Wednesday, January 31, 2018

Bagian-Bagian Bunga, Rumus Bunga dan Diagram Bunga


I.                   Tanggal Praktikum  : 1 April 2015

II.                Judul Praktikum       Bagian-Bagian Bunga, Rumus Bunga dan Diagram Bunga

III.             Tujuan Praktikum    :
Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu mengenal bermacam-macam susunan bagian bunga, rumus bunga dan diagram bunga.

IV.             Dasar Teori                :
Bagian-bagian bunga duduk diatas dasar bunga, masing-masing teratur dalam satu lingkaran atau lebih. Dalam diagram bunga, masing-masing bagian harus digambarkan sedemikian rupa sehingga tidak mungkin dua bagian yang berlainan digambarkan dengan lambang yang sama (Moertolo, 2005 : 215).
Bunga adalah tunas yang terspesialisasi yang dapat memiliki cincin yang lebih dari empat yang termodifikasi (sporofil). Yang disebut organ bunga yaitu sepala, petala, stamen, pistilum dan karpela (Campbell, 2010 : 192).
Sabran (2005 : 3),“ Menyatakan bagian-bagian dari tanaman anggrek tersusun dengan jelas. Bunga dari setiap anggrek biasanya terdiri dari daun kelopak, daun mahkota, dikombinasi dari susunan benang sari, corak, bercak, bibir bunga dan modifikasi dari daun mahkota. Serbuk sari anggrek berkelompok menjadi masa kecil  yang disebut polinia”.

V.                Alat dan Bahan         :
A.    Alat
-          Pensil
-          Penghapus
-          Kertas
-          Cat warna
B.     Bahan
1.      Alamanda (Allamanda chatartica L)
2.      Bogenfil (Bougenfilia spectabilis Willd)
3.      Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
4.      Orok-orok (Clotalaria steriata)
5.      Tasbih (Canna hibrida)
6.      Anggrek (Dendrobium Sp)

VI.             Cara kerja                 :
1.        Dituliskan nama ilmiah dan familinya.
2.        Digambar skematis dan diberi keterangan bagian-bagiannya
a.     Daun pertama (Prophylla)
b.    Dasar bunga (Receptaculum)
c.     Kelopak tambahan (Epicalix)
d.    Daun kelopak dan kelopak (Sepala dan calix)
e.     Daun mahkota dan mahkota (Petala dan corolla)
f.     Daun tenda bunga dan tenda bunga (Petala dan perigonium)
g.    Mahkota tambahan (Corona)
h.    Benang sari dan alat kelamin jantan (Stamen, androcium)
i.      Benang sari: kepala sari (Anthera), tangkai sari (Filamentum)
j.      Putik (Pistilum), bakal buah (Ovarium) dan tangkai putik (Stylus)
k.    dll
3.    Dibuatkan rumus daun dan diagram bunganya
Caranya:
a.         Letak bunga: di ujung atau ketiak (Terminalis atau Axillaris).
b.        Symetris bunga: beraturan (Actinomorp), setangkup tunggal (Zygomorp) atau tak beraturan (Asymetris).
c.         Letak perhiasan bunga terhadap susunannya: terbuka (Aperta), terkatup (Valvata), terkatup melipat ke dalam (Induplicata), terkatup keluar (Reduplicata), saling menutupi (Imbricata).
d.        Tentang perhiasan bunga: lepas satu sama lain atau berlekatan.
e.         Benang sari:
-            Jumlahnya : kelipatan 5,3 (Pentameer, trimeer) banyak.
-             Lepas satu sama lain, berlekatan: setukal (Monodelphus) dua tukal (Diadelphus) atau Polydelphus.
f.         Kedudukan bakal buah:
-            Menumpang (Superus), setengah tenggelam (Semiinferus) dan tenggelam (Inferus).
-            Jumlah ruang: 1, 2, 3 banyak.
-            Papan biji (Placenta) di tepi daun buah (Marginalis), pada helaian daun (Luminaris).
g.        Jenis kelamin bunga:
Hermaphroditus, bunga jantan (Musculus), bunga betina (Feminus).

