I.
Tanggal Praktikum : 1 April 2015
II.
Judul Praktikum : Bagian-Bagian Bunga, Rumus Bunga dan Diagram Bunga
III.
Tujuan Praktikum :
Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa
diharapkan mampu mengenal bermacam-macam susunan bagian bunga, rumus bunga dan
diagram bunga.
IV.
Dasar Teori :
Bagian-bagian bunga duduk diatas dasar bunga, masing-masing
teratur dalam satu lingkaran atau lebih. Dalam diagram bunga, masing-masing
bagian harus digambarkan sedemikian rupa sehingga tidak mungkin dua bagian yang
berlainan digambarkan dengan lambang yang sama (Moertolo,
2005 : 215).
Bunga adalah tunas yang terspesialisasi yang
dapat memiliki cincin yang lebih dari empat yang termodifikasi (sporofil). Yang
disebut organ bunga yaitu sepala, petala, stamen, pistilum dan karpela (Campbell,
2010 : 192).
Sabran
(2005 : 3),“ Menyatakan bagian-bagian dari tanaman anggrek tersusun dengan
jelas. Bunga dari setiap anggrek biasanya terdiri dari daun kelopak, daun
mahkota, dikombinasi dari susunan benang sari, corak, bercak, bibir bunga dan
modifikasi dari daun mahkota. Serbuk sari anggrek berkelompok menjadi masa
kecil yang disebut polinia”.
V.
Alat dan Bahan :
A. Alat
-
Pensil
-
Penghapus
-
Kertas
-
Cat warna
B. Bahan
1.
Alamanda (Allamanda chatartica L)
2.
Bogenfil (Bougenfilia spectabilis Willd)
3.
Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
4.
Orok-orok (Clotalaria steriata)
5.
Tasbih (Canna hibrida)
6.
Anggrek (Dendrobium Sp)
VI.
Cara kerja :
1.
Dituliskan nama ilmiah dan
familinya.
2.
Digambar skematis dan
diberi keterangan bagian-bagiannya
a.
Daun pertama (Prophylla)
b.
Dasar bunga (Receptaculum)
c.
Kelopak tambahan (Epicalix)
d.
Daun kelopak dan kelopak (Sepala dan calix)
e.
Daun mahkota dan mahkota (Petala dan corolla)
f.
Daun tenda bunga dan tenda
bunga (Petala dan perigonium)
g.
Mahkota tambahan (Corona)
h.
Benang sari dan alat
kelamin jantan (Stamen, androcium)
i.
Benang sari: kepala sari (Anthera), tangkai sari (Filamentum)
j.
Putik (Pistilum), bakal buah (Ovarium)
dan tangkai putik (Stylus)
k.
dll
3.
Dibuatkan rumus daun dan
diagram bunganya
Caranya:
a.
Letak bunga: di ujung atau
ketiak (Terminalis atau Axillaris).
b.
Symetris bunga: beraturan (Actinomorp), setangkup tunggal (Zygomorp) atau tak beraturan (Asymetris).
c.
Letak perhiasan bunga
terhadap susunannya: terbuka (Aperta),
terkatup (Valvata), terkatup melipat
ke dalam (Induplicata), terkatup
keluar (Reduplicata), saling menutupi
(Imbricata).
d.
Tentang perhiasan bunga:
lepas satu sama lain atau berlekatan.
e.
Benang sari:
-
Jumlahnya : kelipatan 5,3 (Pentameer, trimeer) banyak.
-
Lepas satu sama lain, berlekatan: setukal (Monodelphus) dua tukal (Diadelphus) atau Polydelphus.
f.
Kedudukan bakal buah:
-
Menumpang (Superus), setengah tenggelam (Semiinferus) dan tenggelam (Inferus).
-
Jumlah ruang: 1, 2, 3
banyak.
-
Papan biji (Placenta) di tepi daun buah (Marginalis), pada helaian daun (Luminaris).
g.
Jenis kelamin bunga:
Hermaphroditus, bunga
jantan (Musculus), bunga betina (Feminus).
VII.
Hasil Pengamatan :
1.
Bunga :
Nama Ilmiah :
Suku (Familia) :
Keterangan :
a. Daun pertama
b. Dasar bunga
c. Kelopak tambahan
d.
e.
f.
g.
