Thursday, February 1, 2018

Annelida



I.                   Tanggal Praktikum  : 04 November 2015

II.                Judul Praktikum       : Annelida

III.             Tujuan Praktikum    :
Setelah melakukan praktikum diharapkan mampu:
1.    Untuk mengetahui berbagai anggota dari kelas olygochaeta, polygochaeta dan hirudina.
2.    Untuk mengenal ciri-ciri yang dimiliki dari anggota masing-masing kelas, ordo atau family ini.

IV.             Dasar Teori                :
Cacing tanah adalah cacing tersegmentasi dari filum annelida, kelas olygochaeta. Sekitar 4300 spesies diketahui, dan masih banyak lagi yang masih menunggu deskripsi termasuk beberapa ada yang dicekungan (James, 2005: 11).
Annelida berarti cincin kecil dan tubuhnya bersegmen yang mirip dengan serangkaian cincin yang menyatu merupakan ciri khas filum annelida. Terdapat berkisar antara kurang dari 1500 spesies filum annelida yang panjangnya 1 mm sampai 3 mm pada cacing tanah (Oemarjati, 2004: 31).
Annelida dibagi menjadi tiga kelas yaitu Polychaeta, Olygochaeta dan Hirudinea. Polychaeta memiliki banyak rambut kaku (seta), Olygochaeta memiliki sedikit seta dan Hirudinea tidak memiliki seta (Walles, 2010: 234).

V.                Alat dan Bahan         :
A.      Alat
-          Mikroskop stereo
-          Alat bedah
-          Nampan bedah
B.       Bahan
-       Pheretima sp
-       Neanthes sp
-       Hirudinaria sp

VI.             Cara kerja                 :
Kelas Olygochaeta
1.    Disediakan Pheretima sp (cacing tanah), dimasukkan kedalam alcohol 20% agar tubuh tidak mengkerut dan dibiarkan hingga tubuh tidak bergerak. Setelah itu dimasukkan kedalam larutan formakohol (campuran dari alcohol 70% 96 ml, formaldehid 40% 5 ml, borax 0,5 gram). Lalu dibilas dengan air diletakkan pada nampan bedah dengan memperhatikan morfologi dan anatominya.
2.       Tubuh terdiri dari segmen-segmen yaitu segmen paling depan dan segmen berikutnya.
3.    Pada segmen 14, 15 dan 16 terjadi penebalan dinamakan Clitelum. Pada Clitellum ini terdapat sel kelenjar yang menghasilkan lendir untuk membentuk sarung kepompong (cocon) sebagai pelindung telur.
4.      Testis terdapat pada kantung testis pada segmen 11 dan 12.
5.     Lubang genital jantan sepasang berada pada segmen 18, sedangkan betina pada segmen 14. Setiap segmen dilengkapi detae.
6.   Disayatlah secara melintang diperhatikan dinding tubuh terdiri dari lapisan kutikula, epidermis, otot melingkar dan memanjang.
7.        Didalam Coelom terdapat intestinum dengan bagian yaitu sel-sel kloragogenus, epitelium usus, rongga usus (lumen), tiflosol pengisi lumen depan, pembuluh darah dorsal dan pembuluh darah ventral.
8.        Digambarkan morfologi dan anatomi dari Pheretima ini.
9.    Diperhatikan pula dari Tubifex sp (cacing merah kecil diperairan tawar/selokan) atau Brachiura sp (cacing besar berwarna merah bercampur dengan Tubifex sp yang terdapat di ingsang posterior tubuhnya).

Kelas Polychaeta
1.        Disediakan Neanthes sp, hidup didasar tambak ikan atau Nereis virens, cacing yang hidup dilaut.
2.  Diperhatikan kepala dibagian ujung anterior. Kepala dibentuk oleh prostomium dan peristomial. Prostomial sebagai bahan terdepan dengan sepasang tentakel, dan sepasang mata (Nerchis) atau tiga pasang mata (Neanthes), dan sepasang polip bilateral perestonium terdapat di pharynx (kerongkongan) dengan sepasang rahang untuk menangkap mangsa, 4 pasang tentakel atau ciri pada bagian lateralnya.
3.     Pada bagian belakang kepala terdapat segmen-segmen tubuh dan masing-masing segmen terdapat parapodia.
4.  Dipotonglah satu segmen tubuh, diamati dengan mikroskop stereo bagiannya parapodium: a). Notopodium b). Neoropodium c). Sirus dorsal d). Akusillum batang khitin e). Setae.
5.   Digambarkan kepala dan parapodium hewan yang diamati.