VII.                   Hasil Pengamatan      :

1.        Bunga                  :

Nama Ilmiah        :
Suku (Familia)     :

Keterangan :
a. Daun pertama
b. Dasar bunga
c. Kelopak tambahan           
d.                  
e.        
f.
g.
Rumus bunga
Disetujui Asisten

Meja








2.        Bunga                  :
Nama Ilmiah        :
Suku (Familia)     :

Keterangan :
a. Daun pertama
b. Dasar bunga
c. Kelopak tambahan           
d.                  
e.        
f.
g.
Rumus bunga
Disetujui Asisten

Meja








3.        Bunga                  :
Nama Ilmiah        :
Suku (Familia)     :

Keterangan :
a. Daun pertama
b. Dasar bunga
c. Kelopak tambahan           
d.                  
e.        
f.
g.
Rumus bunga
Disetujui Asisten

Meja









4.        Bunga                  :
Nama Ilmiah        :
Suku (Familia)     :

Keterangan :
a. Daun pertama
b. Dasar bunga
c. Kelopak tambahan           
d.                  
e.        
f.
g.
Rumus bunga
Disetujui Asisten

Meja









5.        Bunga                  :
Nama Ilmiah        :
Suku (Familia)     :

Keterangan :
a. Daun pertama
b. Dasar bunga
c. Kelopak tambahan           
d.                  
e.        
f.
g.
Rumus bunga
Disetujui Asisten

Meja









6.        Bunga                  :
Nama Ilmiah        :
Suku (Familia)     :


Keterangan :
a. Daun pertama
b. Dasar bunga
c. Kelopak tambahan           
d.                  
e.        
f.
g.
Rumus bunga
Disetujui Asisten

Meja








VIII.                   Pembahasan              :
Dari hasil kegiatan praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui tentang bunga hermaprodit atau bunga banci yaitu bunga yang memiliki benang sari dan putik. Pada pembagiannya bunga terbagi atas bunga jantan dan bunga betina. Bunga jantan yaitu bunga yang memiliki benang sari saja, sedangkan bunga betina yaitu bunga yang hanya memiliki putik saja.
Dasar bunga adalah ujung batang yang melebar dan terhenti pertumbuhannya, biasanya menebal, melebar, dan menjadi pendukung bagian-bagian lainnya. Mahkota bunga merupakan hiasan bunga yang terdapat disebelah dalam kelopak, biasanya dengan warna yang indah. Bagian-bagian mahkota dinamakan dan mahkota. Benang sari adalah alat kelamin jantan pada tumbuhan berbunga, sedangkan putik adalah alat kelamin betina pada tumbuhan berbunga.
Diagram bunga adalah suatu gambar proyeksi pada bidang datar dari semua bagian bunga ynag dipotong secara sayatan melintang, jadi pada diagram ini digambar penampang-penampang melintang daun, kelopak, mahkota, benang sari, putik, dan bagian-bagian lainnya. Susunan bunga juga dapat dinyatakan dengan suatu rumus yang diseut rumus bunga. Rumus bunga terdiri atas lambang-lambang, huruf-huruf, dan angka-angka yang memberikan gambaran mengenai sifat bunga dan bagian-bagiannya. Rumus bunga adalah penjelasan dari sifat bunga yang bertalian dengan simetrinya atau jenis kelaminnya.
Rumus bunga terdiri atas lambang-lambang, huruf-huruf dan angka-angka. Misalnya K mengatakan kelopak (calyx atau kalyx), C menyatakan mahkota (Corrola), A menyatakan benang sari (Androecium) dan G menyatakan putik (Gynoecium). Jika huruf-huruf merupakan singkatan nama untuk bagian-bagian bunga, sedangkan angka-angka menunjukkan jumlah masing masing dari bagian bunga tersebut. Disamping itu masih terdapat lambang-lambang lain lagi yang memperlihatkan hubungan bagian-bagian bunga satu sama lain, misalnya apabila pada rumus bunga digunakan tanda kurung atau [ ( ) ] maka menandakan bagian dari bunga tersebut berlekatan.
Jika kelopak dan mahkota sama, baik bentuk dan warnanya, kita lalu menggunakan huruf lain untuk meyatakan bagian tersebut, yaitu huruf  P atau singkatan dari Perigonium (tenda bunga). Yaitu keadaan dimana mahkota dan kelopak bunga tidak dapat dibedakan. Sedangkan untuk penulisan rumusnya sama dengan pada kelopak dan mahkota.
Simetri bunga adalah sifat suatu badan atau benda yang juga biasa disebut untuk bagian bunga tubuh tumbuhan. Jika batang, daun atau bunga dapat dibai menjadi dua bagian atau lebih. Simetris pada bunga dapat dibedakan menjadi asimetris atau dua jenis simetris, yaitu  simetris tunggal atau disebut monosimetris dan bersimetris banyak atau polisimetris.
Bunga alamanda (Allamanda chatartica L) yaitu bunga hermaprodit bersimetris banyak dengan 5 kelopak, 5 mahkota, 5 benang sari, 1 putik dan terdapat dasar bunga. Bunga orok-orok (Clotalaria steriata) yaitu bunga hermaprodit bersimetris tunggal dengan 5 kelopak, 5 mahkota, 10 benang sari, 1 putik dan memiliki dasar bunga. Bunga anggrek (Dendrobium Sp) yaitu bunga hermaprodit bersimetris tunggal dengan 6 tenda bunga, 2 benag sari, 1 putik dan memiliki dasar bunga.
Bunga bougenvil (Bougenfilia spectabilis Willd) yaitu bunga hermaprodit bersimetris banyak dengan memiliki 5 kelopak, 5 mahkota, 8 benang sari, 1 putik dan memiliki dasar bunga. Bunga tasbih Tasbih (Canna hibrida) yaitu bunga hermaprodit bersimetris tunggal dengan 3 kelopak, 5 mahkota, 2 benang sari dan 1 putik serta memiliki dasar bunga. Bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) yaitu bunga hermaprodit bersimetris banyak dengan 5 kelopak, 5 mahkota, bennag sari yang tak terhingga jumlahnya dan 5 putik saja serta memiliki dasar bunga dan kelopak tambahan.

