I.
Tanggal Praktikum : 31
Maret 2016
II.
Judul Praktikum : Jaringan Sekresi
III.
Tujuan Praktikum :
Setelah melakukan praktikum diharapkan mampu
mengamati struktur kelenjar lisigen, mengamati struktur periderm dan mengamati
lenti sel
IV.
Dasar Teori :
Sekresi adalah peristiwa pemisahan sejumlah
zat protoplasma atau isolasinya dalam sebagian protoplasma. Struktur sekresi
dinamakan kelenjar yang bisa terdapat dalam atau dipermukaan organ tumbuhan
tempat zat-zat yang tersisa merupakan struktur sekresi (Sumarjan, 2007: 852).
Pada tumbuhan sel seringkali menghasilkan
zat-zat yang mungkin tidak dipisahkan dari sitoplasma atau sama sekali
dikeluarkan dari sel. Tempat zat tersebut disebut struktur sekresi (Wibowo,
2005: 32).
Periderm merupakan jaringan pelindung
pengganti epidermis yang biasanya terdapat pada tumbuhan yang mengalami
pertumbuhan sekunder. Umumnya pada batang dan akar suatu tumbuhan (Sutrian, 2013:
9).
V.
Alat dan Bahan :
A.
Alat
-
Alat tulis menulis
-
Kertas pengamatan
-
Silet
-
Kaca penutup
-
Kaca objek
-
Mikroskop
B.
Bahan
1.
Cutrus maxima
2.
Solanum tuberosum
3.
Hibiscus rosa-sinensis
VI.
Cara kerja :
1.
Diamati tumbuh-tumbuhan yang telah disediakan
2.
Dibuat sayatan melintang pada bahan diatas, diletakkan pada kaca objek
yang telah diberi tetesan air. Lalu ditutup dengan kaca penutup dan diamati di
bawah mikroskop
3.
Digambar dan diberi keterangan
VIII.
Pembahasan
Jaringan sekresi adalah jaringan tempat zat-zat yang tidak dipergunakan
dan dipisahkan dari sitoplasma. Jaringan ini juga biasa disebut dengan kelenjar
sekresi. Macam-macam jaringan sekresi adalah skizogen, lisigen, skizolisigen,
hidatoda, buluh lateks beruas dan buluh lateks tidak beruas. Pada praktikum
kali ini, kita akan mencoba melihat struktur kelenjar lisigen yang ada dalam
jaringan epidermis dan merupakan tempat penyimpanan lemak atau minyak. Pada
preparat kulit jeruk (Citrus maxima) yang digunakan, disayat penampang
kulit jeruk kemudian diamati di bawah mikroskop. Dapat dilihat ruang lisigen
yang ada dibawah lapisan epidermis dan dikelilingi oleh sel-sel yang ada di
sekelilingnya.
Periderm adalah jaringan pengganti epidermis yang biasanya terdapat pada
tumbuhan yang mengalami pertumbuhan dinding sekunder, umumnya terjadi pada
batang dan akar. Pada praktikum kali ini dapat dilihat struktur periderm yang
ada pada preparat umbi kentang (Solanum tuberosum) dan struktur lentisel
yang ada pada preparat batang bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis).
Pada umbi kentang, struktur periderm merupakan yang terluar dan terbagi
atas 3 bagian yaitu felem, felogen dan feloderm. Feloderm merupakan lapisan
tengah yang membatasi antara felem dan felogen. Felem merupakan feloderm yang
tumbuh keluar sedangkan felogen merupakan feloderm yang tumbuh ke dalam.
Sedangkan lentisel merupakan bagian dari epidermis yang tidak tertutup oleh
gabus yang berfungsi sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida dari
dalam tumbuh-tumbuhan. Pada struktur lentisel berupa lubang-lubang kecil pada
batang atau ruang udara yang ada pada batang tumbuhan dan dilihat pada sayatan
melintang batang kembang sepatu.
IX.
Kesimpulan
1.
Jaringan sekresi adalah jaringan tempat zat-zat yang tidak dipergunakan
dan dipisahkan dari sitoplasma.
2.
Macam-macam jaringan sekresi adalah skizogen, lisigen, skizolisigen,
hidatoda, buluh lateks beruas dan buluh lateks tidak beruas.
3.
Kelenjar lisigen merupakan tempat penyimpanan lemak atau minyak.
4.
Periderm adalah jaringan pengganti epidermis yang biasanya terdapat pada
tumbuhan yang mengalami pertumbuhan dinding sekunder.
5.
Feloderm merupakan lapisan tengah yang membatasi antara felem dan felogen.
6.
Felem merupakan feloderm yang tumbuh keluar sedangkan felogen merupakan
feloderm yang tumbuh ke dalam.
7.
Lentisel merupakan bagian dari epidermis yang tidak tertutup oleh gabus.
8.
Lentisel berfungsi sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida
dari dalam tumbuh-tumbuhan.
X.
Daftar Rujukan :
Sumarjan. 2007. Anatomi Tumbuhan Berbiji.
Bandung: ITB.
Sutrian, H. 2013. Aktivitas Tabir Surya dari
Ekstrak Fenolik Periderm Umbi Ubi Kayu (Manihot utilissima). Jurnal Ilmiah
Farmasi. Vol.3(2): 9-15.
Wibowo. 2005. Konsep Raunkiaer’s Life Form
dan Habitus Sebagai Komponen Kontruksi Pemahaman Struktur Tumbuhan. Jurnal Biologi.
Vol.2(1): 32-40.
No comments:
Post a Comment