Tuesday, February 13, 2018

Perkembangan Awal


Perkembangan Awal
Early Development



Sofia Lailatur Rahmah
Universitas Syiah Kuala
Email: sofialrahmah@gmail.com

Abstrak
      Praktikum yang berjudul “Perkembangan Awal” telah dilakukan di Laboratorium Pendidikan Biologi, Universitas Syiah Kuala pada tanggal 02 November 2016. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui tahapan-tahapan pada perkembangan awal embrio. Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah pengamatan. Dari hasil praktikum didapatkan pengetahuan tahapan yang terjadi pada perkembangan awal embrio, tahapan fertilisasi yaitu profase, metafase, anafase, dan telophase, tingkatan perkembangan embrio yaitu morula, blastula, gastrula, organogenesis, dan zigot. Simpulannya adalah fertilsasi terjadi di tuba falopii yaitu Ampula, perkembangan awal di mulai setelah terjadinya fertilisasi dan terbentuk zigot.
Kata kunci: fertilisasi, blastula, gastrula.

Abstrac
      Practicum entitled "Early Development" has been done at the Laboratory of Biology, University of Syiah Kuala on 02 November 2016. The Practicum aimed to know the stages in the early develpment of embryo. The method used in this practicum is observation. From the results obtained practical knowledge of the stages that occur in the early develpment of embryo, fertilization of stages namely prophase, metaphase, anaphase, and telophase, the stages of embryo development are morula, blastula, gastrula, organogenesis, and the zygote. The conclusion is fertilization occurs in the fallopian tube that is Ampulla, the early development began after the fertilization dan formed zygote.
Keywords: fertilization of, blastula, gastrula.


Pendahuluan
            Awal perkembangan embrio menunjukkan bahwa splanknopleura dan somatopleura meluap keluar dari tubuh embrio hingga di atas yolk. Daerah luar tubuh embrio dinamakan daerah ekstra embrio. Mula-mula tubuh embrio dan intra embrio saling berkelanjutan. Dengan terbentuknya tubuh embrio hamper terpisah dari yolk. Adanya lipatan-lipatan tubuh, maka batas antara daerah intr dan ekstra embrio menjadi semakin jelas (Dewi. 2010. p. 22).
Perkembangan embrio melalui berapa tahap yaitu morula (pembelahan sel-sel) blastula (pembentukan blastosole) grastrula (pembantukan gastrosole dan peristiwa invaginasi), neurolasi (pembentukan neural), dan organogenesis (pembentukan organ-organ dari ectoderm, endoderm, dan mesoderm) (Yatim. 2007. p. 93).
Salah satu faktor lingkungan yang memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap tingginya kematian ikan fase awal kehidupan nya adalah suhu. Suhu merupakan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan rat-rata dan menentukan waktu penetasan serta berpengaruh langsung pada proses perkembangan larva dan embrio. Secara umum fase awal yaitu fase embrio dan larva merupakan fase yang paling sensitive dan mudah menjadi stress dalam penerimaan pengaruh lingkungan. Kematian massal yang sering terjadi pada kegiatan pembudidayaan terjadi pada masa awal kehidupan ikan (Ardiyanto. 2013. p. 193).
Holoblastik atau pembelahan total terjadi pada telur yang mengandung sedikti yolk (telur oligesital), yang akan mempengaruhi karakteristik morfologi yang relatif cepat, menghasilkan perkembangan larva tipe nauplius dengan tipe kaki (Muller, 2005, p.27).
Factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fetus adalah sifat keturunan, konsumsi nutrisi induk, hormone yang dihasilkan oleh plasenta, serta factor lainya seperti suhu, kelambaban nisbi. Sesudah implantasi masa jaringan uterus bertambah besar secara progresif dan selama periode peregangan uterus, pertumbuhan uterus berkurang sedangkan isinya bertambah secara cepat (Amrozi. 2011. p: 76).

Metode/Cara Kerja
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan di laboratorium Biologi, Universitas Syiah Kuala Darussalam, Banda Aceh pada tanggal 02 November 2016.

Bahan dan Alat
          Pisau, lilin, papan preparat. Sedangkan bahan yang digunakan adalah awetan stadium 1 sel dan 16 sel.

Cara Kerja
Pengamatan mikroskop: disediakan preparat, diamati dengan menggunakan mikroskop, pengamatan dilakukan dengan pembesasran lemah kemudian dilanjutkan dengan pembesaran kuat untuk pengamatan yang lebih jelas.  
Pengamatan dengan alat peraga: dibuat bentukan bulat 3 warna lilin dengan ukuran yang sama, ditentukan arah pembelahan dari tahap I sampai tahap selanjutnya sesuai dengan spesies hewan, disusun sesuai dengan tingkat pembelahanya.