IX.                Kesimpulan :
1.        Bunga hermaprodit merupakan bunga yang memiliki dua kelamin yaitu kelamin jantan dan kelamin betina.
2.        Bunga jantan yaitu bunga yang hanya memiliki kelamin jantan yaitu benang sari.
3.        Bunga betina yaitu bunga yang hanya memiliki kelamin betina yaitu putik.
4.        Diagram bunga ialah suatu gambar proyeksi pada biidang datar dari semua bagian bunga yang dipotong secara sayatan melintang.
5.        Pada diagram bunga menyatkan bagian bunga seperti kelopak, mahkota, bennag sari, putik dan bagian lain jika masih ada.
6.        Simetris bunga adalah sifat suatu badan yang dapat dibagi menjadi dua bagian atau lebih yang sama besar.
7.        Simetris pada bunga disebut asimetris dan dapat terbagi atas simetris tunggal (monosimetris dan simetris banyak (polisimetris).
8.        Rumus bunga adalah penjelasan dari sifat bunga yang bertalian dengan simetrinya atau jenis kelaminnya.
9.        Rumus bunga terdiri atas lambang-lambang, huruf-huruf, dan angka-angka yang memberikan gambaran mengenai sifat bunga dan bagian-bagiannya.
10.    Rumus bunga dinyatakan dengan huruf-huruf yaitu K menyatakan kelopak (calyx atau kalyx), C menyatakan mahkota (Corrola), A menyatakan benang sari (Androecium) dan G menyatakan putik (Gynoecium).
11.    Jika kelopak dan mahkota sama, baik bentuk dan warnanya maka disebut tenda bunga.
12.    Tenda bunga dilambangkan dengan huruf  P atau singkatan dari Perigonium.

X.             Daftar Rujukan         :
Campbell, Nail A. 2010. Biology Eight Edition. San Fransisco: Benjamin cummings.

Moertolo. 2005. Daun dan Alat Tumbuhan. Malang: UM Press.

Sabran, M. 2005. Eksplorasi dan Karakteristik Tanaman Anggrek di Kalimantan Tengah. Jurnal Plasma Nutfah. Vol. 9 No. 1. Hal: 215-220.

No comments:

Post a Comment