Kelas Schypozoa
1.   Diperhatikan dengan mikroskop stereo Hirudinaria sp (lintah) atau Haemadipsa sp (pacet).
2.  Hirudinaria memiliki somit yang tidak jelas dari luar, yang jelas dari luar adalah annuli (cincin) dan setiap somit mengandung tiga annuli.
3.  Dipotonglah rahang dan diletakkan pada kaca benda yang ditetesi air dan diamati dengan mikroskop stereo.
4.   Digambarkan dan dibut sistematika masing-masing.


VIII.       Pembahasan               :
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan maka dapat diketahui bahwa Annelida adalah cacing yang memiliki tubuh bersegmen atau beranuli. Annelida termasuk ke dalam kelompok hewan fermes atau cacing yang sudah memiliki 3 lapisan tubuh yaitu ektodermis, mesodermis dan endodermis.
Perbedaan dengan kelompok hewan fermes lainnya adalah jika pada Plathyhelminthes tubuhnya aseolom yaitu tidak berongga, pada Nemathyhelminthes tubuhnya pseudo yaitu memiliki rongga yang semu. Sedangkan pada Annelida tubuhnya Seolom yaitu memiliki rongga yang sejati. Annelida memiliki sistem tubuh yang lebih kompleks dibandingkan kelompok cacing lainnya. Ciri tubuhnya yaitu beranulus yang terdiri dari ruas-ruas yang biasa disebut somit atau metameric yang berarti memiliki cincin tubuh bentuk ruas dan ukuran yang sama apabila diperhatikan dari luar, sedangkan jika diamati dari dalam tubuhnya memiliki septa atau septum.
Annelida memiliki anggota dengan sedikit atau banyak chaeta yaitu rambut halus yang bersifat kaku pada tubuhnya. Pada phyllum annelida terdapat tiga kelas yaitu kelas Olygochaeta, Polychaeta dan Hirudinea. Spesies pada phylum ini umumnya bersifat hipertonic yaitu menyedot cairan. Memiliki sistem pencernaan lengkap hanya saja tidak memiliki lambung. Sistem peredaran darah pada annelida yaitu tertutup. Sistem ekskresi dilakukan oleh nefridium atau nefridia yang berfungsi mengatur osmoregulasi. Sistem reproduksi secara hermafrodit (monoceus), autofertilisasi atau pembuahan secara sendiri. Sistem pernafasan dilakukan secara difusi oleh kulit oleh sebab itu umumnya memiliki kulit yang lembab. Pada tubuhnya memiliki kutikula bersifat licin yang berfungsi menyeleksi zat-zat yang akan masuk.
Pada kelas Olygochaeta tubuh memiliki sedikit chaeta. Contoh spesies dari kelas ini yaitu Pheretima sp dan Lumbricus rubellus. Tubuhnya terbagi bersegmen-segmen dan segmen paling depan disebut prostomium, segmen setelahnya yang memiliki mulut disebut segmen peristomium. Pada segmen 14, 15 dan 16 terjadi penebalan pada kulit dan disebut dengan clitellum yang memiliki sel kelenjar untuk menghasilkan lendir yang membentuk kepompong guna melindungi telur. Testis terdapat pada segmen 11 dan 12. Lubang genital jantan terdapat pada sepasang pada segmen 18 sedangkan lubang genital betina berada pada segmen 14.
Pada kelas Polychaeta tubuh memiliki banyak chaeta. Contoh spesies dari kelas ini yaitu Neanthes sp. Pada tiap-tiap segmen tubuhnya terdapat sepasang parapodia yaitu kaki samping. Pada bagian posterior atau atas terdapat kepala, mata, tentakel dan mulut. Habitat hidup kelas Polychaeta umumnya di laut.
Pada kelas Hirudina tidak memiliki chaeta. Contoh spesies dari kelas ini yaitu yaitu lintah (Hirudinaria medicinalis) dan pacat (Haemadipsa javanica). Ciri khas pada kelas ini yaitu memiliki saccer atau disebut juga batil isap pada bagian posterior (belakang) dan anterior (depan) tubuhnya. Jika diamati dari luar tidak terlihat jelas somitnya, namun pada setiap somit terdapat 5 anuli. Pada succer anterior terdapat mulut dengan 3 rahang dan pada setiap rahang terdapat serangkaian gigi halus. Pada kelas Hirudina terdapat perbedaan tubuh bagian dorsal dan ventral, pada bagian ventral terdapat garis yang membagi tubuh pada dua bagian secara lateral sedangkan bagian dorsal tidak ada. Terdapat dua rahang, pada lintah yang berukuran besar untuk meghisap darah sedang yang kecil untuk menempel sedangkan pada pacat kebalikannya. Kelas ini memiliki zat hirudin guna menghambat pembekuan darah.