Hasil Pengamatan
            Perkembangan awal dimulai setelah terjadinya fertilisasi dan terbentuk zigot. Zigot ini berkembang menjadi suatu individu baru melalui tahap-tahap perkembanganya yang dibagi dala beberapa stadium, yaitu pembelahan-blastula-gastrula-organogenesi-zigot.









Gambar 1. Satu sel yang belum membelah

 









Gambar 2. Pembelahan menjadi 2 sel

 








Gambar 3. Pembelahan menjadi 4 sel









Gambar 4. Pembelahan menjadi  sel 8 sel 
 








Gambar 4. Pembelahan menjadi  sel 16 sel 
 








Gambar 4. Pembelahan menjadi  sel 32 sel 
            Setelah berbentuk bola kompak seperti bola murbei yang disebut tahapan morula atau sering disebut bentukan seperti bola yang mengalamai pembelahan terus-menerus, proses pemebentukan morula ini di sebut morulasi. Tahap sel selanjutnya yaitu blastula, bentukan lanjutan dari morula yang terus mengalami pembelahan, proses terbentuknya blastula disebut blastulasi. Ada tiga macam tipe blastula yaitu coeloblastula, stereoblatulas, discoblastula. Tipe dan pola pembelahan ada tiga yaittu holoblastik (pembelahan mengenai seluruh bagian daerah sel), meroblastic (pemeblahan terjadi hanya pada sebahagian daerah sel), perantara olo dan mero/ super visial (pembelahan yang hanya terjadi pada daerah kutub vegetal saja).
            Gastrula adalah bentuk lanjutan dari blastula yang perlekukan tubuhnya sudah semakin nyatadan mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta rongga tubuh. Gastrula pada beberapa hewan tertentu, seperti hewan tingkat rendah dan tingkat tinggi berada dalam beberapa tingkat jumlah morula, blastula, blastosol, gastrula, gastrosole, dan lain-lain. Selama gastrula terdapat dua macam gerakan sel yaitu epiboly dan embiboli.
            Pada saat gastrulasi terbentuknya lapisan tropoblas yang menyelimuti vili pada ovum yang telah dibuahi. Tropoblas menjadi pembeda antar ovum yang telah dibuahi dengan ovum yang belum dibuahi. Pada mamalia tropoblas ini terbentuk atas dua lapisan kedua lapisan ini akan membuat ovum tenggelam kedalam uterus. Hal ini membuat calon embrio mendapat suplai oksigen  melalui pembuluh darah yang melekat pada ovum. Kemudian ovum akan keluar lagi dari dinding uterus mulai membentuk plasenta yang berfungsi memberi nutrisi pada embrio.

Simpulan
            Perkembangan awal dimulai setelah terjadinya fertilisasi dan terbentuk zigot. Staium-stadiumnya adalah morula-blastula-gastrula-organogenesis-zigot. Ada tiga macam tipe blastula yaitu coeloblastula, stereoblatulas, discoblastula. Tipe dan pola pembelahan ada tiga yaitu holoblastik, meroblastic, perantara olo dan mero/ super visial. Blastulasi merupakan pembentukan blastocoel, gastrulasi merupakan pembentukan gastroceol.         

Saran
Pada praktikum ini bahan yang digunakan sudah terlalu lama sehingga hasil pengamatan menjadi kurang jelas. Bahan yang tersedia harus digunakan dengan hati-hati. Baiknya preparat yang digunakan harus yang sudah diganti dengan preparat baru.

Daftar Pustaka
Adaningrum, Dewi. 2010. Embriologi. Bandung: Tarsito.
Amrozi. 2011. Singkronisasi Ekstrus Dan Pengamatan Ultrasonografi Pemeriksaan Kebuntingan Dini Pada Domba Garut (Ovies aries) Sebagai Standar Penentuan Umur Kebuntingan. Jurnal Kedokteran Hewan. 5(2): 73-77.
Andriyanto, Wawan. 2013. Perkembangan Embriologi Dan Rasio Penetasan Telur Ikan Kerapu Raja Sunu (Plectropoma laevis) Pada Suhu Media Berbeda. Jurnal Ilmu Teknologi Kelautan Tropis. 5(01): 192-203.
Muller, Yars. 2005. Embryogenic Development Of Four Spesies Of Palaemonid Prawns (Crustaceae, Decapoda): Pre-naupilara and post-naupilara periods. Journal Revista Brasileira de Zoologia. 21(1): 27-32.
Yatim, Wildan. 2007. Embriologi. Bandung: Tasito

No comments:

Post a Comment