Rumus bunga
|
Disetujui Asisten
Meja
|
2.
Bunga :
Nama Ilmiah :
Suku (Familia) :
Keterangan :
a. Daun pertama
b. Dasar bunga
c. Kelopak tambahan
d.
e.
f.
g.
Rumus bunga
|
Disetujui Asisten
Meja
|
3.
Bunga :
Nama Ilmiah :
Suku (Familia) :
Keterangan :
a. Daun pertama
b. Dasar bunga
c. Kelopak tambahan
d.
e.
f.
g.
Rumus bunga
|
Disetujui Asisten
Meja
|
4.
Bunga :
Nama Ilmiah :
Suku (Familia) :
Keterangan :
a. Daun pertama
b. Dasar bunga
c. Kelopak tambahan
d.
e.
f.
g.
Rumus bunga
|
Disetujui Asisten
Meja
|
5.
Bunga :
Nama Ilmiah :
Suku (Familia) :
Keterangan :
a. Daun pertama
b. Dasar bunga
c. Kelopak tambahan
d.
e.
f.
g.
Rumus bunga
|
Disetujui Asisten
Meja
|
6.
Bunga :
Nama Ilmiah :
Suku (Familia) :
Keterangan :
a. Daun pertama
b. Dasar bunga
c. Kelopak tambahan
d.
e.
f.
g.
Rumus bunga
|
Disetujui Asisten
Meja
|
VIII.
Pembahasan :
Dari hasil kegiatan praktikum yang telah
dilakukan dapat diketahui tentang bunga hermaprodit atau bunga banci yaitu
bunga yang memiliki benang sari dan putik. Pada pembagiannya bunga terbagi atas
bunga jantan dan bunga betina. Bunga jantan yaitu bunga yang memiliki benang
sari saja, sedangkan bunga betina yaitu bunga yang hanya memiliki putik saja.
Dasar bunga adalah ujung batang yang melebar
dan terhenti pertumbuhannya, biasanya menebal, melebar, dan menjadi pendukung
bagian-bagian lainnya. Mahkota bunga merupakan hiasan bunga yang terdapat
disebelah dalam kelopak, biasanya dengan warna yang indah. Bagian-bagian
mahkota dinamakan dan mahkota. Benang sari adalah alat kelamin jantan pada
tumbuhan berbunga, sedangkan putik adalah alat kelamin betina pada tumbuhan
berbunga.
Diagram bunga adalah suatu gambar proyeksi
pada bidang datar dari semua bagian bunga ynag dipotong secara sayatan
melintang, jadi pada diagram ini digambar penampang-penampang melintang daun,
kelopak, mahkota, benang sari, putik, dan bagian-bagian lainnya. Susunan bunga
juga dapat dinyatakan dengan suatu rumus yang diseut rumus bunga. Rumus bunga
terdiri atas lambang-lambang, huruf-huruf, dan angka-angka yang memberikan
gambaran mengenai sifat bunga dan bagian-bagiannya. Rumus bunga adalah penjelasan
dari sifat bunga yang bertalian dengan simetrinya atau jenis kelaminnya.
Rumus bunga terdiri atas lambang-lambang,
huruf-huruf dan angka-angka. Misalnya K mengatakan kelopak (calyx atau kalyx),
C menyatakan mahkota (Corrola), A menyatakan benang sari (Androecium)
dan G menyatakan putik (Gynoecium). Jika huruf-huruf merupakan singkatan
nama untuk bagian-bagian bunga, sedangkan angka-angka menunjukkan jumlah masing
masing dari bagian bunga tersebut. Disamping itu masih terdapat lambang-lambang
lain lagi yang memperlihatkan hubungan bagian-bagian bunga satu sama lain,
misalnya apabila pada rumus bunga digunakan tanda kurung atau [ ( ) ] maka
menandakan bagian dari bunga tersebut berlekatan.
Jika kelopak dan mahkota sama, baik bentuk
dan warnanya, kita lalu menggunakan huruf lain untuk meyatakan bagian tersebut,
yaitu huruf P atau singkatan dari Perigonium
(tenda bunga). Yaitu keadaan dimana mahkota dan kelopak bunga tidak dapat
dibedakan. Sedangkan untuk penulisan rumusnya sama dengan pada kelopak dan mahkota.