IX.             Kesimpulan                :
1.  Annelida merupakan cacing yang tubuhnya memanjang dan bersegmen atau memiliki anulus.
2.   Kelas Annelida umumnya memiliki sedikit atau banyak chaeta yaitu rambut halus dan kaku pada tubuhnya.
3.   Phyllum annelida terbagi ke dalam tiga kelas yaitu Olygochaeta, Polychaeta dan Hirudina.
4. Kelas olygochaeta memiliki sedikit chaeta, kelas Polygochaeta memiliki banyak chaeta sedangkan kelas Hirudina tidak memiliki chaeta.
5.   Memiliki sistem pencernaan lengkap hanya saja tidak memiliki lambung.
6.    Sistem peredaran darahnya merupakan sistem peredaran darah tertutup.
7.    Sistem ekskresi dilakukan oleh nefridium atau nefridia yang mengatur osmoregulasi.
8.  Sistem reproduksi dilakukan secara hermafrodit (monoceus) dan juga autofertilisasi atau pembuahan secara sendiri.
9.   Sisem pernafasan dilakukan oleh klitellum pada kulit secara difusi dan memiliki kulit yang lembab.
10.  Memiliki kutikula yang licin berfungsi menyeleksi zat-zat yang akan masuk ke tubuh.
11. Pada kelas Hirudina memiliki zat hirudin yang berfungsi menghambat terjadinya pembekuan darah.
12. Kelas Hirudina memiliki succer atau batil isap pada bagian posterior dan anterior tubuhnya.


X.                Daftar Rujukan        :
James, S. 2005. Earthworms (Annelida: Olygochaeta) of The Columbia River Basin Assement Area. Journal of LIFI. Vol. 20(4): 1-13.

Oemarjati. 2004. Taksonomi Avertebrata. Jakarta: Universitas Press.

Walles, Ann. 2010. The Diversity of Annelida, Habitats and Ethology. Oxford Journal. Vol. 11(5): 234-244.


Klasifikasi      :
1.    Lintah (Hirudinaria medicinalis)
Kingdom    : Animalia
Filum          : Annelida
Kelas          : Clitellata
Ordo           : Arhynchobdellae
Famili         : Hirudinidae
Genus         Hirudinaria
Spesies        Hirudinaria medicinalis

2.    Cacing tanah (Pheretima sp)
Kingdom   : Animalia
Filum         : Annelida
Kelas         : Olygochaeta
Ordo          : Telogonia
Famili        : Megascolecidae
Genus        Pheretima
Spesies       Pheretima sp


3.    Pacat (Hemadipsa javanica)
Kingdom    : Animalia
Filum          : Annelida
Kelas          : Clitellata
Ordo           : Arhynchobdellae
Famili         : Hemadinidae
Genus         Haemadipsa
Spesies        Haemadipsa javanica

Gambar Pembanding           :
1.        Lintah (Hirudinaria medicinalis)
2.        Pacat (Hemadipsa javanica)
3.        Cacing tanah (Pheretima sp)

Pertanyaan               :
1.      Adakah perbedaan morfologi diantara masing-masing anggota dari phylum Annelida ini?
Jawab :  Terdapat perbedaan morfologi diantara masing-masing anggota dari phylum ini, yaitu perbedaan pada jumlah chaeta (rambut halus dan kaku) yang dimiliki. Ada yang memiliki sedikit chaeta tergolong kelas Olygochaeta, ada yang memiliki banyak chaeta tergolong kelas Polygochaeta dan yang tidak memiliki chaeta tergolong kelas Hirudina.
2.      Apakah perbedaan yang menyolok dari masing-masing anggota ini?
Jawab : Perbedaan yang menyolok dari masing-masing anggota adalah jumlah chaetanya.
3.  Apakah dengan perbedaan habitat akan mempengaruhi keadaan morfologi dan struktur dari masing-masing anggota ini?
Jawab : Iya, dengan perbedaan habitat akan mempengaruhi keadaan morfologi dan struktur dari masing-masing anggota karena morfologi tubuh akan disesuaikan dengan lingkungan hidup atau habitatnya.

No comments:

Post a Comment