Thursday, February 1, 2018

Spektrofotometer UV Vis


Spektrofotometer UV Vis



 Spektrofotometer uv-vis adalah instrument yang bekerja berdasarkan prinsip metode spektrofotometri uv-vis. Instrument ini mengukur harga absorbansi (A) atau persen transmitrans (XT).

     Dapat dijelaskan bahwa cahaya yang polikromatis atau kontinu dari sumber (uv, vis) dipancarkan ke monokhromator. Pada monokhromator cahaya diuraikan menjadi komponen – komponen panjang gelombang tunggal (monokhromatis). Cahaya yang monokhromatis inilah yang selanjutnya memasuki sel/cuvet yang berisi larutan dari spesies yang di analisis. Cahaya yang meninggalkan cuvet akan dideteksi oleh detector dan hasilnya berupa isyarat listrik tertentu. Isyarat listrik ini di amplifikasi (diperkuat) oleh amplifier sehingga hasilnya dapat dibaca oleh rekorder.


     Pada spektrofotometer uv-vis double beam (berkas rangkap), cahaya yang monokhromatis dipecah menjadi dua bagian yang sama. Bagian yang satu memasuki sel cuplikan, sedangkan bagian lainnya memasuki sel pelarut (blanko) kemudian kedua berkas tersebut disatukan kembali dan diteruskan ke detector.

Kajian ringkas masing – masing komponen dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Sumber Sinar
    Sumber sinar yang baik untuk pengukuran absorbans harus memancarkan spectrum yang kontinue dan merata di daerah panjang gelombang yang di kehendaki. 
   Sumber sinar untuk uv digunakan lampu awamuatan hidrogen atau deuterium. Lampu ini terdiri dari sepasang elektroda yang dipatri di dalam tabung kaca tertutup yang salah satu bagian dindingnya tersebut dari bahan kuarsa dan diisi dengan gas hidrogen/deuterium pada tekanan rendah. Bila terhadap kedua elektroda dihubungkan dengan tegangan listrik stabil maka antara kedua elektroda terjadi awamuatan elektron (elektron discharge). Elektron tersebut akan bertumbuh dengan molekul gas H2 atau D2 . Akibatnya elektron – elektron gas H2/D2 akan tereksitasi. Pada saat turun kembali ke keadaan asas seraya memancarkan sinar yang membentuk spektrum yang kontinue yang meliputi daerah panjang gelombang antara 180 – 350 mm sebagai sumber sinar tampak biasa digunakan lampu kawat wolfram.

2. Monokhromator
   Monokhromator berfungsi menguraikan berkas radiasi dari sumber yang kontinue menjadi sinar yang monokhromatis (panjang gelombang tunggal). Unsur penting sebuah monokhromator adalah sistem celah dan sistem dispersif. Radiasi dari sumber difokuskan ke celah masuk kemudian dikumpulkan oleh sebuah lensa sehingga sinar paralel jatuh pada unsur dispersi yang merupakan sebuah prisma atau sebuah kisi difraksi. Dengan pemutaran prisma. Bermacam – macam bagian spektrum yang dihasilkan oleh unsur dispersi difokuskan ke celah keluar menuju ke sel cupikan atau blanko. 

3. Cuvet atau Sel
   Sel atau cuvet ialah wadah untuk menempatkan cuplikan maupun blanko. Tebal cuvet umumnya bernilai 1 cm. Analisis dengan sinar uv cuvet yang dipakai harus terbuat dari kuarsa. Sedangkan bila menggunakan sinar tampak, selain kuarsa bisa juga dipakai cuvet yang terbuat daari plastik atau gelas.

4. Detektor
  Suatu detektor berfungsi menyerap sinar yang mengenainyadan mengubahnya menjadi suatu besaran yang dapat diukur. Detektor yang digunakan pada spektrofotometer uv-vis berupa alat foto-listrik. Yang mengubah energi sinar menjadi energi listrik atau isyarat listrik. Isyarat yang dihasilkan berbanding lurus dengan intensitas sinar yang mengenalnya.

5. Amplifier (penguat)
   Suatu amplifier menangkap isyarat masuk (imput) dari rangkaian detektor dan melalui beberapa proses elektronik tertentu menghasilkan suaatu isyarat keluar (output) yang beberapa kali lebih besar dari isyarat imput.

6. Sekorder
    Berfungsi untuk membaca isyarat elektronik yang telah diamplifikasi.

No comments:

Post a Comment