Simetri bunga adalah sifat suatu badan atau
benda yang juga biasa disebut untuk bagian bunga tubuh tumbuhan. Jika batang,
daun atau bunga dapat dibai menjadi dua bagian atau lebih. Simetris pada bunga
dapat dibedakan menjadi asimetris atau dua jenis simetris, yaitu simetris tunggal atau disebut monosimetris dan
bersimetris banyak atau polisimetris.
Bunga alamanda (Allamanda chatartica L) yaitu
bunga hermaprodit bersimetris banyak dengan 5 kelopak, 5 mahkota, 5 benang
sari, 1 putik dan terdapat dasar bunga. Bunga orok-orok (Clotalaria steriata) yaitu bunga hermaprodit bersimetris tunggal
dengan 5 kelopak, 5 mahkota, 10 benang sari, 1 putik dan memiliki dasar bunga.
Bunga anggrek (Dendrobium Sp) yaitu bunga hermaprodit bersimetris tunggal
dengan 6 tenda bunga, 2 benag sari, 1 putik dan memiliki dasar bunga.
Bunga bougenvil (Bougenfilia spectabilis Willd) yaitu bunga hermaprodit bersimetris banyak dengan memiliki 5 kelopak, 5
mahkota, 8 benang sari, 1 putik dan memiliki dasar bunga. Bunga tasbih Tasbih
(Canna hibrida) yaitu bunga hermaprodit bersimetris tunggal
dengan 3 kelopak, 5 mahkota, 2 benang sari dan 1 putik serta memiliki dasar
bunga. Bunga kembang sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis) yaitu bunga
hermaprodit bersimetris banyak dengan 5 kelopak, 5 mahkota, bennag sari yang
tak terhingga jumlahnya dan 5 putik saja serta memiliki dasar bunga dan kelopak
tambahan.
IX.
Kesimpulan :
1.
Bunga hermaprodit merupakan bunga yang memiliki dua kelamin yaitu kelamin
jantan dan kelamin betina.
2.
Bunga jantan yaitu bunga yang hanya memiliki kelamin jantan yaitu benang
sari.
3.
Bunga betina yaitu bunga yang hanya memiliki kelamin betina yaitu putik.
4.
Diagram bunga ialah suatu gambar proyeksi pada biidang datar dari semua
bagian bunga yang dipotong secara sayatan melintang.
5.
Pada diagram bunga menyatkan bagian bunga seperti kelopak, mahkota,
bennag sari, putik dan bagian lain jika masih ada.
6.
Simetris bunga adalah sifat suatu badan yang dapat dibagi menjadi dua
bagian atau lebih yang sama besar.
7.
Simetris pada bunga disebut asimetris dan dapat terbagi atas simetris
tunggal (monosimetris dan simetris banyak (polisimetris).
8.
Rumus bunga adalah penjelasan dari sifat bunga yang bertalian dengan
simetrinya atau jenis kelaminnya.
9.
Rumus bunga terdiri atas lambang-lambang, huruf-huruf, dan angka-angka
yang memberikan gambaran mengenai sifat bunga dan bagian-bagiannya.
10.
Rumus bunga dinyatakan dengan huruf-huruf yaitu K menyatakan kelopak (calyx
atau kalyx), C menyatakan mahkota (Corrola), A menyatakan benang
sari (Androecium) dan G menyatakan putik (Gynoecium).
11.
Jika kelopak dan mahkota sama, baik bentuk dan warnanya maka disebut
tenda bunga.
12.
Tenda bunga dilambangkan dengan huruf
P atau singkatan dari Perigonium.
X.
Daftar Rujukan :
Campbell, Nail A. 2010. Biology Eight Edition. San Fransisco: Benjamin cummings.
Moertolo. 2005. Daun dan Alat
Tumbuhan. Malang: UM Press.
Sabran, M. 2005. Eksplorasi dan Karakteristik Tanaman Anggrek
di Kalimantan Tengah. Jurnal Plasma
Nutfah. Vol. 9 No. 1. Hal: 215-220.
No comments:
Post a Comment