Saturday, February 3, 2018

Persaingan Antara Tanaman Sejenis (Kompetisi Intraspesifik)



Persaingan Antara Tanaman Sejenis (Kompetisi Intraspesifik)
  
Sofia Lailatur Rahmah

Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh
e-mail: sofialrahmah@gmail.com

Abstrak
Praktikum ini berjudul “Persaingan Antara Tanaman Sejenis (Kompetisi Intraspesifik)”. Praktikum ini telah dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober 2016 di Laboratorium Biologi, Universitas Syiah Kuala Darussalam, Banda Aceh. Persaingan antara tanaman sejenis (kompetisi Intraspesifik) merupakan persaingan antara satu spesies yang sama bersaing didalam lahan atau didalam tempat yang sama pula. Faktor yang diperebutkan oleh tanaman antara lain air, hara, cahaya, CO2, dan ruang tumbuh. Alat dan bahan yang digunakan yakni polybag yang berisikan tanah dan ditanam biji kacang hijau yang masing- masing telah diberikan perlakuan sebelumnya. Tujuan praktikum dilakukan untuk melihat adanya persaingan antar individu- individu tanaman yang sejenis.
Kata Kunci: Intraspesifik, Tanaman, Persaingan.

Abstract
 
Keywords:



PENDAHULUAN
Sifat karakteristik yang dimiliki oleh gulma maupun tanaman budidaya akan sangat mempengaruhi derajat kompetisi dan akan  dimodifikasi oleh adanya faktor-faktor lingkungan seperti iklim, perlakuan tanah serta hama (Hasanuddin, 2012: 150).
Pengaruh jarak tanam dengan jumlah daun pertanaman adalah pada jarak tanam yang lebar, kompetisi tanaman untuk memperoleh cahaya, unsur hara dan air semakin kecil, artinya faktor tersebut diatas digunakan secara efektif oleh tanaman sehingga pertumbuhan tanaman meningkat (Hikmawati, 2014: 8).
Dalam sistem pertanian campuran, kompetisi antar tanaman yang ditanam berdampingan pada satu lahan yang sama sering terjadi, bila ketersediaan sumber kehidupan tanaman berada dalam jumlah terbatas, baik keterbatasan air, hara maupun cahaya (Setyaningsih, 2009: 95).


Metode/Cara Kerja
Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Biologi Universitas  Syiah Kuala (Unsyiah) Darussalam, Banda Aceh pada tanggal 22 Oktober 2016.

Alat dan Bahan
Alat praktikum yang digunakan adalah Polybag /ember, Plastik berisi tanah, beacker glass, mistar
Bahan praktikum yang digunakan adalah anakan kacang hijau (Phaseolus radiatus) dan aquades.

Prosedur
1.    Disediakan beberapa polybag/ember plastik yang telah akan media tanam. Pengisian media tanam dengan jenis dan komposisi serta berat yang sama.
2.    Biji kacang hijau yang baik sebagai bibit direndam dalam air selama satu jam
3.    Ditanam biji kacang hijau pada polybag/ember dengan perlakuan sbb:
P1   : setiap ember ditanami satu biji
P2   : setiap ember ditanami dua biji
P3   : setiap ember ditanami tiga biji
P4   : setiap ember ditanami empat biji
Masing-masing perlakuan sebanyak 3 ulangan. Disediakan polybag/ember cadangan, masing-masing perlakuan sebanyak dua polybag/ember.
4.    Disiram setiap hari dengan air secukupnya dalam jumlah yang sama.
5.    Diamati setiap seminggu sekali. Parameter yang diamati adalah tinggi batang, jumlah daun, jumlah cabang.
6.    Dibuat grafik untuk setiap parameter pertumbuhan bagi setiap perlakuan menggunakan kertas millimeter (X: waktu, Y: pertumbuhan).
7.    Setiap parameter diuji beda secara statistic (ANOVA model RAL).
8.    Dibuat laporan seperti pada latihan I.

PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan mengenai persaingan antara tanaman sejenis (kompetisi Intraspesifik) yang telah dilakukan selama ± 6 minggu dan yang menjadi objek untuk kompetisi intraspesifik yakni dengan menggunakan tumbuhan kacang hijau (Phaseolus radiatus). Dimana biji dari kacang hijau dimasukkan kedalam tiap polybag dengan tanah sebanyak 1 kg serta dibuat perlakuan sebanyak 4 perlakuan dengan 6 kali ulangan dari tiap polybag. Pada perlakuan ke-1 ditanam 1 biji dari kacang hijau, perlakuan ke-2 ditanam 2 biji kacang hijau, perlakuan ke-3 ditanam 3 biji kacang hijau, perlakuan ke-4 ditanam 4 biji kacang hijau dan  masing- masing perlakuan diberikan pengulangan sebanyak 6 kali.
Persaingan antara tanaman sejenis (kompetisi Intraspesifik) merupakan persaingan antara satu spesies yang sama bersaing didalam lahan atau didalam tempat yang sama pula. Salah satu bentuk interaksi tumbuhan antara lain saling memperebutkan sumber daya alam yang tersedia terbatas pada lahan dan waktu sama yang menimbulkan dampak negatif terhadap pertumbuhan dan hasil salah satu jenis tumbuhan atau lebih. Misalnya air, hara, cahaya, CO2, dan ruang tumbuh. Pada persaingan intraspesifik persaingan yang terjadi meliputi persaingan antar organ tanaman (misalnya antar organ vegetatif atau organ vegetative vs generatif) dalam tubuh satu tumbuhan.  Persaingan intraspesifik digunakan untuk menggambarkan adanya persaingan antar individu- individu tanaman yang sejenis. Kemudian faktor- faktor yang berpengaruh terhadap persaingan intraspesifik pada tumbuhan antara lain jenis tumbuhan, kepadatan tumbuhan, penyebaran tumbuhan dan waktu.
Pada pengamatan yang telah dilakukan selama ± 6 minggu, maka telah dapat dilihat persaingan / kompetisi intraspesifik dari kacang hijau (Phaseolus radiatus) tersebut.  dimana dari tiap tumbuhan memperebutkan sumber daya alam yang tersedia seperti air, cahaya, zat hara, CO2 dan ruang tumbuh. Namun pada pengamatan yang telah dilakukan tidak terdapat persaingan yang signifikan antar satu tumbuhan dengan tumbuhan yang lainnya. Dimana tumbuhan- tumbuhan kacang hijau tersebut tumbuh sesuai dengan pertumbuhannya dan juga memiliki ukuran yang relatif tumbuh dengan cepat. Dapat dilihat pada batang yang umumnya tumbuh tinggi, kemudian lebar daun yang umumnya memiliki lebar daun yang sesuai serta jumlah daun yang umumnya berjumlah sama dari masing- masing yang dimiliki oleh tumbuhan kacang hijau tersebut.
Kemudian untuk menentukan persaingan antara tumbuhan sejenis (kompetisi intraspesifik) ini digunakan metode persamaan yakni Uji ANOVA (Analysis of Varience). Anova merupakan metode analisis yang bertujuan untuk mengukur perbedaan antar perlakuan melalui uji F.

Simpulan dan Saran
Simpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan mengenai persaingan antara tumbuhan yang sejenis (kompetisi intraspesifik) maka diambil kesimpulan bahwa Persaingan antara tanaman sejenis (kompetisi Intraspesifik) merupakan persaingan antara satu spesies yang sama. Tumbuhan yang sejenis ini memperebutkan sumber daya alam yang terdapat ditempat yang sama pula. Sumber daya alam yang diperebutkan antara lain air, cahaya, zat hara, CO2 dan ruang tumbuh. Faktor- faktor yang berpengaruh terhadap persaingan intraspesifik pada tumbuhan antara lain jenis tumbuhan, kepadatan tumbuhan, penyebaran tumbuhan dan waktu.
Pada persaingan intraspesifik persaingan yang terjadi meliputi persaingan antar organ tumbuhan seperti antar organ vegetatif atau organ vegetatif vs generatif dalam tubuh satu tumbuhan. Tumbuhan kacang hijau (Phaseolus radiatus) dijadikan sebagai objek percobaan dalam melihat persaingan antara tumbuhan sejenis (kompetisi intraspesifik). Pada kacang hijau yang dijadikan objek pengamatan yakni tinggi batang, lebar daun dan jumlah daun. Pada pengamatan tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada persaingan antara tumbuhan intraspesifik tersebut. Metode persamaan uji ANAVA digunakan untuk menentukan persaingan antara tanaman sejenis (kompetisi intraspesifik). Anova merupakan metode analisis yang bertujuan untuk mengukur perbedaan antar perlakuan melalui uji F.

Saran
Pada praktikum ini perhitungan terhadap tinggi batang, lebar daun dan jumlah daun haruslah dilakukan dengan teliti begitu juga dengan pengolahan data agar didapat data yang benar.

Daftar Pustaka
Hasanuddin, dkk. 2012. Pengaruh Persaingan Gulma (Synedrella nodiflora L. Gaertn.) Pada Berbagai Densitas Terhadap Pertumbuhan Hasil Kedelai . Jurnal  Agrista, Vol 16 (3): 146-152.

Hikmawati, M. 2014. Pengaruh Jarak Tanam Dan Dosis Pupuk Terhadap Produksi Kacang Hijau (Vigna radiata L). Jurnal Media Soerjo,Vol 15 (2): 1-16.

Setyanigsih, L, dkk. 2009. Pertumbuhan Jati Unggul Nusantara Pada Pola Tanam Tumpangsari Di Kebun Percobaan Cogreg. Jurnal Nusa Sylva, Vol 9 (2): 92-98.

No comments:

Post a Comment