5.        Ficus elastica
6.        Zea mays

VI.             Cara kerja                 :
1.        Diamati tumbuh-tumbuhan yang telah disediakan
2.        Dibuat sayatan melintang atau sayatan epidermal pada bahan diatas, diletakkan pada kaca objek yang telah diberi tetesan air. Lalu ditutup dengan kaca penutup dan diamati di bawah mikroskop
3.        Digambar dan diberi keterangan

VII.          Hasil pengamatan
























































































VIII.       Pembahasan
Dalam kegiatan praktikum kali ini, akan dilakukan pengamatan terhadap derivat epidermis yaitu stomata. Derivat epidermis adalah perubahan struktur epidermis dimana  fungsinya juga ikut berubah. Stomata merupakan salah satu derivat dari epidermis yang memiliki struktur khusus yang berfungsi sebagai tempat pertukaran atau sirkulasi udara antara jaringan dengan lingkungan luar.
Tipe stomata pada tumbuhan dikotil bila ditinjau letak sel tetangga terhadap sel penutup pada terbagi atas tipe diastik (sel tetangga tegak lurus terhadap sel penutup), parasitik (sel tetangga sejajar dengan sel penutup), anomositik (letak sel tetangga tidak sejajar) dan anisositik (jumlah sel tetangga lebih dari dua dan letaknya tidak sejajar).
Berdasarkan letak sel penutup terhadap sel epidermis terbagi menjadi stomata fenerophor (sel penutup dan sel epidermis sejajar) dan kriptophor (sel penutup tidak sejajar dengan sel epidermis). Sedangkan tipe stomata pada tumbuhan monokotil memiliki tipe somata tersendiri. Yaitu berbentuk seperti halte yang memanjang dan pada ujungnya membulat, terdapat sel tetangga yang dikelilingi oleh sel penutup.
Stomata juga sering disebut dengan mulut daun. Stomata dapat ditemukan pada daun dan batang, namun umumnya dapat ditemukan pada batang yang muda. Stomata lebih banyak ditemukan pada permukaan bawah daun dibandingkan pada permukaan atas daun. Stomata memiliki struktur khusus yang sesuai dengan fungsinya, yaitu memiliki celah sesuai dengan fungsinya, yaitu memiliki celah yang diapit oleh dua sel penutup, dan satu sel penutup dikelilingi oleh sel tetangga.
Pada praktikum yang telah dilakukan, diadakan pengamatan terhadap stomata pada beberapa preparat yang telah disediakan. Pada pengamatan pertama terhadap preparat daun adam hawa (Rhoe discolor) ditemukan stomata bertipe fanerophor dimana stomata dengan sel penutupnya sama tinggi dengan sel epidermis. Pada preparat daun alamanda (Allamanda cathartica) terdapat stomata parasitic dimana sel tetangga sejajar dengan sel penutupnya. Pada daun cabai (Capsicum sp) setelah diamati terdapat stomata dengan tipe anisositik yang memiliki lebih dari dua sel tetangga dengan pola sel yang tidak beraturan.
Pada pengamatan berikutnya terhadap sayatan daun karet (Ficus elastica) terdapat stomata kriptophor yaitu stomata dengan sel penutupnya lebih tinggi dari sel epidermis. Pada pengamatan terhadap daun monokotil yaitu preparat daun jagung (Zea mays) memiliki stomata dengan tipe sel penutup yang panjang seperti halte, kedua ujungnya membulat, masing-masing sel penutup memiliki sel tetangga yang letaknya sejajar dengan sel penutup.
Pada preparat terakhir yaitu daun alpukat (Persea americana) tidak dapat dilakukan pengamatan terhadap jenis stomatanya, dikarenakan pada sayatan yang diamati terlalu tebal sehingga stomata tidak terlihat jelas. Namun diketahui bahwa jenis stomata pada daun ini adalah anomositik yaitu dimana letak sel tetangga tidak sejajar atau tidak beraturan.

IX.             Kesimpulan
1.        Derivat epidermis adalah perubahan struktur epidermis dimana  fungsinya juga ikut berubah.
2.        Tipe stomata tumbuhan dikotil ditinjau letak sel tetangga terhadap sel penutup terbagi atas tipe diastik, parasitik, anomositik dan anisositik.
3.        Berdasarkan letak sel penutup terhadap sel epidermis terbagi menjadi stomata fenerophor dan kriptophor.
4.        Tipe stomata pada tumbuhan monokotil memiliki tipe somata tersendiri, yaitu berbentuk seperti halte yang memanjang.
5.        Stomata merupakan derivat epidermis yang memiliki struktur khusus sebagai tempat sirkulasi udara antara jaringan dengan lingkungan luar.
6.        Stomata memiliki struktur khusus yang sesuai dengan fungsinya, yaitu memiliki celah sesuai dengan fungsinya, yaitu memiliki celah yang diapit oleh dua sel penutup, dan satu sel penutup dikelilingi oleh sel tetangga.
7.        Stomata lebih banyak ditemukan pada permukaan bawah daun dibandingkan pada permukaan atas daun.
8.        Stomata adam hawa (Rhoe discolor) bertipe fanerophor, alamanda (Allamanda cathartica) bertipe parasitic, daun cabai (Capsicum sp) terdapat stomata dengan tipe anisositik.
9.        Daun karet (Ficus elastica) terdapat stomata kriptophor yaitu stomata dengan sel penutupnya lebih tinggi dari sel epidermis.
10.    Daun monokotil yaitu daun jagung (Zea mays) memiliki stomata dengan tipe sel penutup yang panjang seperti halte.

X.                Daftar Rujukan         :
Aidil. 2010. Pewarisan Alat Biositas Stomata dan Laju Kelebihan Air Daun Pada Kacang Tanah. Jurnal Biologi Indonesia. Vol.14(1): 45-50.

Hidayat. 2007. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: UGM.

Sri, H. 2010. Jumlah Stomata Pada Daun Beberapa Spesies Tanaman Dikotil dan Monokotil. Jurnal Biologi. Vol.14(2): 32-44.

No comments:

Powered by Blogger.